Share

Bab 59 – Pengkhianat Sesungguhnya

“Posisinya di Bali saat ini. Boleh ‘kan kalau aku curiga dia yang terima suap?”

“Coba kirim datanya ke Lintang. Biar sekalian dia selidiki. Sekarang kita makan dulu ya.”

Ziana segera mengirim foto dan sosial media milik karyawan itu kepada Lintang. Perempuan itu juga mengetik kecurigaannya pada anak buah Renan itu. Keseriusan Ziana membuatnya tidak fokus saat Mahanta menyodorkan sepotong pizza ke depan bibirnya.

“Sayang?” panggil Mahanta berharap Ziana akan menoleh padanya. Tapi harapan tinggal harapan karena Ziana masih terus mengetik tanpa menghiraukannya. “Sayang, makan dulu ya. Buka mulut.”

“Makan saja duluan, mas.”

Mahanta menjadi tidak sabaran dan mengambil ponsel Ziana. Ketika Ziana hampir melayangkan protes, pria itu menyodorkan pizza ke tangannya. “Makan. Biar aku yang chat Lintang.”

Ziana tidak punya pilihan selain menggigit sepotong pizza yang hampir dingin itu. Kedua sudut bibirnya tertarik merasakan kebahagiaan karena ngidamnya terpenuhi. Ziana merasa sangat beruntung kar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status