Stefan berkunjung ke Oilzprom. Hari ini dia berkeliling kantor dan kilang minyak di perusahaan migas terbesar di Eropa.
Perlu diketahui bahwa Oilzprom perusahaan penyuplai minyak dan gas ke beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman serta beberapa negara lainnya. Karena itu negara-negara di Eropa sangat bergantung sekali pada perusahaan ini.Kekesalan Stefan masih belum juga hilang. Meski ledakan yang terjadi tempo hari murni bukan kesalahan karyawannya, sekarang Stefan ngamuk di kilang. “Oliver, datangkan kemari petugas yang berjaga sewaktu terjadi ledakan waktu itu.”Tak lama kemudian George datang.“Ke mana kau pada saat ledakan itu? Seharusnya kau sudah mati!” Stefan brutal.“Syukurnya pada saat kejadian saya sedang istirahat, Tuan Stefan,” balas George agak gugup.“Kau tidak bekerja dengan baik, Bodoh! Kau sudah lalai,” Stefan murkaOliver membisiki Stefan. “Tuan, pelaku peledakan tidak berada diEfek domino dari ledakan di Oilzprom dan naiknya harga minyak mereka adalah hilangnya pelanggan setia mereka. Total kerugian yang diderita Fadeyka Energy sangat besar sekali mencapai puluhan milyar dollar US. Tidak sampai di situ, banyak pekerja mereka yang tiba-tiba mengundurkan diri karena mereka pikir nasib Fadeyka akan segera tamat. Jadi, sebelum mereka di-PHK secara massal, lebih baik mereka mengundurkan diri secara terhormat.AK Enterprise membatalkan rencana investasi besar-besaran mereka sehingga kekosongan dana di tiga perusahaan Fadeyka belum juga tertutupi. Sementara pengeboran di Pechora tidak jelas nasibnya. Jika dibiarkan begitu saja, pihak pemerintah akan mengambil alih pengeboran tersebut sehingga Fadeyka makin menderita kerugian besar.Di istana Valaam sedang terjadi perundingan besar. Tuan Dmitry berbicara serius dengan penasehatnya. “Tetua Romanov, Anda adalah orang kepercayaan ayahku sewaktu beliau mengurus bisnis ini. Anda banyak tahu tentang bagaimana bisnis ini d
Stefan mengadakan briefing singkat pagi ini di hadapan karyawan kantor. Di hadapannya adalah para petinggi perusahaan. Di sebelahnya ada Julya. “Sistem sudah aman karena pekerjaan dua mahasiswa ETH itu. Ada lebih dari sepuluh orang pekerja IT di sini. Tugas mereka hanya mendesain, buat WEB, buat aplikasi, memperbaiki komputer rusak, mengatur sinyal wifi dan menonton Youtube! Kalian semua ke sini.”Belasan orang menghadap Stefan.Stefan mendengus dan berteriak. “Kepala dan semua anggota aku pecat! Pergi kalian dari sini! Sampah!” Semuanya enyah dari kantor Fadeyka tanpa banyak protes. “Itulah akibatnya kalau tidak bisa menjaga sistem keamanan perusahaan sebesar Fadeyka. Programmer yang tidak bisa diandalkan!”Stefan melihat satu per satu bawahannya. “Aku CEO di Fadeyka Energy punya hak untuk memberhentikan siapa pun yang tidak becus dalam bertugas. Para analis dan petugas marketing, aku perintahkan kepada kalian agar para customer kita bisa kembali membeli
Pagi ini di ETH Zurich.Avraam, Hanz dan Zahid mendapat pengalawan ketat sampai masuk ke dalam kelas. Beberapa hari belakangan para dosen dan mahasiswa serta para pimpinan dan staf kampus sudah tahu mengenai hal ini.Seorang profesor atau guru besar ETH berbicara di hadapan para mahasiswa. “Hanz dan Zahid merupakan teladan bagi kalian semua. Dua orang ini mengharumkan nama ETH karena turut membantu CERN dan Fadeyka dalam pencarian pelaku kejahatan yang sedang viral dibicarakan masyarakat Eropa bahkan dunia saat ini.”Ketika duduk di kursinya, sebelum waktu belajar dimulai, Zahid dihampiri oleh Gerald dan Mark.“Hei,” tegur Gerald. “Kau jangan bangga ya! Apa kau mau mengelak bahwa kau ini merupakan orang suruhan para pelaku ha?”“Terus,” sambung Mark. “Kau juga jangan bangga ya! Jurnal ilmiahmu tentang bantahan terhadap Hukum Gerak Newton itu bisa membuatmu jadi hebat di ETH, TIDAK SAMA SEKALI! Itu paper anak SMP yang tidak bermutu sama sekali.”“Oh ya, kok bisa orang ini bisa dapat Nob
Di Villa Chernyy, pinggiran Saint Petersburg, yang sangat jauh dari hiruk pikuk keramaian. Hembusan angin pagi menghapuskan embun dari sisa-sisa dingin semalam. Dedaunan rontok karena sekarang masuk musim gugur. Pohon-pohon di pinggir jalan di sana, yang tersisa hanya ranting, sedikit sekali menyisakan dedaunan yang sudah terlanjur layu.Sepertinya layunya Fadeyka Energy sekarang....Tuan Wilson mengangkat gelas wiskinya lagi. “Tuan Harley, Pak Harry, Frank, dan Jones. Mari kita bersulang.” Tuan Wilson yang rambutnya hampir beruban tersenyum lebar. “Dmitry pikir, bocah kemarin sore itu bisa menjadi CEO dengan sekejap mata, padahal lulusan negara liberal itu tidak punya pengalaman apa pun.”Tuan Harley yang berkumis tebal meneguk wiskinya tiga kali, kemudian berujar, “Itulah akibat dari merendahkan Red York. Bocah itu tidak tahu sebesar apa Red York di Eropa.”Pak Harry yang berwajah tampan dan berhidung mancung tersenyum tipis seolah meremehkan. “
Hanz akhir-akhir ini lebih banyak makan untuk menambah berat badannya, setidaknya dia butuh sepuluh sampai lima belas kilo agar punya tinggi dan berat badan proporsional.Dia mendapat siraman rohani dari Zahid bahwa otak saja tidak cukup sebab orang di luar sana terkadang suka meremehkan fisik seseorang.Karena terlalu sibuk dengan berbagai macam hal, dia berhenti sebagai pelayan cafe dan fokus dengan kuliah dan tugas yang sekarang dia emban.Di tengah kesibukannya tersebut, Hanz lebih sering berolahraga seperti joging dan workout. Dia belajar kepada Zahid bagaimana cara bermain badminton, tenis, basket, renang, sepak bola, dan lainnya.“Kata Avraam, kau jago bela diri. Ajarkan aku ya,” pinta Hanz.“Siap. Sebentar lagi kami akan sparing. Avraam sudah menunggu di lapangan. Apa kau mau ikut?”“Aku masih ada tugas, Zahid. Besok atau lusa kita belajar.”“Siap, Hanz. Sebelumnya, aku ingin belajar banyak darimu. Jujur, aku ka
Frank mengadukan kepada Tuan Harley bahwa Julya sekarang tidak mau lagi menuruti kemauannya. Frank juga menyampaikan bahwa Julya malah akan membocorkan rahasia mereka selama ini.Mengetahui hal tersebut, Tuan Harley selaku wakil ketua organisasi ini tentu langsung mengambil sikap, dia segera mengutus Jones agar segera pergi ke New York menemui Julya.Frank berkata, “Julya akan menemui Brian selaku Manager AK Enterprise untuk melanjutkan kerjasama investasi.”Tuan Harley menjawab, “Investasi itu tidak boleh berjalan.”Frank mengedikkan bahu dan berkata serius, “Aku akan berkoordinasi dengan Jones. Biarkan anakku menjadi sandra.”Tuan Harley terperanjat kaget. “Kau sudah gila, Frank! Kau tidak boleh mengorbankan anakmu sendiri.”“Kalau tidak begitu, Julya akan membocorkan semua rahasia kita kepada Stefan dan Dmitry. Keberadaan kita akan segera diketahui. Sialnya, Julya terjebak oleh perasaannya. Dia mencintai Stefan setelah tahu b
Dengan modal berbagai data dari Jones tentu akan mempermudah langkah-langkah Hanz dalam mencari tahu keberadaan BlackCarbon. Selama berjam-jam dia berada di dalam ruang IT-nya sendirian. Sementara Zahid dan Avraam tetap sibuk dengan latihan militer di lapangan sana.Setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya Hanz mengetahui bahwa Jones kemarin-kemarin sibuk berkeliling Rusia, tepatnya di Saint Petersburg.Namun sayangnya, dia tidak bisa melacak keberadaan posisi yang pasti di mana mereka berada. Hanz menyadari bahwa hacker BlackCarbon sangatlah jenius, buktinya mereka dengan cepat memanipulasi data-data yang ditinggalkan Jones, kecuali menyisakan jejak sedikit saja.Pada saat tertangkap, Jones membuang ponselnya untuk meninggalkan jejak karena dia tidak ingin polisi mencari tahu banyak informasi dengan dia takut anaknya nantinya akan ikut dijadikan tersangka.Hanz masih bisa mengabil beberapa informasi dari ponsel itu. Kemudian, dia memberi
Chevrolet itu melaju pelan di jalanan St. Petersburg di antara mobil-mobil buatan Eropa. Jika Stefan mau, dia bisa beli sepuluh Porsche sekarang juga, tapi dia lebih senang produk paman sam.Hari-hari yang berat setelah seharian berkantor membuatnya capek. Didampingi oleh para bodyguardnya malam ini dia sudah tiba di apartemennya.Sekarang di lantai yang paling atas ini hanya ada dia seorang. Dia mengambil secangkir kopi yang tadi dia beli di sebuah coffe shop. Kemudian Stefan duduk di sofa menghadap tv.Dinikmatinya malam yang penuh syahdu ini. Bosan menonton tv, Stefan bermain biliar selama satu jam. Waktu dulu di Amerika biliar merupakan salah satu kegemarannya.Bosan main biliar, dia menuju ruang gym lalu berolahraga selama lebih dari satu jam. Lanjut karaoke pula. Semua fasilitas dinikmatinya hingga tak terasa waktu sudah pukul satu tengah malam.Namun, dia tidak bisa tidur malam ini walaupun sebagian urusan kantor sudah membaik. Investor mulai kembali berdatangan dan para pelangg