Share

Bab 459

Menghadapi tatapan mata Yudas yang bertanya, Ishan hanya tersenyum. Hanya saja, di matanya justru terdapat kedinginan yang melintas.

Melihatnya tidak berbicara, Yudas juga tidak bertanya lagi, melainkan mengerutkan alis sambil berkata, “Selamatkan adik laki-lakimu dulu saja. Sekarang dia sedang dikurung di Pencak Silat Persaudaraan Setia dan kita tidak tahu dengan hidup matinya.”

“Aku akan segera ke sana.” Ishan mengangguk.

Setengah jam kemudian, Ishan tiba di markas Pencak Silat Persaudaraan Setia.

Dia mengeluarkan kartu identitas anggota Pencak Silat Nusantara dan berkata kepada anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia yang berjaga di pintu masuk markas. “Saya Ishan Jiman dari Pencak Silat Nusantara ada urusan dan memohon untuk bertemu dengan pengurus kalian.”

Anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia itu menerima kartu identitas itu dan menelepon untuk memberi laporan setelah melihatnya.

Tak lama kemudian, Frandy berjalan keluar dengan langkah besar dan dengan ramah berkata, “Nama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status