Share

Bab 93

Plakkkk!!!

Satu tamparan keras mendarat di wajah Sabia. Meninggalkan bekas cap merah di pipi putihnya.

"Bikin malu keluarga Rudolf!" Hardik Tuan Rendy.

Sabia memegangi pipinya. Ia tertunduk dalam. Air matanya tampak meleleh.

"Papa... Sabia sungguh-sungguh minta maaf. Semua terjadi bukan karena kesengajaan."

"Cukup Sabia!"

Sabia tersentak kaget.

"Sejak awal Papa sudah memperingatkan untuk tidak mencampur adukkan urusan cinta gilamu itu dengan mafia. Bukannya berhasil membunuh putri keluarga Hyuugo kamu malah hamil dengan teman sekelasmu. Kamu benar-benar sangat mengecewakan!"

Sabia tahu jika papanya pasti akan sangat marah karena berita kehamilannya ini. Tapi mau bagaimana lagi. Sabia tidak mungkin menyembunyikan kehamilannya terus menerus. Bayi itu akan tumbuh membesar. Mustahil untuk menyembunyikannya. Lebih baik jujur sekarang daripada ditunda-tunda.

"Papa..." Sabia benar-benar pasrah. Ibarat kata sekarang ini nasi sudah menjadi bubur. Hal yang ia lakukan dengan Edo adalah kesalahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status