Share

Bab 52 – Perdebatan Lucu

“Tentu saya, sayang. Lucu juga ayah dan bunda. Coba panggil,” pinta Juwita.

“Ayah Tomo dan Bunda Juwita.”

Hanya beberapa kata dari Ziana mampu membuat Juwita tersenyum tapi kedua netranya berkaca-kaca. Sudah lama sekali sejak wanita paruh baya itu membayangkan dirinya dipanggil seperti itu. Dan Ziana bersedia mewujudkan keinginannya yang terpendam.

“Jangan menangis, bunda,” sambung Ziana sambil mengusap pipi Juwita yang basah.

Juwita refleks memegang pipinya yang basah dan buru-buru mengusapnya. Hampir saja dirinya merusak suasana dengan menangis haru.

“Makasih, Ziana. Karena sudah memberi kesempatan pada bunda untuk menjadi orang tua.”

Ziana dan Mahanta saling pandang lalu sama-sama tersenyum. “Sama-sama, bunda.”

“Ok. Kita harus mengerjakan banyak hal. Pesta seperti apa yang kau inginkan, sayang?” tanya Tomo membuat atensi semua orang tertuju padanya.

“Pesta apa?” tanya balik Ziana bingung.

~~~

Beberapa hari kemudian, Intan menatap dingin pada undangan pesta penyambutan Ziana yang su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status