Share

Bab 22 • Sebuah Perintah

"Sakit," ringis Aila saat Killian mencengkeram kuat pergelangan tangan dan menyeretnya pergi.

Tidak ada sahutan dan itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Sedikit banyak dia sudah tahu bagaimana kasar dan mengerikannya sikap lelaki buta ini. Menggigit bibir, Aila berusaha menahan sakit.

"Aduh!" Aila menjerit pelan saat bahunya membentur dinding, tapi tetap saja, bukannya peduli Killian malah terus menyeret gadis cantik itu membelok ke koridor lain dan menaiki tangga. "Ini kita mau ke man— Akh!"

Sebuah pintu ruangan dibuka dan dia dilemparkan masuk begitu saja. Masih kebingungan, sambil meringis menahan sakit, lengan kiri Aila sudah ditarik lagi dan Killian menyeretnya seperti sekarung beras tanpa mau repot membantu gadis bermata abu itu berdiri.

"Lepas!" ronta Aila, berusaha menarik dan menjejak, tapi Killian tetap bergeming. "Lepas! Akh!"

Lagi-lagi Killian melemparnya. Terdengar jeritan kecil saat gadis cantik itu jatuh, terjerembab ke atas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
melaty fitriani
sesuai sm namax killian killer iblis hi ngeri
goodnovel comment avatar
Sun Sine
killian yg mengirim polisi
goodnovel comment avatar
Anis Haltim
Lillian yg menyuruh Adam Krn telah coba menggaji alia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status