Nicko tentunya sudah tahu kemana arah pembicaraan Rachel kali ini. Sekarang ia memutuskan untuk mengacuhkan ucapan gadis itu. Nicko menanggapi tanpa sekalipun melihat ke arahnya, “Kebetulan saja aku sedang di sana saat kau berurusan dengan para bajingan. Kau tak perlu menanggapinya dengan serius.”Namun Rachel tidak bisa, ia menganggap hal ini adalah sesuatu yang sungguh serius. “Meski begitu, aku sangat berterima kasih kepadamu!” Rachel mengangkat tangannya dan langsung melingkarkan lengan pada pundak Nicko.Nicko yang bertelanjang dada, dan Rachel berbusana sangat minim sekali, dan tentu saja kulit mereka saling bersentuhan. Nicko sedikit tersentak dan mulai merasa ada yang tidak nyaman pada dirinya. Ia pun menepiskan tangan Rachel menjauh. “Tak perlu seperti ini. Josephine bisa salah paham nanti!”Rachel tersenyum nakal, “Hmm kalau dia melihat tentu akan salah paham, sekarang dia sedang tidur dan tidak melihat kita.”“Bukan itu maksudku. Kau selalu saja salah paham,” jawab Nicko di
Setelah memaki Rachel, Nicko pun menghela napas panjang. Ia tidak habis pikir dengan ucapan gadis itu. Ia juga tidak mengerti apa ada maksud lain dari Rachel hingga mau menyerahkan diri untuk menjadi wanita kedua?Tentu saja Nicko tidak akan menyetujui hal ini. Alasan pertama karena ia benar-benar mencintai Josephine. Walau pernikahan mereka dijodohkan, dan sebagai balas budi karena Tuan Gilbert Windsor banyak membantunya di masa lampau. Namun seiring berjalannya waktu, mereka pun akhirnya saling mencintai.Meski selama ini Nicko tidak pernah mendapat perlakuan menyenangkan dari mertuanya, terutama Daisy. Meski saat itu semua mentertawakan hubungan mereka, tapi mereka begitu bahagia saling berdekatan satu sama lain.Selain itu, saat Nicko masih miskin Josephine adalah satu-satunya yang menghormatinya dan memperlakukannya dengan baik. Walau seringkali berselisih paham, tapi itu adalah hal yang wajar bagi sepasang suami istri, tapi sama sekali mereka tidak pernah saling menghina dan men
Saat ini polisi malah memperlakukannya seperti seorang kriminal. Ia harus keluar dari mobil dengan kedua tangan di belakang kepala. Dengan posisi ini tentu saja ia tidak lagi bisa menutupi bekas luka pada dahinya lagi.“Tidak … ini tidak bisa dibiarkan,” gumamnya. Ia pun memutuskan tak akan menuruti permintaan polisi itu untuk keluar dari mobil, tak peduli walau kematian akan menjadi solusinya.Dia pun mulai berkata tanpa pikir panjang, “Kalian mau apa? Aku hanya menumpang mobilnya. Apa hal ini dianggap mengganggu ketertiban umum atau mengganggu pekerjaan kalian? Cepat kalian minta sopir itu untuk mengantarku pulang, jika tidak maka ia akan menyesal.Polisi yang melihatnya pun memperhatikan penampilannya yang mentereng. Dari situ polisi bisa mengambil kesimpulan kalau Dave bukan orang yang mudah ditangani, orang ini arogan dan angkuh.Saat ini Dave menutupi keningnya, dan polisi bisa melihat hal itu, tapi yang mengejutkan dari sela-sela jarinya muncul darah yang terus mengalir. Polisi
Melihat kejadian ini Erick White pun naik pitam. Namun juga penasaran dengan apa yang terjadi.Selama ini ia tidak pernah melihat Dave Clarkson dalam keadaan jongkok dan terborgol. Iya datang dengan maksud untuk melihat sekaligus menjilat. Erick White yang dulu juga pernah bermasalah dengan Nicko memang berada di kelas yang lebih rendah dibanding keluarga Clarkson.Namun tak disangka sambutan dari Dave sangat tidak menyenangkan. Laki-laki muda ini malah menghinanya dengan kasar.Tak tahan lagi, Erick pun membalas ucapan pemuda berjaket parka itu dengan kasar. "Tuan Muda, anda sudah sangat keterlaluan sekali!" Aku datang kemari ingin menanyakan keadaanmu, karena empati kepada teman.Namun kau malah bersikap seperti ini terhadapku!"Dave Clarkson pun menanggapinya dengan semakin emosional. "Hei memangnya aku meminta perhatianmu? Lagipula orang rendahan yang hina sepertimu apa pantas disebut sebagai temanku?" Lalu Dave Clarkson pun mendekati Eric White dan mengibaskan tangannya,"Sana, p
Josephine pun menoleh ke arah Rachel sambil bertanya lagi, “Memangnya kau tidak bekerja?”Rachel hanya tersenyum kemudian mendongakkan kepalanya sambil menunjukkan keangkuhannya. “Hmm aku tidak perlu bekerja, karena selama ini uang yang bekerja untukku. Aku bisa mengontrol perusahaan dari jarak jauh. Jadi tak masalah dimanapun aku berada perusahaanku tentu bisa menghasilkan uang. Aku berperan penting dalam hal ini. Apapun yang kukatakan karyawan akan mengerjakannya, jadi tak masalah dimanapun aku berada aku tetap punya uang. Bisa dikatakan meski liburan dan menghabiskan banyak uang tapi aku tetap mendapatkan uang gantinya.”Josephine pun diam mendengar hal ini. Ia mulai berandai-andai kalau saja suaminya seperti ini maka ia bisa terus berduaan dengan Nicko. Namun ia kembali berpikir kalau misalnya suaminya bertindak seperti Rachel bukan tak menutup kemungkinan ada karyawan yang berbuat tidak pantas. Dulu saja orang kepercayaan Nicko Raymond Evans bisa menghianatinya.Setelah itu Rache
Nicko pun tersenyum dan sama sekali tidak membantah ucapan istrinya. Kemudian mereka bertiga masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju ibukota.Sambil mengemudi, Rachel pun kembali menanyakan pada Josephine kemana mereka akan pergi, “Apa kalian akan kembali ke rumah keluarga Windsor, atau ke rumah Lloyd?” besar harapan Rachel untuk mengantar mereka ke rumah keluarga Lloyd.Sejak dulu Rachel memang ingin punya kesempatan untuk mengunjungi kediaman keluarga Lloyd. Lebih tepatnya merasakan untuk menjadi Nyonya di sana.“Kurasa ke rumah keluarga Lloyd saja. Aku sudah mengatakan pada ibuku kalau setelah pulang dari liburan kali ini aku akan kembali ke rumahku.”Rachel tersenyum tipis kemudian bergumam senang, akhirnya ia datang juga ke rumah Nicko. Sedangkan Josephine terus saja bicara, “Aku ingin kembali ke rumah dan beristirahat, begitu juga dengan suamiku.”Rachel pun mengangguk dan berkata “Kalau begitu aku akan mengantar kalian berdua pulang lalu kembali lagi ke apartemenku.”
Josephine yang memang sudah lama berteman baik itu pun segera merencanakan niat untuk tinggal serumah. Josephine menganggap ia akan ada teman dan tidak lagi kesepian ketika suaminya sedang sibuk dengan pekerjaannya. Sementara Rachel menganggap ajakan ini adalah langkah awal untuk bisa mendapatkan suami sahabatnya.Rachel dan Josephine terlihat begitu senang dan antusias dengan ajakan ini. Mereka berdua tampak tidak sabar untuk bisa segera mewujudkan keinginan ini. Namun berbeda dengan Nicko, pemuda itu justru terlihat begitu tertekan.Josephine memang sungguh naif dan polos. Dia benar-benar tidak tahu kalau Rachel memiliki niat lain terhadap suaminya itu.Dia bahkan mengundang sahabatnya untuk tinggal bersama di rumah yang mereka beli. Josephine sungguh seorang istri yang bodoh, hal ini bukannya mengundang keretakan pada rumah tangga sendiri?”Namun Nicko tak bisa menolaknya dengan mudah. Hal seperti ini tidak bisa ditunjukkan secara terang-terangan. Tentu ia takut akan menyinggung is
Keesokan harinya, Tuan Han Junior tiba di kediaman Lloyd bersama dengan sopir dan seorang asistennya. Pria paruh baya ini menepati janjinya untuk datang menjemput Nicko di pagi hari.Setelah berpamitan pada Josephine, Nicko pun masuk ke dalam mobil milik Tuan Han Junior. Saat itu pria paruh baya ini membungkuk dengan hormat dan juga menyampaikan rasa senangnya karena Nicko benar-benar menerima undangan darinya.“Tak perlu berlebihan seperti ini Tuan Han Junior!” kata Nicko sambil duduk di bangku belakang mobil bersama Tuan Han Junior. Sementara asistennya duduk di samping kemudi menemani supir.Saat mobil yang membawanya tiba, Nicko pun sedikit terkejut karena mengetahui tempat terselenggaranya pameran itu adalah gedung milik kerabat Tuan Gareth yang dulu sempat bermasalah dengan Nicko.Tuan Gareth bersama dengan Enrique mencoba untuk mengganggu Josephine dan membuat istrinya ketakutan kala itu. Kejadian hari itu benar-benar membuat Josephine trauma.Terakhir kali Nicko kemari adalah