#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_13
Rama Membalikan badan, lalu menarik aku pergi bersamanya. Aku menoleh, dan masih melihat pelipis Mas Hamdan yang dialiri darah segar. Sedangkan Rosa, hanya terus menangis di sebelah Mas Hamdan.
Tanganku masih berada dalam genggaman Rama. Tanpa sadar ia terus menarik tubuhku dengan kasar sampai di parkiran mobil.
Aku menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata. Hanya tatap tegas, bahwa aku tidak suka atas tindakannya. Bukan tentang ia memukul Mas Hamdan tetapi, menarikku dengan kasar.
Ia bisa menggenggam jemariku lebih lembut. Rama membukakan pintu mobil dan memberi isyarat agar aku masuk. Aku masih menatapnya hingga kemudian masuk ke dalam mobil.
"Kamu marah?" ucap Rama, yang baru masuk dalam mobil.
"Marah untuk apa?" jawabku.
"Aku gak suka ada yang deketin kamu!" tegas Rama.
&n
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_14#HamdanHari ini aku di nyatakan bebas oleh pengadilan. Pengacaraku menjamin agar aku bisa bebas bersyarat. Tak apalah, yang penting aku bisa keluar dari tempat mengerikan tersebut.Mbak Rumi menjemputku di Lapas, dan aku pulang hanya berdua dengan beliau. Sebenarnya aku merasa malu karena selalu saja merepotkan Mbak Rumi. Namun, aku juga tidak bisa berbuat banyak."Mama sama papa minta kamu kerumah nemuin mereka," ucap Mbak Rumi yang baru saja duduk di bangku kemudi.Ia menjalankan mobil, menuju rumah orang tua kami. Dalam perjalanan tak ada percakapan di antara kami berdua. Mbak Rumi juga tidak mengajakku bebicara, meski sekedar basa-basi menanyakan kabar. Begitu memang, sikap Mbak Rumi jika sudah terlampau kecewa.Sejujurnya aku juga tak banyak bicara karena aku merasa sangat malu pada Mbak Rumi dan kedua o
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_15Aku kembali ke kamar, membersihkan diri lalu berbaring. Sengaja aku memainkan gawai agar tak merasa bosan. Ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab. Aku membukanya, ternyata panggilan dari Mas Hamdan."Ada apa Mas Hamdan menghubungi aku?" ucapku dalam hati.Aku sengaja memang, tidak membiarkan nomor Mas Hamdan dihapus. Karena aku yakin suatu saat aku akan membutuhkannya.Kini, Mas Hamdan sudah menjadi milik Rosa. Cepat atau lambat, aku memang harus bisa mengikhlaskan semuanya. Meski banyak pertanyaan dalam hatiku, aku tak menelepon balik nomor Mas Hamdan.Setelah perpisahan kami hari itu, aku memang tak ingin lagi tahu apapun tentang dia. Bahkan, perceraian pun aku serahkan sepenuhnya pada pihak pengacara. Aku benar-benar sudah tidak ingin berurusan dengan Mas Hamdan, apalagi Rosa.Terakhir, aku hany
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_16#ROSABetapa bahagianya menjadi aku. Terlahir dari keluarga kaya dan selalu bisa memenuhi kebutuhanku. Di usiaku yang masih remaja, aku bahkan sudah keliling Eropa untuk berlibur.Disaat teman sebayaku masih bermain lompat tali dan bermain congklak, aku sudah bisa mengoperasikan komputer dan beberapa gadget.Orang tuaku sangat memanjakan aku, tak pernah mereka berkata tidak atau jangan untuk setiap permintaanku. Akhirnya, aku tumbuh menjadi anak yang manja dan tidak ingin terkalahkan oleh siapapun.Bahkan dengan sahabatku sendiri. Santi, adalah sahabatku yang status sosialnya jauh di bawah dengan keluargaku. Namun, tak apa. Aku tetap menjadikan dia sebagai teman. Itu semua bukan karena aku memang menginginkan dia sebagai sahabatku.Semua karena aku tak ingin di repot kan dengan tugas-tugas sekolah yang membuat
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_17#ROSAPadahal, aku hanya meminta mahar rumah yang sekarang ia tempati. Aku berniat untuk menjualnya, agar aku bisa menutup hutang ayahku dan membawa ibuku ke rumah sakit.Hari ini adalah hari dimana aku akan sah menjadi seorang istri. Istri seorang pengusaha sukses yang jauh lebih cerah masa depannya di bandingkan dengan Mas Hamdan.Adit merupakan seorang pengusaha muda yang tengah menjalani bisnis di bidang export barang elektronik. Seperti biasa, aku tak perduli dengan status lelaki yang usianya lebih muda di bandingkan dengan aku.Aku meninggalkan Mas Hamdan begitu saja, karena aku pikir apa yang akan aku dapat? Ketika Mas Hamdan menolak memberikan mahar yang aku minta, seketika itu pula aku merasa harus mencari pengganti Mas Hamdan.Dan akhirnya aku takdir mempertemukan aku dengan Adit. Ia yang telah lama
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_18#RosaBagaimana Hamdan bisa terus memikirkan Santi. Sedangkan aku yang selalu berusaha mencari perhatian dari dia justru tak pernah ia lirik.Namun, hatiku sedikit lega. Bagaimanpun aku sudah mengatakan di depan Santi bahwa Mas Hamdan adalah suamiku.Aah aku tersenyum geli saat melihat reaksi Santi kala mendengar aku mengatakannya."Kalian apakah suamiku?"Kata-kata itu masih terus terngiang di telingaku. Biarkan saja Santi menganggap bahwa aku dan Mas Hamdan memang menikah. Supaya Santi tidak pernah kembali dengan Mas Hamdan.Tapi, siapa lelaki yang bersama dia. Terlihat jauh lebih tampan dan jauh lebih mapan di banding Mas Hamdan. Seketika hatiku mulai mencari tahu siapa lelaki tersebut.Setelah sampai dirumah, aku bertambah kesal dengan keadaan rumah yang berantakan
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_19#SantiIni adalah hari pertamaku mengenakan hijab ke kantor. Rasanya sangat cangggung. Aku merasa semua orang menatap ke arahku meksi sebenarnya itu hanya perasan dalam hati saja.Yang jelas-jelas tak bisa memalingkan pandangan memang kedua mata Rama. Ia terus menatap pakaian dan hijab yang aku kenakan."Asli, kamu cantik banget!" ucap Rama untuk kesekian kali."Aku udah cantik dari dulu, apaan sih. Kerja, kerja, kerja!" tegasku.Aku duduk tak jauh dari meja kerja Rama. Aku menyerahkan jadwal meeting Rama bersama beberapa klien yang akan menanam saham dan pembuatan apartmen baru.Rama masih saja menatap penuh rasa kagum.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_20#SantiJujur saja, kata-kata terakhir Rama membuat hatiku seketika ingin memeluknya. Aku bahagia dan sangat merasa di hargai oleh Rama, meski statusku hanya seorang janda.Rama membuka pintu mobil. Akupun turun bersamanya. Ia berjalan mendahului, dan kali ini aku mulai terpesona dengan pria yang tengah berjalan di depanku.Selama ini aku menutup hatiku untuk siapapun termasuk Rama, mungkin sudah saatnya aku melupakan Mas Hamdan dan memulai hidup baru. Bukan hanya tentang hidupku tapi, juga tentang hatiku.Sampai di apartemen, kami sama-sama masuk ke kamar masing-masing. Tanpa ada percakapan lagi antara kami berdua. Aku masih menahan hatiku, begitu pula Rama yang berusaha menahan emosinya.Usai membersihkan diri dan melaksanakan salat maghrib, aku kembali bermain gawai. Kembali aku melihat nomor Mas Hamdan tert
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_21#RidhoSiang ini, matahari begitu terik. Namun, aku tak boleh menyerah. Harus tetap melangkah menjual kue buatan nenekku. Jika tidak, aku tidak akan bisa bersekolah.Namaku Ridho Ramadhan. Usiaku saat ini baru lima belas tahun tapi, aku sudah harus bekerja keras membantu perekonomian keluargaku.Aku hanya tinggal dengan nenekku di sebuah gubug kecil. Karena orang tuaku menjadi korban kecelakaan pesawat, saat akan menghadiri acara di luar kota.Saat itu aku baru berusia lima tahun, usia yang masih terlalu dini untuk tau artinya kehilangan. Bahkan, aku hanya mengingat orang tuaku lewat sebuah foto KTP mereka.Semenjak hari itu, aku tetap berusaha menjadi yang terbaik untuk nenekku. Aku tak perduli, meski temanku selalu menghinaku.Meski mereka selalu menghina fisikku yang tumbuh lebih subur