Share

Bab 20

"Nara--" Yooshin yang semula berniat maju mendekati Nara langsung berhenti saat Moa mendekat ke arahnya.

"Aku sudah memperingatkanmu sejak awal. Seharusnya kau menurut dan menyerah saja," ujar Moa.

"Aku tidak akan pernah menyerah padamu." Yooshin mencabut pedang miliknya tanpa melepas tatapannya barang sedetik pun. Ia lalu menatap Nara di belakang sana. Gadis itu tak bisa berbuat banyak dan tampak begitu khawatir.

"Setidaknya dia masih hidup karena aku tidak membunuhnya langsung. Seharusnya kau bersyukur." Moa tersenyum miring. Ia berjalan memutari Yooshin. "Kau tahu kenapa aku masih membiarkanmu hidup hingga detik ini? Karena ... gadis itu yang menyuruhku." Moa memegang kedua bahu Yooshin dan menunjuk ke arah Nara.

"Nara ... "

"Dia memintaku untuk tidak membunuhmu." Dari posisinya, Moa bisa melihat kedua mata Nara yang berkaca-kaca. Netra milik gadis itu tampak berkilau karena pantulan cahaya api berwarna biru di sekelilingnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status