Share

Bab 19 Pilihan

_Adrian_

Perlahan kubuka mataku dan mendapati diriku terbaring lemah di sebuah ruangan berwarna putih dengan bau obat-obatan yang menyengat di mana-mana.

"Akhirnya kau siuman juga." Kudengar suara Reihan samar-sama. "Kau tau berapa khawatirnya aku saat melihat kondisimu? Oh Sihit! Saat itu aku berfikir akan kehilanganmu!" Reihan terus mengumpat di sebelahku.   

Bocah brengsek ini, "Apa kau sudah gila?" Tanyaku.

"Maaf....akan ku panggilkan dokter." Reihan bergegas pergi namun ku tahan dia.

"Aku baik-baik saja berkat umpatanmu tadi! Sudah berapa lama aku disini?" Tanyaku padanya. 

"tiga hari."

Pantas saja tenggorokank

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status