Dalam kesendirian Winter berjalan menyusuri jalanan, gadis itu melangkah di antara kerumunan banyak orang yang berjalan. Winter mengeratkan coat yang di kenakannya, salju kembali turun membuat banyak orang berjalan dengan cepat agar tidak kedinginan.Bebeapa kendaraan lalu lalang di jalanan, semua tempat makan terlihat penuh.Sepulang dari liburan singkatnya, Winter memutuskan berkeliaran pergi menikmati malamnya sendirian dengan berjalan kaki. Menjalani kehidupan sebagai Winter memiliki keuntungan di mana dia bisa bepergian ke manapun tanpa ada yang memberpahtikan dan meminta photo kepadanya.Kaki Winter bergerak tanpa dia ketahui tujuannya akan ke mana, beberapa kali Kimberly terdiam di depan beberapa toko melihat bayangannya sendiri di depan kaca.Kepala Winter mendongkak melihat lampu-lampu kota yang di tata dengan cantik berwarna warni, salju yang turun terlihat indah berkilauan. Salju yang turun di malam yang gelap itu samar-samar membuat Winter teringat banyak bayangan yang tib
Dengan perasaan yang campur aduk, Winter kembali pergi ke tempat lain dan melihat photo-photo asli yang terpajang memperlihatkan kehidupan Kimberly sejak masih bayi dan tumbuh di lingkungan panti asuhan hingga akhirnya menjadi super model.Dari photo-photo yang di lihatnya itu, Winter sama seperti sebelumnya. Dia tidak mengingat semuanya.Bahkan beberapa orang berada di photo itu tidak Winter kenal sama sekali meski sudah di deskripsikan siapa mereka.Rasa sakit di kepala Winter terasa sangat tajam, semakin dia berusaha mengingat hal-hal yang di lupakan mengenai kehidupan Kimberly di masa lalu, rasa sakit di kepalanya semakin kuat.Winter kehilangan sebagian ingatan mengenai kehidupannya sebagai Kimberly.Namun bagaimana bisa dia melupakannya?.Winter mengusap keringat dingin yang menghiasi wajahnya, gadis itu bernapas dengan cepat berusaha mengingat segalanya, akan tetapi ingatan itu terhapus begitu saja seakan dia tidak pernah mengalaminya.Winter bernapas“Apa yang kau lakukan di s
Salju yang turun terasa cukup dingin, Winter berjalan di bawah pohon-pohon yang bercahaya di penuhi lampu. Jalan setapak yang di pijakinya terhiasi cahaya neon yang menunjukan arah.Pemandangan kota di malam hari terasa sangat damai, orang-orang lebih sibuk menghangatkan diri dan banyak berbicara dengan teman-teman mereka sepulang bekerja. Winter berjalan dengan pelan di sampin Marius. Marius hanya mengajak Winter pergi keluar berjalan-jalan melihat keramaian sejak sepuluh menit yang lalu.“Kenapa kau terus mengajakku berjalan?” tanya Winter penasaran.“Bukankah kau ingin kurus? Berjalan baik untukmu.”Winter berdecih, “Yang harus berjalan itu kau, bukan aku” jawab Winter kembali berkata kasar. Namun anehnya Marius tertawa merasa terhibur.“Kenapa kau tidak marah dengan ucapanku?” tanya Winter lagi.Marius mengusap beberapa salju yang menyentuh permukaan jaketnya. Pria itu tersenyum, “Karena kau tidak mengenalku dan tidak mengasihaniku. Orang-orang yang mengenalku hanya mengingat bet
“Aku seorang pengangguran.”Seusai mengalami kecelakaan dan pensiun dari dunia balap karena alasan kesehatan yang membutuhkan waktu lama dalam penyembuhan, Marius tidak melakukan apapun, dia menolak beberapa tim besar balapan untuk menjadi penguji mesin.Marius hanya menghabiskan waktunya dalam kebingungan seperti manusia tanpa arah, semua hasil kerjanya selama berkarier di dunia balap Marius gunakan untuk membeli beberapa saham perusahaan starup.Selain itu, tidak ada yang dia lakukan.“Benarkah?” tanya Winter tidak percaya, semua yang melekat pada tubuh Marius adalah pakaian mahal, untuk satu jam tangan yang dia pakai saja mungkin harus bekerja beberapa bulan bagi orang biasa, mustahil jika pria itu pengangguran.“Tidak ada yang aku lakukan. Aku hanya belajar berjalan seperti bayi di setiap hari. Karena itu aku pengangguran” jawab Marius menekankan.Winter tertawa mendengar jawab Marius, tidak banyak orang bisa percaya diri dan mengaku bahwa dia adalah seorang pengangguran. Terlepas
Winter terduduk di kursinya melihat keberadaan rumah Paula di depannya. Rumah itu terlihat cukup mewah dan sedikit berlebihan untuk sebuah rumah dinas bagi karyawan biasa, siapapun yang mengetahuinya akan berpikir jika Benjamin memiliki hubungan special dengan karyawannya karena memberikan perhatian yang berlebihan.Tidak berapa lama Paula keluar dari rumahnya, gadis itu terlihat sedikit kaget karena Winter datang bersama sopirnya,Winter tidak membawa mobil sportnya.Biasanya tidaklah seperti ini.Paula tersenyum lebar melambaikan tangan, gadis itu terlihat sangat cantik seperti tuan puteri dari keluarga konglomerat. Paula menyembunyikan rasa penasarannya karena Winter memakai mobil biasa.“Hay,” sapa Paula begitu sudah masuk ke dalam mobil.“Aku minta maaf untuk yang kemarin,” ucap Winter memulai pembicaraan, dia tahu Paula pasti akan curiga dan mulai berhati-hati dengan perubahannya, Winter harus tetap membuat Paula lengah dengan bersikap bodoh seperti biasa.“Syukurlah jika kau sa
Winter sudah mencari semua hal tentang Paula. Paula bisa bersekolah yang sama dengan sekolah Winter berkat beasiswa dari Benjamin, Benjamin juga memberikan Paula uang jajan di setiap akhir pekan untuk keperluan sekolahnya. Bahkan, setelah Winter melihat semua rekening Koran kartunya di cetak, Paula memegang salah satu kartu milik Winter.Kini Winter sudah memblokir semuanya dengan berbagai alasan dan hanya memegang satu kartu yang hanya bisa di akses Winter.Paula sudah lebih dari kata keterlaluan, dia tidak hanya merusak pikiran dan tubuh Winter. Dia juga mencuri semua yang Winter miliki dan lebih parahnya lagi dia terus berandai-andai untuk berada di posisi Winter lalu menyingkirkannya.Paula bukan lagi dia seorang penjahat, dia adalah saudara setan.Semua hal jahat melekat sempurna di dalam dirinya. Setan sekalipun tidak perlu menggoda Paula untuk melakukan kejahatan karena Paula adalah calon ahlinya neraka.“Nai, apa kau sudah menemukan kabar Selina?” Tanya Winter yang lebih memen
Kedatangan Paula ke dalam kelasnya mencuri perhatian semua orang, orang-orang yang semula tertawa lebar saling mengobrol mendadak membisu karena kehadiran Paula. Teman-teman Paula membicarakan pengalaman memalukan mereka beberapa hari yang lalu melihat Paula di seret ke kantor polisi usai kedapatan mencuri dan mengalami kendala saat melakukan pembayaran.Kejadian itu menjadi pusat perhatian banyak orang dan menjadi bahan pembicaraan teman-temannya yang membicarakannya kepada orang lain.Teman-teman Paula jadi berspekulasi bahwa Paula mencuri untuk membayar makanan.Senyuman yang sempat merekah di bibir Paula harus memudar karena orang-orang semula begitu care dan respect kepadanya membuang muka berpura-pura tidak melihat kedatangannya.Mereka terlihat malu untuk bertegur sapa dengan Paula. Tidak hanya malu, mereka juga marah karena pada saat itu mereka masih mengenakana pakaian seragam, secara tidak langsung kejadian buruk hari itu akan di ketahui semua orang bahwa sekolah elit Kirin
Merasakan sesuatu yang tidak begitu membuat nyaman pada akhirnya membuat Winter menarik dari dari keramaian.Winter segera pergi lapangan terbuka sekolah dan membuka handponenya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Winter berkutat mencari-cari dalam waktu lama, hingga akhirnya Winter melihat sebuah video yang memalukan dirinya.Video itu memperlihatkan Winter yang terjatuh dari kursi restaurant dan membuat bagian sisi pakaiannya sobek dengan banyak noda di seluruh tubuhnya yang membuat semua orang melihat ke arahnya.Di video itu Winter hanya menangis malu di damping Paula yang terlihat seperti seorang sahabat yang sempurna untuk Winter.Bibir Winter sedikit terbuka menarik napasnya dalam-dalam. “Si brengsek sialan siapa yang berani malakukan ini?” Gumamnya dengan gigi mengerat menahan diri untuk tidak membanting handpone di tangannya.Tidak perlu Winter pikirkan lama-lama untuk mengetahui siapa yang sudah menyebarkan video memalukan itu. Winter langsung teringat sosok Paul