Kali ini perjalanan menuju Hutan Moa yang berada di dekat Kerajaan Shu Ren, kerajaan yang memiliki budaya berbeda dari benua lainnya. Kerajaan Shu Ren, Kerajaan Zao Pi, Kerajaan Sun Wu, dan Kerajaan Mao Song memiliki kebudayaan dan pakaian yang sama. Empat kerajaan itu terletak di sebelah timur benua Qwenzy, jarak antar kerajaan begitu jauh karena wilayah benua Qwenzy yang sangat luas dari benua lainnya.
Membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk mencapai tempat terakhir dibangunnya altar pemanggilan. Dan pembangunan altar pemanggilan berada di Hutan Yuan yang berada di kawasan Kerajaan Mao Song.
Lucy membuka kedua matanya, pertama kali yang ia lihat adalah bibir tipis milik Lucien. Gadis itu memundurkan sedikit wajahnya, hingga dapat melihat wajah tampan Esmelth miliknya. Lucy tahu pria itu tidaklah tidur, Lucien hanya ingin mendekap tubuhnya tanpa ingin diganggu."Lucien," panggil Lucy dengan suara serak.Ia membutuhkan air untuk membasahi kerongkongannya yang seperti sudah beberapa hari tidak sadarkan diri. Lucien me
Lucy memainkan api di jari Poziaru, setelah mendapatkan tendangan dan pukulan telak dari Lucien, pria bersurai putih itu memohon ampun kepada sang Tuan. Poizaru yang melihat Lucy tidak merasakan sakit dengan api miliknya, mulai mengerutkan kening sambil menatap penuh tanda tanya gadis di hadapannya."Master, apa tanganmu tidak merasakan sakit?" tanya Poziaru, ia blum menjadi esmelth milik Lucy saat ini.Lucy sedang menilai pria
Sudah beberapa minggu Lucy berada dalam dimensi Kharel, dan sudah berapa ratus buku Lucy baca. Banyak pengetahuan yang baru saja ia dapatkan dalam perpustakaan di mansion milik Kharel. Esmelth bersurai putih itu tampak senang dengan antusias Lucy dalam hal membaca. Gadis kecil itu selalu terlihat berbinar-binar jika ia mendapatkan pengetahuan baru.Lucien setia menemani Lucy, gadis itu selalu berada di pangkuan Lucien ketika sedang serius membaca. Bahkan Lucien akan menyuapi Lucy yang selalu saja melupakan makanannya. Esmelth lainnya hanya bisa mengawasi Lucy, gadis itu terlihat bahagia seperti anak kecil lainnya.
Tahun demi tahun mereka lalui, sejak Lucy menemukan Lucien hingga mendapatkan beberapa esmelth. Lucien melihat perkembangan tubuh Lucy yang setiap hari semakin terlihat mempesona dan indah di matanya. Saat ini usia gadis kecil itu adalah dua belas tahun, tubuhnya juga lebih banyak menyerapmanadaripada sebelumnya. Ditambah dengan suara merdu Lucy yang mampu membuat Lucien terpedaya.Tubuh Lucy pun tidak bermasalah setelah mendapatkan banyak esmelth, yang menjadi masalah adalah apakah ia perlu memanggil jendral miliknya yang terakhir atau tidak. Karena ia sendiri t
"Hei, apa yang kalian lakukan!"Semua mata menoleh ke sumber suara, sorang gadis berpakaian aneh muncul dengan kening berkerut. Lucien mengabaikan kehadiran gadis kecil itu dan memberikan isyarat kepada para Jendral untuk melakukan tugas mereka."Tunggu, aku harus mengambil rumput obat di sana, kau tidak bisa menghancurkan tempat itu!"
Lucien tidak bisa diam sejak Lucy tidak sadarkan diri, ia hampir saja membakar sekitarnya jika tidak di hentikan oleh Rev. Lucien terlalu panik sehingga tidak bisa membedakan antara pingsan dan mati. Jika Lucy sadar, gadis itu pasti akan tertawa sampai menangis melihat tingkah laku Lucien."Sampai kapan Lucy tidak sadarkan diri?" tanya Lucien yang baru kali ini memperlihatkan sisi lemahnya."Aku tidak tahu, mana tidak masuk ke dalam tubuhnya. Ini sangat buruk untuk menyembuhkan dari dalam," jawab Odette yang berusaha terlihat tenang.Tidak ada yang tidak tenang disaat Master mereka sekarat seperti sekarang. Tetapi bagi Rev, Lucy hanya tertidur, gadis itu kelelahan setelah memakai mana yang sangat banyak dari yang seharusnya ia pakai. Waktu sudah menunjukkan pagi hari, dan artinya Lucy sudah tidak sadarkan diri sekitar enam jam. Waktu yang cukup sebentar bagi Rev, tetapi cukup lama bagi esmelth lainnya."Aku akan mencoba memanggilnya dari alam bawah sadar, kalian bisa melihat proyeksi d
Satu hari telah berlalu, Rong Ying sudah membuat ramuan minyak khusus untuk Lucy. Hellson sudah tersadar dan kini hanya diam menatap sekitarnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, seharusnya ia sudah mati dan kembali kepada Lucien. Namun, ia terlahir kembali dan membuatnya dapat merasakan kekuatan lain pada tubuhnya."Kau masih saja diam tidak ingin berbicara," ujar Evrard yang berdiri di hadapan Hellson."Aku tidak meminta untuk di hidupkan, mengapa kalian melakukan ini?" jawab Hellson yang akhirnya berbicara."Kami tidak menghidupkanmu, Master yang melakukannya sendiri," jawab Evrard sambil mentap Lucy yang masih memejamkan kedua matanya di pangkuan Lucien."Mengapa gadis itu bisa menjadi master kalian?" tanya pria bersurai pirang itu."Apa kau benar-benar akan mendengarkan?""Tergantung dari sebagus apa ceritamu,""Mau berkelahi denganku?""Tidak, terima kasih. Aku dapat merasakan kekuatan yang berbeda dari tubuhmu."Evrard hanya menggelengkan kepalanya, meski sudah di
Satu tahun berlalu dan Lucy sudah berusia tiga belas tahun menuju empat belas tahun. Usia yang diharuskan untuknya kembali ke Istana Night Crow. Revina sudah berkali-kali memanggil Lucy untuk kembali dengan segera, karena Lucy harus melakukan pelatihan untuk memasuki Akademi Magia. Tetapi, Lucy mengabaikannya untuk berlatih di alam terbuka."Lucy sudah handal memakai pedang, tetapi itu tidak cukup. Ia harus berlatih menggunakan kekuatan para Esmelth miliknya," ujar Sylvester yang sedang melihat Lucy berlatih dengan Evrard, Blue, dan Veryl."Maksudmu dengan kita yang mengalirkan kekuatan kita pada Lucy?" tanya Lucien."Tentu saja, selama ini para Esmelth tidak akan mengalirkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa mengalirkan kekuatan mereka, saat mereka sedang dalam keadaan bertempur. Dengan kata lain, kita meminjamkan kekuatan kita pada Master. Karena dalam arena hanya memperbolehkan satu sampai dua esmelth saja yang dapat mendampingi Magia," terang Sylvester, Lucien mengangguk mengerti.