Share

Membangun Dunia Ke-empat

Hembusan angin dan gersangnya terik matahari, menerpa luka memar pada beberapa bagian tubuh. Rasanya benar-benar pedih. Bahkan, lebih menyakitkan dari penolakan cewek yang kutaksir. Matahari yang tersenyum, pada lambaian nyiur kelapa, dan hamparan rumput ilalang, menjadi saksi bisu kekalahanku.

Satu tahun telah berlalu. Peristiwa di hari itu, telah mengubah semuanya. Trauma membuatku membatasi komunikasi, tak ingin terulang kedua kalinya. Aku kehilangan kepercayaan diri. Sejak pertengkaran Sera dan Eunoia berakhir dengan kehancuran bumi ke-empat, aku jera menghalangi jalan wanita. Terserah apa maunya mereka, aku sudah angkat tangan.

Aku terpaksa melanggar aturan magis, untuk membentuk dunia ke-empat. Memindahkan jiwa-jiwa para penduduk dari satu dimensi—bumi ketiga yang telah hancur, ke dimensi lain—bumi baru—cermin ke-empat. Sang Dewa Naga kepala tujuh menghampiriku di dalam mimpi, dan memarahiku tanpa jeda. Untunglah, aku masih bisa terbangun di dunia nyata.

Aku tidak mencabut inga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status