Share

Bab 94

Mobil putih senilai 2,5 milyar itu berhenti tepat di depan halte. Edo keluar dengan buru-buru. Ia mendapati Sabia duduk dengan mata sembab dan merah.

"Edo!" Sabia refleks saja menghambur memeluk laki-laki itu. Satu-satunya harapan Sabia sekarang hanya Edo. Ia tidak tahu akan kemana jika Edo juga berlaku sama dengan keluarganya.

"Edo, tolong jangan tinggalkan aku. Aku janji akan melupakan Gara. Aku tidak akan merecoki kehidupannya lagi. Aku janji. Aku benar-benar janji Edo," ucap Sabia. Jelas sekali jika gadis ini baru saja mengalami sesuatu yang sangat berat di kehidupannya.

"Ssttt... Tenangkan dirimu dulu Bi."

Karena merasa tidak tega dengan keadaan Sabia, Edo pun membalas pelukan Sabia. Bahkan Edo mengusap-usap punggung gadis itu supaya tenang. Edo merasakan kulit dadanya basah oleh air mata Sabia. Gadis itu seperti menemukan rumah untuk mencurahkan segala kesedihannya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Edo setelah Sabia sedikit tenang.

Sabia menggeleng. Air matanya justru turun lagi hanya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status