Share

14. Tertidur seperti bayi

Cukup lama aku dan Kang Idrus berada di rumah Abah karena ada sesuatu yang harus kami bahas dengan beliau yang berhubungan dengan pondok. Terhitung satu bulan lagi akan diadakan perlombaan antar pesantren tingkat nasional dan alhamdulillah santri kami ikut berpartisipasi dalam beberapa perlombaan, yang diantaranya MTQ, dakwah, dan Hadroh.

"Bah, ninggalan Nyimas, teu?" tanya Mamah menghampiri kami bertiga.

(Lihat Nyimas, tidak?)

"Di kamarna panginteun," jawab Abah.

(Di kamar mungkin)

"Tidak ada, hanya ada Ranti di sana," ujar Mamah khawatir.

"Cobi tinggal, Mah. Bilih di ruang keluarga," timpalku.

(Coba lihat, Mah. Mungkin di ruang keluarga)

Wanita yang sudah kuanggap Ibu itu segera menuju ruang keluarga yang berada di pojok kanan rumah ini. Dan benar saja, Sri tengah meringkuk di atas sofa dengan bertumpu pada sebelah tangannya.

Tanpa terasa bibirku tertarik ke atas saat melihat bagaimana gadis cantik itu tertidur seperti bayi. Begitu pulas dan tidak terganggu sama sekali dengan keribu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status