Share

Terbuai

Penulis: Safiiaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-02 13:57:03

Dalam pelukan Elang, Sabrina merasa aman dan tenang. Tak peduli dia lelaki beristri, asalkan tampan dan mapan Sabrina merasa semua akan mudah untuk dijalani.

"Tidurlah," bisik Elang. Tangan kekar itu masih saja bergerak teratur di atas punggung Sabrina, menyalurkan rasa nyaman yang membuat perempuan di dekatnya makin tenggelam dalam perasaannya.

Perasaan yang salah, tapi Sabrina tak peduli. Toh semuanya sudah terjadi dan keduanya sudah menjadi sepasang suami istri.

Haruskah Sabrina bersyukur atas apa yang terjadi, mengingat kejadian naas itu membuatnya jatuh dalam pelukan lelaki tampan?

Sabrina tak peduli. Yang ia pikirkan adalah saat ini hidupnya telah berubah. Suaminya yang kaya itu jelas akan membantu membayar hutang keluarga yang membuat semua tragedi itu terjadi.

Dalam tidurnya, Sabrina diam-diam menikmati aroma tubuh Elang. Wangi parfum bercampur keringat yang membuat indera penciumannya tak henti menghidu.

Perlahan tapi pasti, Sabrina terbuai dalam pelukan lelaki beristri yang membuatnya makin tenggelam dalam tidur nyenyak. Ditambah dengan rasa lelah yang menderanya seharian ini.

Elang tak dapat memejamkan matanya. Ia masih tak percaya bisa memiliki dua istri tanpa perencanaan yang matang. Dalam kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan, bagaimana kehidupannya setelah benar-benar memboyong Sabrina tinggal satu kota dengannya. Bagaimana ia akan membagi waktu dengan Kayla dan Sabrina.

"Aaarrrgghh," desis Elang frustasi di ruang tamu. Bayangan kehidupan yang rumit tak henti berjejalan dalam pikirannya. Terbayang bagaimana ia akan harus membagi waktu sementara Kayla selalu saja membuatnya betah di rumah.

Sayangnya, suara tangis bayi yang perlahan berdenging di telinga Elang membuatnya mau tak mau memang harus menerima ini semua. Demi papa dan mamanya yang menginginkan seorang cucu.

"Assalamualaikum Sayang," ucap Elang saat panggilannya terhubung.

"Waalaikum salam, Mas. Mas kok belum tidur? Lagi apa di sana? Aku kesepian, biasanya jam segini kita akan ngobrol bersama sebelum tidur. Aku rindu," ucap Kayla bernada manja.

"Sabar ya, Sayang. Setelah Mas kembali, kita akan menghabiskan waktu bersama."

"Janji ya?"

"Iya, Sayang. Mas janji. Mas akan ajak kamu jalan-jalan kemanapun yang kamu mau."

"Aku jadi ngga sabar nunggu Mas pulang."

"Tunggu urusan di sini selesai, setelah itu Mas langsung balik."

"Seandainya saja kita sudah punya anak, pasti aku ngga kesepian lagi kalau Mas harus pergi begini."

"Sabar ya? Apa kamu mau kita ke dokter buat program hamil?" tawar Elang. Ia mencoba membuat obrolan yang serius soal anak. Siapa tahu, Kayla bisa cepat hamil dan ia bisa mengakhiri hubungannya dengan Sabrina.

"Mas mengizinkan?" sela Kayla cepat.

"Boleh. Hal itu terdengar baik, apalagi untuk kita yang sudah menikah lama tapi kamu tak kunjung hamil."

"Maafkan aku ya, Mas?"

"Hey, buat apa minta maaf? Jangan sedih, apapun yang terjadi Mas akan tetap ada di samping kamu."

"Janji?"

"Janji, Sayang. Mas akan selalu ada saat kamu susah dan senang. Cuma ini yang bisa Mas berikan untuk kamu yang selalu bersabar menunggu Mas pulang kerja dan selalu melayani semua kebutuhan Mas dengan baik."

"Itu kewajibanku, Mas."

"Iya, sayangnya itu makin membuat Mas betah berada di sampingmu. Mas rindu, sungguh."

"Mas iihh. Sabar, kan lagi kerja?"

"Iya. Doakan semuanya lancar ya?"

"Siap. Ya sudah, Mas tidur dulu. Pasti capek kan?"

"Capeknya langsung hilang setelah dengar suara kamu," balas Elang dengan semangat. Perasaan bersalahnya pada Kayla membuat Elang bersikap lebih perhatian dan manja. "Temani, Mas ya? Jangan tutup teleponnya."

"Tumben sih? Ngga biasanya Mas manja banget gini."

"Iya, cinta Mas makin bertambah kalau lagi berjauhan gini."

"Bisa aja. Kalau gitu berjauhannya agak lama aja, biar setelah kembali cinta Mas jadi seratus persen untukku."

"Wah jangan dong. Nanti Mas rindu gimana? Ngga ada yang bisa dipeluk."

"Ada, itu guling." Kayla terbahak setelahnya.

Obrolan keduanya berlanjut hingga hampir tengah malam. Elang tak lagi dapat menahan kantuk sebab rasa letih yang menderanya. Ia pun terpejam dan membiarkan Kayla mengoceh sendirian.

Keesokan harinya, Sabrina bangun lebih dulu dan mendapati sang suami tidur di atas sofa ruang tamu. Ponsel yang semalam digunakan untuk berkomunikasi dengan Kayla pun tergeletak begitu saja di atas lantai.

"Mas Elang, ceroboh banget sih," gumam Sabrina sambil memungut ponsel tersebut. Tanpa sengaja, matanya melihat pesan yang masuk dalam bar notifikasi di layar yang menyala itu.

[Tidur yang nyenyak ya, Sayang. I Love U.]

Dada Sabrina tiba-tiba berdenyut nyeri saat membaca pesan tersebut. Lalu, bayangan dua lelaki yang menjamahnya kembali memenuhi isi kepala.

"Tidak. Tidak mau. Aku tidak mau menikah dengan lelaki itu. Biarlah semuanya seperti ini." Sabrina berujar sambil menggelengkan kepalanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Tamat

    Bab 70Hari-hari baru telah dilalui oleh Sabrina dan Elang di rumahnya yang sebelumnya ia tempati. Kehidupan baru dengan status baru, yaitu sebagai satu-satunya istri dari Elang Hastanta.Pernikahan mereka baru saja di sahkan setelah satu bulan kepergian Kayla. Hal itu membuat Sabrina merasa lega sebab statusnya telah sah dimata hukum. "Terima kasih atas hadiah ini, Mas," ucap Sabrina setelah kembali ke rumah. Buku nikah telah ia dapatkan ditangan. Ia bukan lagi menjadi wanita simpanan, melainkan sebagai satu-satunya istri sah yang dimiliki Elang.Bibir Elang mengulum senyuman. Ia mengusap pipi Sabrina menggunakan ibu jarinya dengan halus dan lembut."Sama-sama, Sayang. Tidak ada lagi alasan untukku tidak menjadikanmu sebagai satu-satunya istri sah. Mas janji akan selalu menjaga diri agar tidak lagi melakukan kecerobohan yang menyebabkan hidup Mas jadi berantakan seperti kemarin. Mas juga janji akan membahagiakan kamu dan anak kita nanti," ucap Elang sambil mengusap perut Sabrina yan

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Penyesalan

    Bab 69Elang menuntun Sabrina berjalan di jalan setapak di antara makam yang berjajar. Dadanya kebak akan rasa haru atas apa yang sudah terjadi. "Hati-hati, Sayang," ujar Elang saat Sabrina berusaha menghindari makam yang ada di samping jalanan.Tangan Sabrina menggenggam erat lengan Elang yang ada di sampingnya. Kondisinya yang baru saja pulih membuat badannya masih terasa lemas dan sesekali harus menyandarkan badannya agar tidak roboh. Seharusnya Sabrina banyak beristirahat, tapi rasa bersalahnya tak lagi dapat menahan langkah kakinya untuk berjumpa dengan Kayla sekalipun sudah berbeda alam."Ini makamnya," ucap Elang seraya menunjuk satu makam yang masih tinggi gundukannya. Kembang setaman yang ditaburkan kemarin masih banyak berjajar di atas makam itu. Bahkan aromanya sesekali masih terhirup oleh hidung Sabrina juga Elang.Sabrina menatap makam itu dengan hawa panas yang mulai merambat ke sekujur tubuhnya. Kepergian Kayla setelah apa yang dilakukannya pada Sabrina membuat Sabrina

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Kehilanganmu

    Bab 68Elang berjalan dengan langkah tergesa menuju ruang ICU, tempat di mana Kayla sedang dirawat. Matanya hanya fokus pada jalanan di depannya agar bisa lekas sampai di ruangan tersebut. Pikirannya sudah lebih tenang sebab Sabrina sudah ditemukan.Beberapa kali ponselnya berdering dari sang mama, bertanya di mana posisinya sekarang. Dan itu membuat Elang makin cemas dengan kondisi Kayla.Biasanya, Bu Laras dan Pak Rahardjo cukup bisa diandalkan dalam hal apapun. Tapi dering ponsel yang terus berbunyi itu membuat Elang merasa bahwa orang tuanya tak bisa mengatasi keadaan itu dan mengharuskannya berada di sisi Kayla secara langsung.Elang pun makin mempercepat langkahnya."El," sapa Bu Laras kala matanya melihat Elang mendekatinya. Tangannya terangkat untuk memeluk sang putra. Ketika berada dalam rengkuhan putranya, air mata Bu Laras tumpah seketika."Kayla, El. Kondisinya mengkhawatirkan," ucap Bu Laras dalam isakan. Ia begitu cemas melihat busa yang keluar dari mulut Kayla secara la

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Pergi Dari Sini!

    Bab 67"Mas tolong aku," racau Sabrina lagi. Matanya memandang sang suami dengan tatapan mengiba. Bayangan laki-laki semalam yang memaksanya masuk ke dalam mobil kembali terbayang dalam ingatan. Wajah mengerikan lelaki itu, membuat Sabrina terus meracau karena rasa takut.Elang makin merasa bersalah melihat Sabrina yang tampak trauma. Ia menggenggam erat tangan Sabrina untuk menyalurkan rasa tenang dan nyaman. "Tenanglah, ada Mas di sini." Elang mengusap punggung tangan Sabrina dengan ibu jarinya. Elang mendekatkan wajahnya ke dahi Sabrina, lalu menciumnya dengan penuh kelembutan. Ia cemas bercampur lega bisa melihat Sabrina ada di dekatnya. Meskipun kondisinya mengkhawatirkan tapi Elang merasa bahagia bisa berjumpa kembali dengan istri yang sudah lama meninggalkan dirinya tanpa pamit.Sabrina mengerjapkan matanya. Ia menatap Elang beberapa saat, kemudian menghentakkan tangan Elang yang sejak tadi menggenggam tangannya."Pergi kamu, Mas! Pergi dari sini! Aku benci kamu!" desis Sabr

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Aku Takut, Mas!

    Bab 66Ponsel Elang terus berdering selama perjalanan. Ia tak peduli, kabar yang baru saja ia terima membuat Elang harus segera sampa di lokasi.Sementara di ujung panggilan, Kayla sedang menangis. Ia tak terima jika Elang pergi meninggalkannya walau hanya sebentar. Rasa takut kehilangannya sudah mengakar dalam hati dan semakin membuatnya nekat melakukan hal apapun agar sang suami mau kembali. Akan tetapi, sikap abai milik Elang itu malah membuat Kayla tak bisa menunggu. Kayla bangkit dari tidurnya. Ia memaksa tubuhnya yang lemah itu untuk berjalan menuju balkon kamarnya. Pikiran dan hati Kayla sudah buntu. Wanita itu sudah gelap mata dan pikiran."Aku tidak rela jika kamu kembali pada perempuan itu, Mas. Kamu hanya milikku dan tidak boleh dimiliki oleh wanita lain selain aku. Jika kamu berbagi, maka biarkan anak ini kubawa pergi." Kayla berjalan dengan tertatih menuju pintu kaca yang menampakkan sinar bulan purnama. Sayangnya keindahan bulan purnama itu tidak membuat Kayla merasa ka

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Rindu Yang Menggebu

    Bab 65Kayla sedang membaca pesan dari seseorang saat pintu kamarnya terbuka. Ia merasa lega karena misinya berhasil, sekalipun itu harus mengorbankan kesehatannya demi janin yang ia kandung. Usahanya berhasil untuk membuat Elang bertahan di sisinya untuk sementara ini. Bayi itu harus selamat jika Kayla ingin dirinya kembali menjadi ratu dalam pernikahannya. Ponsel yang dipegang Kayla segera diletakkannya begitu Elang sudah ada di bibir ranjang tempatnya berbaring. Ia tak mau sang suami melihatnyaa berbalas pesan dengan orang lain, terlebih itu adalah seorang laki-laki. "Sayang, makan dulu ya?" ucap Elang sambil membawa senampan makanan untuk Kayla. Nampan itu ia letakkan di nakas sebelum menyiapkan meja di atas tempat tidur Kayla.Sejak keluar dari rumah sakit, Kayla tidak pernah keluar dari kamar. Ia lebih banyak bedrest karena kondisinya yang lemah. sesekali mertuanya datang menjenguknya ke dalam kamar, untuk sekedar berbincang atau menanyakan keadaan Kayla hari itu."Hemm wangi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status