Beranda / Urban / Touch You / 2. Evening Twilight

Share

2. Evening Twilight

Penulis: Lefkilavanta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-07 13:27:29

---Flashback, 2 Minggu sebelum peresmian gedung persahabatan, Camaraderie.---

Kepulan asap rokok mengudara. Keluar dari celah mulut yang disusul oleh asap yang mengepul dari dalam lubang hidung pria jenggot tipis nan merata itu. Tatapan matanya terus menyapu setiap bagian tubuh wanita bergaun merah padam yang berdiri di sisi jendela besar menghadap keluar ruangan. VIP room, tempat yang disewa oleh Mr. Joe untuk bersua dengan rekan bisnisnya malam ini. Spekulasi semata! Mr. Joe ingin bertemu dengan Sherina Alexander Lansonia. Tak banyak yang tahu perihal hubungan gelap keduanya lima tahun silam. Tepat saat Sherina memulai untuk mengembangkan Joy Holding's Company menjadi lebih besar dan lebih tinggi lagi. 

Relasi internasional yang didapat oleh Alexa adalah suntikan besar dari Mr. Joe. Pria itu banyak membantu Alexa di masa lalu. Mendorong gadis itu menjadi seperti sekarang ini bukan tanpa imbalan yang besar. Mr Joe mendapatkan hadiah istimewa dari rekan bisnisnya itu. Selain uluran tangan dari Alexa untuk menjadi rekan bisnisnya, wanita muda itu juga mengulurkan tubuhnya untuk 'melayani' Mr. Joe. 

Tentang Mr. Joe seorang pengusaha berusia 30 tahun yang amat mempesona. Siapa gadis yang tak luluh pada tatapan berkharisma itu? Senyumnya manis dengan lesung pipi tajam di kedua sudut pipi tirusnya. Garis rahang yang tegas. Dagu berbentuk berlian yang memukau. Alisnya legam menyiku dengan mata naik yang mempesona. Mr. Joe dikenal ramah pada setiap klien kerjanya, namun siapa sangka itu hanya topeng semata. 

Pria ini bak ular! Sangat licik hingga mampu menjebak Alexa kembali berkerja sama dengannya secara intim begini. Mr. Joe mengumpulkan semua bukti yang akan menjatuhkan Alexa bersama perusahaannya. Menunggu waktu yang tepat untuk membuat gadis itu gelagapan dengan semua bukti yang ia punya. 

--dan malam ini adalah waktunya.

"Jadi kau ingin mengancam ku?" Alexa mulai melangkah. Stiletto berwarna pekat itu tegas membentur permukaan lantai bersih yang samar memantulkan bayangan dirinya. Menciptakan sebuah suara tapak kaki yang mulai menggema sebab tak ada suara apapun selain desahan Mr. Joe sebab puas akan hisap rokok yang ia lakukan sekarang. 

Alexa tersenyum. Berhenti tepat di depan pria berkemeja putih yang terlihat sedikit 'lusuh'. Dasi sudah ia lepas dari lehernya. Dua kancing kemeja yang terbuka menampilkan dada dengan bulu halus yang menggoda. Alexa masih mengingat dengan jelas meskipun sudah lima tahun berjalan ia tak bertemu dengan Mr. Joe secara intim begini. Dada bidang itu beraroma mawar yang menggoda. Perut kotak-kotak yang indah untuk dipandang dan disentuh dengan jari jemarinya. Sebelum Mr. Joe dikabarkan bertunangan dengan pemilik gedung entertainment terbesar di London, pria itu adalah milik Alexa.

"Katakan apa taruhannya kali ini Mr. Joe?"

Pria itu menoleh. Mendongak pada wanita bergaun ketat yang membentuk lekuk tubuhnya dengan syal berbulu yang menutupi sebagian besar dada hingga lehernya itu. "Aku pikir kau sudah mendapat kiriman dariku, Nona Sherina."

"Panggil aku Alexa. Sherina tak pantas untukku." Gadis itu tersenyum. Kini duduk tepat di sisi sofa tempat Mr. Joe mengistirahatkan raganya. 

"Sherina adalah nama ibumu, bukan?"

"Itu sebabnya aku tak suka." Alexa mulai menatap dengan intens. Nada bicaranya melirih sembari sesekali menelisik bagian bawah tubuh pria kekar yang ada di sisinya.

Mr. Joe menganggukkan kepalanya. Ia mengerti, Alexa tak berubah sedikitpun.

"Bagaimana dengan kejutan-kejutan itu, Alexa?"

"Aku menyukainya." Alexa berbasa-basi. Tersenyum miring sembari mulai memainkan jari jemarinya. 

Sialan betul pria satu ini, masih bisa menanyai bagaimana perasaan Alexa selepas mengirim bukti penyelundupan barang yang mengatasnamakan perusahaannya? Tentunya Alexa datang sebab ia ingin memakinya habis-habisan.

"Boleh ku tanya sesuatu, Alexa?" 

Wanita itu mengangguk. "Kau ingin bertanya mengapa aku melakukan itu?" 

Mr. Joe menganggukkan kepalanya. "Aku kira kau adalah wanita yang bersih. Tapi ternyata ...."

"Sebutkan gedung besar yang ada di London yang dibangun dengan tangan penguasa yang bersih, Mr. Joe."

Pria di sisi Alexa kini tersenyum. Tertawa lepas kemudian sembari melirik gadis pintar di sisinya itu. Mr. Joe kini melingkarkan tangannya tepat di atas leher Alexa. Menarik tubuh gadis itu untuk berhimpit dengannya sekarang ini. 

Aroma tubuh itu ... Alexa mengenalnya. Meskipun hanya semalam, namun itu adalah pertama kali dan sangat berkesan untuknya. 

"Xena tahu tentang ini? Maksudku, dia adalah calon istrimu tahun depan. Shan Entertainment dan Joe Property akan bersatu menjadi perusahan yang mungkin mengalahkan Joy Holding's Company. Bukankah begitu?" Alexa mulai menggoda. Memasukkan satu jarinya ke dalam celah kancing pria yang ada di sisinya. 

Mr. Joe tertawa. "Sesuai dugaan, kau semakin pintar Alexa."

"Katakan saja apa tawarannya sekarang ini?!" Alexa menarik jarinya. Sigap ia meremas baju kemeja yang dikenakan oleh Mr. Joe. Tatapannya menajam. Kini ia berpindah posisi dengan duduk di atas pangkuan sang pria.

Tatapan keduanya intim. Bahkan Mr. Joe mampu merasakan embusan napas dari gadis yang kini menindih tubuh bagian bawahnya. 

Mr. Joe mengusap perlahan paha gadis yang ada di depannya. Mencoba untuk menggoda. Melunakkan tatapan tajam dan remasan jari jemari milik Alexa yang membatasi geraknya sekarang ini. 

"Kau ingin perusahaanku?" tanya Alexa memberi penekanan. 

"Itu milikmu, Alexa." 

"Lantas?" 

"Big three!" katanya menyela. Mendengar kata itu Alexa melunakkan tatapannya. Cengkraman jari jemarinya yang kuat berada di atas kemeja Mr. Joe kini ia lepas perlahan. Alexa menelisik. Senyum dan tawa ringan dari pria berjenggot tipis itu sangat menyebalkan.

"Aku hanya ingin pembangunan puncak Joy Holding's Company di atas namakan Joe Property." 

Alexa kini bangkit. Pergi dan menjauh dari hadapan pria yang kini mulai mematikan rokok di atas asbak tengah meja. "Kau pikir aku akan melakukan itu?" 

"Joe! Camaraderie adalah impianku! Aku tak akan menyerahkan itu pada siapapun! Camkan itu!" 

"Kalau begitu namamu dan Joy Holding's Company akan ada di berita panas besok pagi. Joy Holding's Company mendukung penyelundupan senjata ilegal dan obat terlarang untuk uji coba manusia. Kau pikir bagaimana reaksinya?"

Alexa kini tertawa ringan. Berjalan kasar menuju tepat pada pria yang baru saja bangkit dari tempat duduknya.  "Lakukan saja!" ucapnya dengan nada tegas. Ingin ia meludah tepat di depan wajah pria yang ada di depannya itu. Akan tetapi, Alexa mengurungkan niatnya. Ia tak ingin mencari masalah apapun sekarang. Tak ada yang tahu, di dalam ruangan ini apakah benar hanya ada dirinya dan Mr. Joe saja? Tidak, pria ular ini sangat licik. 

"Mana yang akan kau pilih malam ini Alexa?!" Mr. Joe menghentikan langkah kaki milik Alexa. Gadis yang baru saja ingin menekan gagang pintu di depannya itu menoleh. Tepat mengarahkan manik matanya pada pria sialan yang kini berjalan dan duduk di sisi ranjang hotel.

"Selesaikan satu masalah dulu. Alexa, pemilik Joy Holding's Company bertemu secara pribadi dengan tunangan dari Xena Alodie Shan," ucapnya sembari merentangkan tangannya. 

Benar 'kan? Alexa kembali masuk dua perangkap sekaligus. 

"Mana yang akan kau pilih, perusahaanmu atau tubuhmu malam ini?"

Persetanan! Alexa menghela napasnya. Tak sulit. Ia hanya perlu berjalan dan melepas sepatunya. Melucuti satu demi satu gaun yang ia kenakan dan melempar tubuh telanjang miliknya untuk dilahap habis oleh Mr. Joe.

"Tentu, aku akan memilih perusahaanku."

... To be Continued ...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nietha
sayng kli di skip adegan pnasnya thor huhuhu pemanis....
goodnovel comment avatar
Yuzee Nadnad
Joe licik bener yak! Kotor banget woi caranya
goodnovel comment avatar
Haryanti Yulia
astaga Alexa ... kamu bener2 deh. demi perusahaan rela mengorbankan tubuhmu untuk disantap Mr. Joe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Touch You   EXTRA PART

    Kapal berlayar. Bukan hubungan dua insan yang bisa saling menyatukan dua rasa yang sama tujuannya. Kapal besar itu membawa banyak kesedihan untuk meninggalkan London. Alexa tak bisa mempertahankan apapun lagi. Bangunannya runtuh, dirinya menjadi buronan dengan kedua orang tua yang sudah mendekam di dalam penjara. Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Pasrah dan terkesan menyerah, tetapi laju kapal ini menjanjikan sebuah kehidupan yang baru.Wanita itu duduk di sisi kapal. Ia menatap laut lepas dengan ombak sedang yang bergulung di depannya. Matanya masih sayu, kakinya sesekali terasa begitu nyeri sebab ia belum mendapatkan pengobatan yang benar-benar layak. Pertolongan pertama yang dilakukan oleh Zia juga Dokter Lim tak bisa banyak membantunya sekarang. Katanya, yang terpenting peluru sudah keluar dari dalam kakinya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang ini.Duduk merenung seorang diri, sebelum akhirnya Harry menghampi

  • Touch You   192. End of Story

    Alexa terus meneteskan air matanya. Ia hanya bisa menatap dengan sayu bangunan besar miliknya yang hancur lebur sebab bom meledak dari atas Puncak Camaraderie. Ia tak menyangka kalau inilah akhir dari kisah hidup Alexa. Wanita itu benar-benar tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Isak tangis yang keluar bukan hanya sebab menahan rasa sakit yang ada di kaki kirinya, tetapi juga rasa sakit selepas kehilangan semua yang ia bangun selama sepuluh tahun terakhir. Semuanya hancur begitu saja, Mate dan Daniel benar-benar bajingan gila yang tak punya hati. Ia hanya adalah dua pria bodoh yang terlalu larut dalam dendam dan emosinya di masa lalu."Alexa ...." Mate berjongkok. Ia menarik rambut pendek wanita yang ada di depannya. Sebuah kepuasan tersendiri saat melihat wajah cantik itu menangis tersedu-sedu. Air mata itu mengisyaratkan kemenangan untuk dirinya. "Kau tahu ... dimana Xena dan Wriston meninggal?" tanyanya berbasa-basi. Alexa tak menjawab itu. Ia hany

  • Touch You   191. Revenge

    "Mr. Luis Ambrosius, Anda ditangkap atas pembunuhan Mr. Joe Franky. Anda berhak diam atau menyewa pengacara." Sial! Seseorang melaporkan dirinya. Kini bukti ada di depan mata, Luis tak bisa mengelak apapun lagi. Seseorang menyimpan bukti ini dengan cara yang aman selama ini, hingga ia lupa bahwa ada orang lain selain dirinya. Luis bukan orang yang memotong jari jemari milik Mr. Joe, ia hanya membunuh pria itu juga membunuh mata-mata yang dikirimkan oleh Alexa lalu menyayat telinganya. Luis membenci anggota tubuh yang mempunyai dosa. Itu sebabnya ia melakukan hal itu. Ia tak bisa berbicara apapun selepas rekaman video amatir menampilkan betapa kejamnya ia membunuh dua orang sekaligus dalam satu malam. Kiranya, orang inilah yang ada di tempat kejadian malam itu. Ia muncul pada akhirnya. "Kau tak ingin berbicara apapun lagi, Mr. Luis?" Seorang detektif mencoba untuk menggali informasi darinya. Membuat pria yang ada di depannya itu berbicara. Luis sedari tadi han

  • Touch You   190. World Hell Destruction

    -Laboratorium BioCell, Dokter Lim, London, Inggris-Suasana riuh, kedatangan beberapa polisi yang cukup mengejutkan Dokter Lim tak bisa dibendung lagi. Semuanya menerobos masuk, tak ada satu ruangan pun yang tak dijamah oleh mereka. Seseorang melaporkan laboratorium ini. Bukan sebab penelitian gila yang mencuat ke permukaan, tetapi sebuah laporan yang mengatakan bahwa ruangan ini menyimpan potongan jari jemari milik Mr. Joe dan seorang bocah malang bernama Daniel Denan Ambrosius. Tentu, itu adalah potongan jari manusia yang ilegal. Tak ada perjanjian untuk menempatkan itu di dalam bangunan Dokter Lim. Sekarang pria itu tahu, mengapa Mr. Cristiano datang waktu itu. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa jarinya masih ada di dalam laboratorium ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan bangunan ini.Dokter Lim hanya bisa pasrah. Ia tak bisa mengelak dan tak bisa berbicara banyak lagi. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan dua polisi yang menjaga di belakan

  • Touch You   189. Honesty

    "Pemilik gedung Shan Entertainment ditemukan tewas gantung diri di dalam apartemen pribadinya. Sebuah surat ditinggalkan oleh Nona Xena Alodie Shan terkait dengan beban yang sedang ia tanggung saat ini. Kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian, Nona. Tak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk saat ini. "Alexa memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia memberikan kode pada pria yang ada di sisinya untuk segera membuka pintu mobil. Ia akan pergi menjenguk jenazah si kawan lama.Senja yang buruk, dirinya tak habis pikir jikalau semuanya terjadi begitu cepat. Alexa dan Xena bahkan belum bisa kembali bertemu selepas waktu itu. Percakapan mereka terhenti dan komunikasi mulai putus begitu saja. Ia terkejut, meksipun dasarnya Alexa enggan peduli. Ia benar-benar tak peduli dengan apa yang menimpa Xena, tetapi tetap saja. Bunuh diri? Xena bukan orang bodoh yang akan melakukan itu.&n

  • Touch You   188. Goodbye, Xena and Wriston

    "Kepercayaan bisa mengubah orang baik menjadi orang jahat?" Tawa ringan muncul dari celah bibir wanita cantik yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Pandangan wajahnya tak pernah luput dari pria berjenggot tipis yang baru saja mengundangnya untuk datang. Ia terkejut, saat sang kekasih membawanya pergi ke tempat pria asing yang sukses membuat Xena Alodie Shan terperangah tak percaya. Baiklah, jika Mate Xavier masih hidup. Xena menonton berita saat pria itu menjebloskan Alexa ke dalam penjara. Ia juga mulai percaya saat media menyebut dirinya sebagai si jaksa mata satu yang kompeten. Kiranya, mata itulah yang melambangkan bahwa pria ini benar-benar Mate Xavier yang datang dari masa lalu."Lagian, kau benar-benar Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya lagi. Kali ini bukan hanya pria bertubuh kekar yang duduk di sisi meja yang mendapatkan perhatian Xena, tetapi juga sang kekasih. Alexa benar, pria ini dikendalikan oleh seseorang. Wriston tak benar-benar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status