Ketika perusahaan ayahnya berada dalam ancaman hacker dan gangster, Hanz akhirnya pulang setelah puluhan tahun terasingkan, lalu menjadi Tuan Muda Jenius. *** Season 1 (Bab 1 - 110) : Mengalahkan BlackCarbon, mengembalikan kejayaan Fadeyka Energy di Rusia. Season 2 (Bab 111 - 240) : Pencarian Four-H di Tiongkok, Mengalahkan Yakuza Kuroi Kumo di Jepang. Season 3 (Bab 241 - 290) : Penuh Drama di Korea, Liburan di Pattaya. Season 4 (Bab 291 - 323) : Membongkar rahasia Amerika.
Lihat lebih banyak“Hanz, kita tidak perlu lagi melanjutkan hubungan kita. Setelah lulus, aku ragu jika kau punya masa depan yang cerah. Selamat tinggal!”
Hanz tercekat dan merinding. Seakan-akan dadanya mau runtuh mendengarnya. Hanz jelas tidak bisa menerima kalimat perpisahaan tersebut hanya dengan alasan masa depannya yang tidak cerah.Hanz menatap Alyona dengan bingung lalu berkata lembut, “Kita sudah empat tahun menjalani hubungan selama kita kuliah di sini. Bagaimana mungkin kau ingin pisah begitu saja?”Alyona mengerutkan bibirnya lalu menjawab sadis, “Selama empat tahun aku hanya memanfaatkan kecerdasanmu, Hanz. Apa kau tidak sadar bahwa aku seperti parasit? Aku memang tidak butuh uangmu karena kau miskin. Kau tidak bisa diandalkan dalam persoalan finansial. Bagaimana mungkin aku akan bahagia dalam berumah tangga dengan pria pekerja cafe sepertimu?”Hanz menengok ke belakang. Sebentar lagi acara wisuda akan segera dilaksanakan. Topi toga di atas kepalanya rasanya mau jatuh berdebam. Suara riuh ratusan orang di dalam gedung terdengar sampai luar. Namun, hati Hanz terasa sepi.Ekspresi wajah Hanz seketika berubah masam. Dia masih butuh kejelasan. “Alyona, bukankah kau berjanji akan setia dengan hubungan kita hingga pernikahan?”Alyona menyeringai jengkel dan berkata hina, “Kau hidup sebatang kara. Asal usul tidak jelas. Kau juga tidak punya nama belakang, Hanz. Bagaimana bisa kau akan menjadi suamiku kelak?”Wanita cantik berambut hitam panjang ini merupakan anak dari seorang bos minyak Rusia. Lukgaz, perusahaan migas ini cukup berpengaruh di Rusia. Ayahnya, Mikhailovic Lukinov, merupakan orang terpandang di Rusia. Jika Alyona Lukinov benar-benar menjadi istri dari seorang pria yang tidak jelas identitasnya, Keluarga Lukinov akan dapat malu saja.Standar bagi seorang Alyona adalah pria itu minimal anak seorang manager di perusahaan migas, dan itu paling minimal. Di Rusia, bagi sebagian mereka, standar kesuksesan adalah orang tersebut merupakan sosok yang punya peran dalam hal energi, secara Rusia merupakan negara penyuplai energi yang paling diperhitungkan di dunia.Namun, Lukgaz masih kalah kelas dari Fadeyka Energy. Sejauh ini Fadeyka Energy tidak hanya menguasai Rusia namun merupakan perusahaan energi yang telah merajani dunia.Alyona tersenyum remeh lalu berkata, “Aku tidak meragukan wawasanmu tentang chemical engineering dan kemampuan hacking-mu, tapi, aku ragu jika ayahku mau menerima kau masuk menjadi bagian Keluarga Lukinov.”Alyona sengaja menahan Hanz untuk tidak segera masuk ke dalam gedung karena dia tidak hanya ingin mengutarakan kata hatinya semata, namun dia juga ingin memberikan kejutan.Tidak lama berselang seorang pria berkemeja merah terang mendekat dan berkata menusuk, “Apa dia pria miskin bernama Hanz? Orang yang tidak bakal diterima oleh Keluarga Lukinov lantaran status yang tidak jelas?”Alyona tersenyum puas sambil menggamit telapak tangan Mark. Dia menempelkan tubuhnya ke lengan Mark.Melihat itu, dada Hanz makin sesak. Hari ini adalah hari bahagianya. Namun, semua rusak oleh ucapan dan pemandangan ini.Mark menatap jijik dan mencibir sarkas, “Miskin yang selalu bergantung dari beasiswa! Seharusnya pihak kampus menendangmu jauh-jauh! Masih banyak orang cerdas tapi punya identitas dan terhormat. Tidak seperti sampah layaknya kau!”Alyona memutar matanya dengan malas, lalu berkata, “Kenalkan, dia Mark! Kekasihku. Ayahnya manager di Oilzprom! Kau pasti tahu Oilzprom merupakan salah satu perusahaan milik Fadeyka Energy!” Alyona berkata dengan nada yang sangat tinggi.Hubungan prematur di antara Alyona dan Mark terjalin karena sebuah alasan. Alyona ingin agar Mark punya peran dalam upaya membantu Lukgaz melobi pihak Fadeyka Energy nanti karena Lukgaz sedang krisis.Mark mendengus sinis dan berkata, “Jelas dia tahu, Sayang. Dia kan ngakunya dari Rusia. Tapi, aneh, sampai sekarang dia bahkan tidak tahu ayah dan ibunya siapa.”Saat ini, jantung Hanz seperti diremas-remas rasanya. Dia mengerutkan kening, lalu berkata, “Kau tega sekali, Alyona! Aku tidak menyangka kau seburuk ini!”Alyona dan Mark terpingkal-pingkal. Mark sampai memegangi perutnya karena saking gelinya. Bagi mereka, Hanz sangat lucu. Lucu dari banyak hal. Di mana lagi ada pria yang diputusi kekasihnya di hari wisuda?Biasanya di saat seperti sekarang para wisudawan akan riang gembira, tertawa, berfoto-foto bersama keluarga dan teman dekat. Namun, baru kali ini di hari spesial, ada seorang pria miskin malah dihina dan ditertawakan.Mark mencibir, “Dasar pria menyedihkan! Kau pikir, dengan kecerdasan dan prestasimu, bisa mengangkat martabatmu yang rendah itu ha?! Kau lebih buruk dari gembel! Gembel saja jelas ayah dan ibunya siapa!” semburnya. Lalu, Mark tertawa lepas.Alyona mengawasi Hanz dengan lirikan dari samping yang menohok. Matanya berubah jahat. Dia berkata, “Aku tidak sekejam itu. Aku juga mengucapkan terima kasih banyak padamu, karena selama empat tahun belakangan kau sangat membantu, kau adalah orang yang sangat diandalkan. Banyak nilai-nilaiku jadi bagus lantaran pria pintar tapi bodoh seperti kau. Bodoh karena mau diperalat. Ha-ha!”Selama masa tersebut, Hanz merasa tidak diperalat. Baginya, kesan yang diberikan oleh Alyona tampak biasa. Lagi pula dia tidak merasa dijadikan seperti budak yang diperalat. Hanz murni membantu tugas-tugas karena Hanz memang cinta.Apapun yang telah Hanz berikan, baik waktu, pikiran, dan tenaga buat Alyona, semua murni karena ketulusan dari Hanz. Namun, hati Hanz hancur. Di luar dugaan, cintanya dikhianati. Sungguh menyedihkan.Mark memandang Hanz dengan sorotan mata yang tajam dan berkomentar pedas, “Jika kau menjadi suami dari seorang wanita tukang sampah, kau tetap tidak akan layak. Prestasimu palsu! Kau bahkan lebih tidak jelas asal usulnya dari pada anjing kampung!”Belum sempat Hanz membalas, Alyona langsung memotong, “Setidaknya, kau cukup bangga bisa menjadi pacarku. Jika orang waras berpikir kritis tentang hubungan kita, rasanya mereka ingin melompat dari puncak gunung tertinggi di dunia, lalu mati saja. Kau terlalu percaya diri untuk bisa dekat denganku.”“Kekasihku adalah anak dari bos minyak Lukgaz Rusia! Kau bahkan tidak pernah membeli bensin di pom karena tidak punya kendaraan kecuali sepeda butut. Aku harap, sepedamu kau pasang mesin parut kelapa, biar bisa balapan dengan gerobak tukang pencari barang bekas.” Mark mendengus sambil tertawa.Alyona tergelak sampai basah kedua bola matanya. “Hm, ayo kita pergi dari sini. Orang tuaku sudah menunggu dari tadi di sana. Sayangku Mark, apa kau punya orang tua?” Lalu, dia bersama kekasih barunya pun meninggalkan Hanz yang sedang terpaku, hening, membisu, di hari bahagia.Hanz tak kuasa menerima kenyataan pahit ini. Wajahnya seperti ingin jatuh. Tapi, dia terus menguatkan diri. Hanz bukan bocah yang hobi mengeluh.Setelah acara wisuda, saat semua orang berbahagia di tengah orang-orang tercinta, sahabat satu-satunya Hanz yang juga sedang wisuda, mendekat dan berkata, “Tuan Muda Hanz, ada panggilan mendadak dari Tuan Besar Dmitry Fadeyka. Kantor pusat Fadeyka Energy sedang tidak aman karena ulah hacker. Kita harus segera berangkat ke Rusia.”Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen