Share

Bab 63 – Hati Yang Patah

Ziana menuntun Hannah keluar dari kamar untuk mengantar kepergian Renan. Mereka berjalan beriringan bersama Mahanta dan Lintang yang terus mengawal keduanya. Sedangkan si kecil Rania sengaja dibawa jalan-jalan oleh anak buah Mahanta.

Kesedihan sangat kental terlihat di pemakaman saat Renan bersatu kembali dengan tanah. Air mata terus mengalir dari mata bening Hannah dan Ziana. Saat semuanya sudah selesai, Hannah menatap papan nisan bertuliskan nama Renan.

“Mas, secepat ini kamu pergi. Kalau tahu akan seperti ini, aku nggak akan meninggalkanmu sendirian, mas,” sesal Hannah.

“Sudah, kak. Kak Renan akan sedih kalau kakak terus menangis. Kita pulang ya. Kasihan Rania sendirian.”

Bujukan Ziana membuat Hannah mau beranjak dari kuburan Renan. Sesekali Hannah menoleh kebelakang, menatap sendu pada tanah basah yang masih dihiasi bunga itu.

Ketika mereka tiba kembali ke rumah Hannah, Rania sedang menunggu mereka. Gadis kecil itu tampak gembira dan buru-buru mendekati Hannah dan Ziana.

“Mama, bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status