Share

11. Rumah Peninggalan Kolonial

"Ada apa, Min?" Sesosok berpakaian putih menyembul dari balik pintu.

"Ah!" Parmin kembali terkejut. Rupanya itu emak yang masih memakai telekung. Kebiasaan emak, berkeliaran saat gelap dengan masih mengenakan alat shalatnya.

"Kamu mimpi buruk, Nak? Perbanyak istigfar dan berdoa sebelum tidur," nasehat emak.

"Astagfirullah al adzim," ujar Parmin lirih. Mengapa sih, mimpi itu datang lagi. Kini bercampur aduk dengan Kumara yang ingin mengikutinya dengan Kumara yang ingin menerornya.

"Sebenarnya, apa hubunganku dengan mereka? Mengapa pula ia bisa melihat dan berhubungan dengan mereka?" gumam Parmin.

"Apa, Nak? Kamu ngomong apa?"

"Mak, aku selalu didatangi kumara merah. Bukan hanya satu, namun tiga."

"Kumara Merah?" Emak terperanjat. " Apa mereka mengganggumu, Nak?"

"Mereka ada yang menjaga dan ada juga yang mengganggu. Namun, bagi Min, rasanya mereka semua mengusik ketenangan. Min pun tak ingin mereka mengganggu Kasih dan Emak."

"Bagaimana wujud mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status