Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan

Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan

By:  Safiiaa  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
68Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seseorang memotret Elang saat menggendong Sabrina setelah berhasil menaklukkan dua penjahat yang hendak berbuat kurang ajar pada Sabrina. Foto itu tersebar luas di tempat tinggal Sabrina, yang membuat Elang harus mempertanggung jawabkan foto tersebut dengan menikahi Sabrina. Elang di fitnah. Sayangnya, sebuah kejadian di masa lalu membuat Rahardjo —orangtua Elang— menyetujui pernikahan itu. Sabrina merasa diatas angin, akan tetapi kabar memalukan itu membuat ibunya mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Bagaimana Sabrina akan melanjutkan hidupnya tanpa orang tua dan hanya ada Elang yang menikahinya atas dasar terpaksa? Sayangnya, Sabrina bukan menjadi satu-satunya istri Elang.

View More
Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
agneslovely2014
keren ceritanya nih jadi kepo sama kelanjutan nasib Sabrina
2024-02-08 20:50:32
1
user avatar
Widi.P
Mantep banget thorrrr ceritanya
2024-02-08 20:14:50
1
user avatar
Mama Kiswah
keren, Kak. simpan dulu dipustaka biar ga ilang ...
2024-02-08 18:22:35
1
user avatar
Sang_Dewi
Semoga Elang berubah dan benar² mencintai Sabrina
2024-02-08 18:07:48
1
user avatar
Rainy_Rainbow
Seru, lanjut Kak
2024-02-08 18:07:21
1
user avatar
El kHairy
lanjut terus
2024-02-08 13:08:08
1
user avatar
Goresan Pena93
gasss doonggg
2024-02-07 17:20:25
1
user avatar
Agniya14
Suka sama ceritanya
2024-02-02 19:59:57
1
68 Chapters
Sebuah Foto
Sabrina berjalan dengan kaki yang masih sedikit gemetar. Sesekali ia melirik ke arah Elang untuk menghalau gelisah yang sedang menderanya. Tangan Sabrina memegang lengan kemeja polos yang melekat di badan laki-laki gagah di sebelahnya dengan erat."Itu dia! Usir saja dari kampung ini! Bikin malu saja," teriak sebuah suara yang membuat rasa gelisah dalam diri Sabrina kian meningkat.Dahi Elang terlihat mengerut, tapi ia mencoba untuk tetap tenang agar Sabrina tak kembali dihampiri rasa cemas yang berlebihan."Jangan, Pak. Tolong jangan usir anak saya," teriak suara seorang perempuan. Pemilik suara itu langsung menghampiri Sabrina yang sedang berjalan menuju dirinya. Perempuan paruh baya itu mengamati putrinya dengan seksama dari atas hingga bawah dengan tatapan khawatir. Ia harus memastikan bahwa anaknya tidak kenapa-kenapa."Rin, apa yang terjadi denganmu," teriak Bu Mila, pemilik suara itu."Sabrina ngga apa-apa, Bu." Sabrina menjawab sambil melirik laki-laki yang ada di sebelahnya.
Read more
Sebuah Janji
Mobil Elang melaju dengan kencangnya membawa Bu Mila ke rumah sakit. Hatinya turut cemas melihat apa yang sedang menimpa orang tua Sabrina itu, ditambah dengan Sabrina yang terus saja menangis sambil mendekap badan yang tak sadarkan diri.Seorang petugas rumah sakit menyambut mobil Elang dengan sebuah brankar. Dengan sigap petugas itu memindahkan badan Bu Mila ke atas kasur dorong untuk dibawa ke ruangan IGD."Tunggu diluar ya," ucap petugas itu saat Sabrina hendak turut masuk menemani ibunya."Tapi sa—" ucapan Sabrina terhenti karena tangan Elang menyentuh pergelangan tangan Sabrina."Sebaiknya tunggu diluar," ucap Elang yang membuat Sabrina urung meronta.Sabrina menurut. Ia duduk di kursi tunggu bersama Elang dengan cemas. Air matanya tak henti mengalir membayangkam kondisi wanita yang telah melahirkannya itu terpejam tanpa gerakan. Hanya deru napas yang keluar teratur dari bibir ibunya."Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan ibu, Mas? Aku ngga akan bisa maafkan diriku sendiri!""I
Read more
Terpaksa Menikah
"Mari Mas Elang, silahkan duduk di sana sebelum acara akad dimulai." Seorang petugas datang memberi instruksi pada laki-laki yang masih tampak kacau itu."Pergilah, soal istrimu, anggap kamu menikah untuk mendapatkan keturunan. Toh selama beberapa tahun kamu menikah dia tidak kunjung memberiku cucu." Pak Rahardjo berujar sambil menatap Sabrina yang sedang menunggu kepastian.Elang terperanjat mendengar ucapan papanya. Dibalik kalimat yang biasanya terdengar santai, ternyata ada sepucuk ingin yang dirasakan Pak Rahardjo, yaitu menimang cucu.Tak memiliki pilihan lainnya, Elang pun terpaksa menuruti perintah mereka. Ia benar-benar duduk di depan meja yang berhadapan dengan jenazah almarhumah Bu Mila. Sementara itu, di samping Elang ada Sabrina yang sedang tertunduk pilu. Air matanya tak henti mengalir. Dadanya sesak oleh kejadian demi kejadian yang menyayat hatinya.Disatu sisi, Sabrina lega bisa menikah dengan Elang. Tapi di sisi lainnya ia sedih karena harus menikah di depan jenazah
Read more
Kejadian Naas
Elang meletakkan ponselnya di atas kursi. Ia lantas berjalan menghampiri wanita yang belum lama ia nikahi."Kamu belum tidur?" tanya Elang pada Sabrina yang sedang berdiri di ambang pintu."Yang telepon itu istri Mas?" Sabrina bertanya sambil memaku pandangan pada Elang.Suami Sabrina itu mengangguk, lalu mengajak Sabrina masuk ke kamarnya."Tidurlah, kamu lelah," titah Elang saat Sabrina hanya mematung."Aku ngga bisa tidur," lirih Sabrina. Duka masih menyelimuti hati dan jiwanya. "Biar Mas temani," ucap Elang. Ia menggandeng tangan istrinya menuju ranjang."Tidurlah dengan tenang, ada aku yang akan menemanimu."Sabrina menurut. Ia berbaring di sisi ranjang sedang Elang duduk di sampingnya. Perempuan yang baru saja kehilangan orang tua itu memiringkan badannya, merangkul guling dan berharap matanya segera terpejam.Perlahan mata Sabrina memejam, akan tetapi pikirannya malah kembali pada kejadian saat di gedung kemarin."Jangan berteriak, Sayang. Diam dan rasakan sentuhan kami. Kamu
Read more
Dalam Pelukannya
"Sa," panggil Elang lirih. Ia yang sedikit terpejam terpaksa kembali membuka matanya sebab suara Sabrina yang mengusik ketenangannya."Kamu kenapa?" Tangan Elang menepuk pipi Sabrina agar kembali terjaga."Mas, pemuda itu, Mas!" lirih Sabrina ketakutan. Ia kembali duduk lalu memeluk Elang dengan eratnya."Tenanglah, kamu cuma mimpi.""Aku takut mereka akan datang lagi," balas Sabrina. Ia menenggelamkan kepalanya dalam dada bidang milik laki-laki yang sedang ia peluk."Tidak akan. Mas akan membawamu ke kota setelah tujuh hari kematian ibumu. Kita akan tinggal di apartemen," ucap Elang yakin. Sebab ia tak mungkin membawa Sabrina tinggal dalam satu rumah bersama keluarganya."Benar kah, Mas?" Sabrina masih belum percaya."Iya. Aku tidak mungkin meninggalkanmu di sini," ucap Elang seraya mengusap punggung Sabrina.Gadis yang baru saja melepas masa lajang itu merasa senang karena tiba-tiba bisa menikah dengan laki-laki yang tampan dan mapan. Tak pernah terbersit sedikitpun dalam benaknya a
Read more
Terbuai
Dalam pelukan Elang, Sabrina merasa aman dan tenang. Tak peduli dia lelaki beristri, asalkan tampan dan mapan Sabrina merasa semua akan mudah untuk dijalani."Tidurlah," bisik Elang. Tangan kekar itu masih saja bergerak teratur di atas punggung Sabrina, menyalurkan rasa nyaman yang membuat perempuan di dekatnya makin tenggelam dalam perasaannya.Perasaan yang salah, tapi Sabrina tak peduli. Toh semuanya sudah terjadi dan keduanya sudah menjadi sepasang suami istri. Haruskah Sabrina bersyukur atas apa yang terjadi, mengingat kejadian naas itu membuatnya jatuh dalam pelukan lelaki tampan?Sabrina tak peduli. Yang ia pikirkan adalah saat ini hidupnya telah berubah. Suaminya yang kaya itu jelas akan membantu membayar hutang keluarga yang membuat semua tragedi itu terjadi.Dalam tidurnya, Sabrina diam-diam menikmati aroma tubuh Elang. Wangi parfum bercampur keringat yang membuat indera penciumannya tak henti menghidu.Perlahan tapi pasti, Sabrina terbuai dalam pelukan lelaki beristri yang
Read more
Bayar Hutangmu!
Bab 7Sabrina meletakkan kembali ponsel milik suaminya di atas meja. Ia lantas menatap wajah tampan yang membuatnya rela menikah tanpa pendekatan atau perkenalan lebih dulu. Baginya, sikap peduli dan perhatian yang dimiliki Elang cukup menjadi alasan untuk dirinya mencinta, tak peduli dengan status yang disandang oleh lelaki itu."Kalau dapat suami tampan dan kaya, aku rela meskipun jadi yang kedua," batin Sabrina sambil tersenyum miring.Namun setelahnya, Sabrina menghela napas panjang. "Sayangnya semua ini harus ditukar dengan nyawa ibu."Tak mau larut dalam kesedihan, Sabrina bangkit dari duduknya. Ia mengambil sesuatu dari dalam lemari pakaiannya.Sebuah selimut sudah berada di dalam genggaman tangan Sabrina untuk dipakaikan di badan Elang. Ia tak mau udara pagi ini membuat Elang terusik. Biarkan selimut ini memberikan kehangatan untuk lelaki yang kini mulai menjadi candu baginya.Lagi, Sabrina terpesona melihat wajah tampan yang sedang dipeluk oleh mimpi itu. Tak pernah terpikirk
Read more
Mengapa Harus Berhutang?
Bab 8Elang baru saja kembali dari luar. Ia membawa amplop cokelat tebal di dalam genggaman tangannya."Mas dari mana?" tanya Sabrina setelah membuka pintu. Ia mengekori langkah Elang menuju sofa ruang tamu."Kamu bisa antar Mas?" Elang menatap Sabrina dengan wajah serius."Kemana?""Ke tempat rentenir tadi.""Mas beneran mau bayarin hutang ibu?""Emang kamu sanggup bayar?""Kalau langsung lunas kayak Mas gini ya ngga sanggup. Aku biasanya dicicil.""Kalau kamu ikut Mas pergi ya ngga akan lagi sempat buat nyicil. Sudahlah, ngga apa-apa biar Mas yang bayar."Sabrina tak lagi menyahut. Ia pun mengikuti langkah Elang menuju mobilnya terparkir.Hawa di dalam mobil yang sejuk membuat Sabrina merasakan sensasi yang berbeda. Ia tak menyangka sudah menjadi nyonya dari pemilik mobil ini. Mobil sedan keluaran terbaru yang mulus dan terasa mewah baginya. Bisa duduk saja Sabrina tak menyangka, apalagi ini menjadi istri dari pemilik mobil ini."Untuk apa ibumu pinjam uang sebanyak ini?" Elang memu
Read more
Ternyata Sesakit Ini
Bab 9"Kurang ajar!" geram Elang. Ia berjalan dengan cepat ke arah Tarjo. Tanpa basa basi dan banyak pertimbangan, kepalan tangan Elang itu mendarat di pipi Tarjo yang tak lagi mulus.Tarjo terjerembab di samping kursi. Ia kehilangan keseimbangan sebab kepalan tangan Elang mendarat tanpa permisi.Rasa panas dan perih berkumpul menjadi satu di pipi Tarjo. Ia jatuh sambil memegangi pipinya yang tampak memar."Hei jangan kurang ajar!" teriak anak buah Tarjo yang dengan sigap berlari menghampiri bosnya. Ia membantu Tarjo berdiri dengan kepayahan sebab badan Tarjo yang lebih berat dari dirinya.Tarjo berdiri sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri. Seringai licik pun terbit dari bibirnya yang kehitaman.Anak buah Tarjo yang lainnya menghampiri Elang, bersiap untuk membalas pukulan Elang yang membuat bosnya jatuh tersungkur."Kurang ajar kamu! Beraninya memukul bos di rumahnya sendiri," geram laki-laki itu. Ia mencengkram kerah baju yang melekat pada badan laki-laki yang baru saja memuku
Read more
Suamiku Bos?
Bab 10Elang menghentikan laju mobilnya. Ia merasa dilema dengan keadaan ini. Satu sisi ada istri yang membuat Elang khawatir dicurigai jika tidak menerima panggilannya. Berbagai tuduhan atau prasangka jelas muncul jika Elang tidak menerima panggilan Kayla di jam seperti ini, mengingat sudah jadi kebiasaan Kayla menelponnya menanyakan kabar dan soal makan siang.Di sisi lainnya, ada Sabrina yang duduk di samping Elang dan terpaksa harus mendengar pembicaraannya dengan sang istri tanpa ditutup-tutupi."Ngga apa-apa, Mas. Sudah jadi resiko atas pilihan yang kuambil." Sabrina memaksa bibirjya untuk tersenyum sedikit. Tangannya berusaha menghapus jejak air mata yang tertinggal di dalam wajah ayunya itu.Elang terdiam. Ia mengembuskan napas perlahan sambil mencengkeram erat setir yang ada di depannya untuk meluapkan rasa yang tak nyaman dalam dirinya. Baru kali ini ia berada dalam posisi yang dilematis seperti ini."Tidak mudah untuk menjalani pernikahan yang seperti ini, tapi semuanya sud
Read more
DMCA.com Protection Status