Share

2. Evening Twilight

---Flashback, 2 Minggu sebelum peresmian gedung persahabatan, Camaraderie.---

Kepulan asap rokok mengudara. Keluar dari celah mulut yang disusul oleh asap yang mengepul dari dalam lubang hidung pria jenggot tipis nan merata itu. Tatapan matanya terus menyapu setiap bagian tubuh wanita bergaun merah padam yang berdiri di sisi jendela besar menghadap keluar ruangan. VIP room, tempat yang disewa oleh Mr. Joe untuk bersua dengan rekan bisnisnya malam ini. Spekulasi semata! Mr. Joe ingin bertemu dengan Sherina Alexander Lansonia. Tak banyak yang tahu perihal hubungan gelap keduanya lima tahun silam. Tepat saat Sherina memulai untuk mengembangkan Joy Holding's Company menjadi lebih besar dan lebih tinggi lagi. 

Relasi internasional yang didapat oleh Alexa adalah suntikan besar dari Mr. Joe. Pria itu banyak membantu Alexa di masa lalu. Mendorong gadis itu menjadi seperti sekarang ini bukan tanpa imbalan yang besar. Mr Joe mendapatkan hadiah istimewa dari rekan bisnisnya itu. Selain uluran tangan dari Alexa untuk menjadi rekan bisnisnya, wanita muda itu juga mengulurkan tubuhnya untuk 'melayani' Mr. Joe. 

Tentang Mr. Joe seorang pengusaha berusia 30 tahun yang amat mempesona. Siapa gadis yang tak luluh pada tatapan berkharisma itu? Senyumnya manis dengan lesung pipi tajam di kedua sudut pipi tirusnya. Garis rahang yang tegas. Dagu berbentuk berlian yang memukau. Alisnya legam menyiku dengan mata naik yang mempesona. Mr. Joe dikenal ramah pada setiap klien kerjanya, namun siapa sangka itu hanya topeng semata. 

Pria ini bak ular! Sangat licik hingga mampu menjebak Alexa kembali berkerja sama dengannya secara intim begini. Mr. Joe mengumpulkan semua bukti yang akan menjatuhkan Alexa bersama perusahaannya. Menunggu waktu yang tepat untuk membuat gadis itu gelagapan dengan semua bukti yang ia punya. 

--dan malam ini adalah waktunya.

"Jadi kau ingin mengancam ku?" Alexa mulai melangkah. Stiletto berwarna pekat itu tegas membentur permukaan lantai bersih yang samar memantulkan bayangan dirinya. Menciptakan sebuah suara tapak kaki yang mulai menggema sebab tak ada suara apapun selain desahan Mr. Joe sebab puas akan hisap rokok yang ia lakukan sekarang. 

Alexa tersenyum. Berhenti tepat di depan pria berkemeja putih yang terlihat sedikit 'lusuh'. Dasi sudah ia lepas dari lehernya. Dua kancing kemeja yang terbuka menampilkan dada dengan bulu halus yang menggoda. Alexa masih mengingat dengan jelas meskipun sudah lima tahun berjalan ia tak bertemu dengan Mr. Joe secara intim begini. Dada bidang itu beraroma mawar yang menggoda. Perut kotak-kotak yang indah untuk dipandang dan disentuh dengan jari jemarinya. Sebelum Mr. Joe dikabarkan bertunangan dengan pemilik gedung entertainment terbesar di London, pria itu adalah milik Alexa.

"Katakan apa taruhannya kali ini Mr. Joe?"

Pria itu menoleh. Mendongak pada wanita bergaun ketat yang membentuk lekuk tubuhnya dengan syal berbulu yang menutupi sebagian besar dada hingga lehernya itu. "Aku pikir kau sudah mendapat kiriman dariku, Nona Sherina."

"Panggil aku Alexa. Sherina tak pantas untukku." Gadis itu tersenyum. Kini duduk tepat di sisi sofa tempat Mr. Joe mengistirahatkan raganya. 

"Sherina adalah nama ibumu, bukan?"

"Itu sebabnya aku tak suka." Alexa mulai menatap dengan intens. Nada bicaranya melirih sembari sesekali menelisik bagian bawah tubuh pria kekar yang ada di sisinya.

Mr. Joe menganggukkan kepalanya. Ia mengerti, Alexa tak berubah sedikitpun.

"Bagaimana dengan kejutan-kejutan itu, Alexa?"

"Aku menyukainya." Alexa berbasa-basi. Tersenyum miring sembari mulai memainkan jari jemarinya. 

Sialan betul pria satu ini, masih bisa menanyai bagaimana perasaan Alexa selepas mengirim bukti penyelundupan barang yang mengatasnamakan perusahaannya? Tentunya Alexa datang sebab ia ingin memakinya habis-habisan.

"Boleh ku tanya sesuatu, Alexa?" 

Wanita itu mengangguk. "Kau ingin bertanya mengapa aku melakukan itu?" 

Mr. Joe menganggukkan kepalanya. "Aku kira kau adalah wanita yang bersih. Tapi ternyata ...."

"Sebutkan gedung besar yang ada di London yang dibangun dengan tangan penguasa yang bersih, Mr. Joe."

Pria di sisi Alexa kini tersenyum. Tertawa lepas kemudian sembari melirik gadis pintar di sisinya itu. Mr. Joe kini melingkarkan tangannya tepat di atas leher Alexa. Menarik tubuh gadis itu untuk berhimpit dengannya sekarang ini. 

Aroma tubuh itu ... Alexa mengenalnya. Meskipun hanya semalam, namun itu adalah pertama kali dan sangat berkesan untuknya. 

"Xena tahu tentang ini? Maksudku, dia adalah calon istrimu tahun depan. Shan Entertainment dan Joe Property akan bersatu menjadi perusahan yang mungkin mengalahkan Joy Holding's Company. Bukankah begitu?" Alexa mulai menggoda. Memasukkan satu jarinya ke dalam celah kancing pria yang ada di sisinya. 

Mr. Joe tertawa. "Sesuai dugaan, kau semakin pintar Alexa."

"Katakan saja apa tawarannya sekarang ini?!" Alexa menarik jarinya. Sigap ia meremas baju kemeja yang dikenakan oleh Mr. Joe. Tatapannya menajam. Kini ia berpindah posisi dengan duduk di atas pangkuan sang pria.

Tatapan keduanya intim. Bahkan Mr. Joe mampu merasakan embusan napas dari gadis yang kini menindih tubuh bagian bawahnya. 

Mr. Joe mengusap perlahan paha gadis yang ada di depannya. Mencoba untuk menggoda. Melunakkan tatapan tajam dan remasan jari jemari milik Alexa yang membatasi geraknya sekarang ini. 

"Kau ingin perusahaanku?" tanya Alexa memberi penekanan. 

"Itu milikmu, Alexa." 

"Lantas?" 

"Big three!" katanya menyela. Mendengar kata itu Alexa melunakkan tatapannya. Cengkraman jari jemarinya yang kuat berada di atas kemeja Mr. Joe kini ia lepas perlahan. Alexa menelisik. Senyum dan tawa ringan dari pria berjenggot tipis itu sangat menyebalkan.

"Aku hanya ingin pembangunan puncak Joy Holding's Company di atas namakan Joe Property." 

Alexa kini bangkit. Pergi dan menjauh dari hadapan pria yang kini mulai mematikan rokok di atas asbak tengah meja. "Kau pikir aku akan melakukan itu?" 

"Joe! Camaraderie adalah impianku! Aku tak akan menyerahkan itu pada siapapun! Camkan itu!" 

"Kalau begitu namamu dan Joy Holding's Company akan ada di berita panas besok pagi. Joy Holding's Company mendukung penyelundupan senjata ilegal dan obat terlarang untuk uji coba manusia. Kau pikir bagaimana reaksinya?"

Alexa kini tertawa ringan. Berjalan kasar menuju tepat pada pria yang baru saja bangkit dari tempat duduknya.  "Lakukan saja!" ucapnya dengan nada tegas. Ingin ia meludah tepat di depan wajah pria yang ada di depannya itu. Akan tetapi, Alexa mengurungkan niatnya. Ia tak ingin mencari masalah apapun sekarang. Tak ada yang tahu, di dalam ruangan ini apakah benar hanya ada dirinya dan Mr. Joe saja? Tidak, pria ular ini sangat licik. 

"Mana yang akan kau pilih malam ini Alexa?!" Mr. Joe menghentikan langkah kaki milik Alexa. Gadis yang baru saja ingin menekan gagang pintu di depannya itu menoleh. Tepat mengarahkan manik matanya pada pria sialan yang kini berjalan dan duduk di sisi ranjang hotel.

"Selesaikan satu masalah dulu. Alexa, pemilik Joy Holding's Company bertemu secara pribadi dengan tunangan dari Xena Alodie Shan," ucapnya sembari merentangkan tangannya. 

Benar 'kan? Alexa kembali masuk dua perangkap sekaligus. 

"Mana yang akan kau pilih, perusahaanmu atau tubuhmu malam ini?"

Persetanan! Alexa menghela napasnya. Tak sulit. Ia hanya perlu berjalan dan melepas sepatunya. Melucuti satu demi satu gaun yang ia kenakan dan melempar tubuh telanjang miliknya untuk dilahap habis oleh Mr. Joe.

"Tentu, aku akan memilih perusahaanku."

... To be Continued ...

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nietha
sayng kli di skip adegan pnasnya thor huhuhu pemanis....
goodnovel comment avatar
Yuzee Nadnad
Joe licik bener yak! Kotor banget woi caranya
goodnovel comment avatar
Haryanti Yulia
astaga Alexa ... kamu bener2 deh. demi perusahaan rela mengorbankan tubuhmu untuk disantap Mr. Joe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status