Ketika perusahaan ayahnya berada dalam ancaman hacker dan gangster, Hanz akhirnya pulang setelah puluhan tahun terasingkan, lalu menjadi Tuan Muda Jenius. *** Season 1 (Bab 1 - 110) : Mengalahkan BlackCarbon, mengembalikan kejayaan Fadeyka Energy di Rusia. Season 2 (Bab 111 - 240) : Pencarian Four-H di Tiongkok, Mengalahkan Yakuza Kuroi Kumo di Jepang. Season 3 (Bab 241 - 290) : Penuh Drama di Korea, Liburan di Pattaya. Season 4 (Bab 291 - seterusnya) : Membongkar rahasia Amerika.
View More“Ayo kita pergi!” ajak Hanz sambil menepuk-nepuk pundak Edwin. Ketika Edwin melihat senyum hangat penuh keakraban dari Hanz, tiba-tiba dada Edwin sedikit berdesir, hatinya merasakan sesuatu yang berbeda dari Hanz. Dia seakan merasakan bahwa Hanz memang seorang yang layak dijadikan sebagai sahabat meski mereka baru kali pertama berjumpa. Melihat wajah Hanz yang bersemangat, dia berusaha mengumpulkan semangat yang tadinya sempat hilang sehingga dia tergerak untuk memeluk Hanz cukup erat. Walaupun usia mereka terpaut lima belas tahun, hal itu tidak sedikit pun menimbulkan kecanggungan di antara mereka, sama sekali. Edwin tidak pula menganggap dirinya lebih hebat lantaran usia dan pengalaman. Justru dia menganggap Hanz adalah sosok penting yang akan menyelamatkan dirinya. Mereka melangkahkan kaki dengan cukup cepat menuju mobil sedang yang terparkir di sana. Ketika sudah berada di dalam mobil, Hanz pun berkata, “Aku sudah persiapkan pakaian untuk mu. Semoga pakaian itu juga sudah t
Hampir dua jam lamanya Edwin menunggu di sana. Rasa bosan, khawatir, cemas, dan takut bergabung jadi satu di hatinya. Apakah dia harus menyalakan laptop dan menghubungi sahabat nya lagi? Atau, Jangan-jangan sahabat nya tidak sebaik seperti yang dia kira selama ini? Apa Edwin terlalu percaya sama orang yang belum pernah sekali pun dia temui? Dia tersandar lemas di sebuah bangku taman, menekuri kira-kira langkah apa yang mesti dia ambil setelah sahabat nya tak juga kunjung datang. ‘Aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi? Kalau pun ada temanku yang membantu, apa mungkin mereka bisa menjaga rahasia ini? Aku tidak yakin.’Selagi terus bertengkar batin dan mencari solusi, dia tidak bisa menghilangkan kekhawatiran yang sedari tadi tergambar di wajahnya. Persembunyian nya selama satu tahun harus kelar sekarang dan bisa jadi berakhir dengan adegan memilukan. Baginya, itu bukan hal yang diinginkan. Harapannya tentu saja dia bisa lari dari kejaran dan kembali tak terlihat seper
Selama satu tahun tinggal di daerah terpencil ini, Edwin seakan tidak terlihat, dan memang tidak ada orang yang tahu bahwa dia bermukim di sini sendirian. Selain jago IT, dia juga bisa membuat senjata yang cukup mematikan. Dia pernah membuat satu rudal mini yang memang dia persiapkan jika sewaktu-waktu diperlakukan di saat dia berada dalam keadaan terdesak. Rudal mini tersebut dia taruh di bawah tanah di samping rumahnya. Kapan saja akan keluar jika diperintahkan oleh Edwin. Kenapa keberadaan senjata tersebut tidak terlacak? Pasalnya, Edwin membuatnya seolah tak terlihat selama ini. Terbersit di benaknya untuk menggunakan senjata tersebut dan menyasarkannya di mobil yang ketiga. Itu opsi pertama untuk menyudahi pengejaran ini sehingga dia lebih leluasa untuk melarikan diri sesegera mungkin. Meski begitu, dia tidak tega membunuh manusia. ‘Setidaknya ada lima orang di sana. Kalau aku mau, mereka pasti mati.’Masih ada opsi lain, tapi Edwin butuh waktu untuk sampai di lokasi ranjau
Edwin cukup terdesak tapi dia tidak boleh kehilangan fokus. Maka dari itu dia segera kembali mengaktifkan sebuah program yang sudah tersistem dengan rapi. Dengan hanya memencet tombol dan berkata sesuatu, semua akan bekerja sesuai perintah.Sengaja Edwin mengarahkan salah satu mobil tersebut untuk dekat ke sisi bukit dan tidak lama berselang dia berkata, “Mengaktifkan jaring penangkap!”Secara otomatis, tiba-tiba terlempar sebuah jaring besar, mungkin tiga kali lebar dari jaring gawang sepak bola, yang mana jaring tersebut terbuat dari tali tambang yang kuat. Benar saja, bak menjala ikan besar di lautan, jebakan itu pas menangkap jip hitam besar kedua sehingga mobil itu pun berhenti secara mengejutkan dan parahnya, mereka bahkan tidak bisa keluar dari jebakan tersebut. Ketika mereka membuka pintunya dan keluar dari mobil, mereka tetap terperangkap di dalam jaring. “Kita harus cepat!” Seorang dari mereka mengeluh dengan rasa putus asa. “Sial! Kenapa kita bisa dipermainkan oleh dia?
Lima orang FBI mendobrak pintu lalu merangsek masuk ke dalam rumah sepetak itu. Mereka serempak menodongkan senapan laras panjang ke semua penjuru ruangan. Namun, upaya mereka sia-sia. “Tidak ada satu pun yang tersisa,” kata seorang dari mereka sambil berusaha memadamkan api yang membakar semua perangkat komputer di sana. Di dalam hanya ada dapur kecil dan kamar mandi. Tidak ada ruangan lain seperti halnya rumah pada umumnya. Dengan hanya luas bangunan lima kali lima meter, para anggota FBI yang ditugaskan menggerebek rumah ini tidak kerepotan untuk menyusuri setiap sisi tempat sebab ruangan ini memang sempit. “Hanya satu orang, dan dia sudah kabur pakai motor tadi.”Upaya penggerebekan tidak menuai hasil. Namun, tiga kelompok lainnya masih terus memburu Edwin sampai dapat.***Ketika Edwin sedang menggeber motor nya dengan sangat kencang di tengah hamparan tanah merah yang kering, sejumlah tembakan peringatan memekakkan telinganya, mengisyaratkan agar dia segera stop lalu menyera
"Membongkar rahasia Amerika"***PROLOG :***“Astaga!” umpat Edwin. “Keberadaan ku diketahui oleh petugas.”Segera dia mengambil sesuatu yang dikira sangat penting di sana, seperti ponsel, dompet, dan laptop. Tidak banyak yang bisa dia bawa sebab dalam waktu kurang dari lima menit, FBI akan segera tiba di lokasi persembunyiannya dan melakukan penyergapan. Sebelum pergi, dia memberikan pesan singkat kepada salah satu sahabat ngobrol di dark web-nya selama ini :“Kawan, aku butuh bantuan mu sekarang juga karena aku tahu kau sekarang berada di Zurich. Aku tunggu di sekitar Bethesda Spital, Basel. Kau adalah orang terdekat yang bisa membantuku, jika tidak, aku pasti akan dihukum berat karena telah banyak melakukan pelanggaran.”Edwin juga meninggalkan pesan tentang ciri-cirinya, memakai jaket kulit hitam dan bertopi putih. Dua sampai tiga jam lagi mereka harus segera bertemu, karena kalau tidak, Edwin tidak bakal tertolong lagi. Usai mengirimkan pesan terakhirnya, Edwin menghancurkan
Hanz terperangah. “Bagaimana Avraam bisa kualahan? Aku tidak pernah melihat Avraam begitu lemahnya seperti sekarang.”Zahid tercengang dan matanya membeliak. “Sama, Hanz. Aku juga heran. Kenapa Avraam tiba-tiba lemah seperti ini? Biasanya dia jago. Apa jangan-jangan ini karena boxing, bukan MMA?”“Tidak ada pengaruhnya. Avraam jago tinju dan juga gulat. Pasti ada alasan lain. Entahlah.”Kembali lagi ke arena pertarungan.Untungnya, Avraam berhasil memusatkan tenaga pada tumpuan kedua kaki sehingga dia tetap bisa menjaga keseimbangan. Hampir saja dia terjengkang setelah mendapatkan serangan.Gan tertawa lalu meledek, “Haha. Aku pikir kau kuat. Tapi parahnya aku bisa mengalahkan mu hanya dengan satu tangan. Kau sangat lemah, Bocil!”Tidak terima diejek, Avraam naik pitam. Darahnya tidak hanya mendidih, tapi menguap. Dia meninju telapak tangan satunya sambil meloncat-loncat. Semangatnya kian terbakar dan tidak akan pernah membiarkan Gan kembali menguasai pertarungan.Ketika Gan berupaya
Meskipun awalnya Hanz sempat melarang agar Avraam tidak jadi bertarung melawan lelaki perkasa dan berotot itu, tetapi Avraam tetap merasa dirinya jauh lebih perkasa. Ini menyangkut rasa kasihannya terhadap Chuanchen. Apalagi tadi lelaki itu memberikan ejekan terhadap Avraam. Tahu sendiri Avraam orangnya tidak suka kalau diejek dan diremehkan.“Kita datang ke sini untuk liburan, bukan mencari masalah,” kata Hanz sambil merangkul Avraam.Namun, Avraam yang sudah merasa jengkel tidak akan membatalkan apa yang sudah tadi terucap. “Aku akan tetap bertarung melawan lelaki itu, Hanz. Hitung-hitung cari pengalaman baru.”Zahid tersenyum tipis. “Ya, hitung-hitung juga cari keringat malam-malam. Avraam, kalau kau tidak mau melawannya, biar aku saja. Bagaimana?”“Tidak! Tidak! Biar aku saja yang menyikat habis lelaki sok itu. Berani sekali dia tadi menggoda Chuanchen di hadapanku.” Avraam merasa jumawa dan sok perkasa.Chuanchen yang masih berada di sana lantas semakin tersipu. Ketika Avraam mem
Ketika Chuanchen menyaksikan Avraam hanya mengenakan celana pendek saja dan bertelanjang dada, dia pun terpana dan dadanya berdesir. Dia merasa canggung saat berdampingan bersama Avraam. Tapi sebisa mungkin dia menetralisir hatinya agar tetap tenang dan menguasai keadaan. Bukankah dia sudah terbiasa menghadapi para lelaki?“Pemandangan yang sungguh indah,” ujar Avraam sambil membenarkan tata letak kaca mata pantainya.Chuanchen tersenyum lebar. “Pattaya memang indah. Setiap pekan aku pasti berkunjung ke Pattaya. Menikmati suasana pantainya. Atau menikmati segala hal yang ada di sini. Apa kau betah?”“Tentu aku betah di sini.”Chuanchen bergumam dalam hati. ‘Apa kau betah karena aku, Avraam?’ Sedari tadi dia terus mencuri-curi pandang Avraam.Rahang yang teguh dan rambut yang cepak ala tentara itu semakin mengalihkan dunia Chuanchen. Berulang kali dia menggigit bibirnya dan mengulum lidahnya sendiri. Rasanya, dia butuh waktu selama beberapa hari untuk bisa terus bisa bersama Avraam. D
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.