Suamiku, Lakon Sandiwara

Suamiku, Lakon Sandiwara

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-15
Oleh:  Riskyara On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
27Bab
130Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pernikahan ini hanya hitam di atas kertas , tanpa cinta., tanpa janji. Mala hanya istri dalam skenario yang tak di tulis. tapi mengapa hati ikut terluka saat Kara menatap wanita lain seolah Mala tak ada? "Aku tidak cukup banyak waktu untuk membawa perasaan ke dalam hubungan ini. Jadi kau harus bersikap profesional." Saat cinta mulai tumbuh dalam pernikahan yang semu, Mala harus memilih bertahan dengan luka yang tak terlihat atau menyerah sebelum benar-benar kehilangan dirinya sendiri.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1 Hari yang Tak Biasa

Gaun putih yang membungkus tubuh Mala begitu anggun, tapi hawa dalam dirinya seperti tanah kosong yang gersang. Di sekelilingnya hanya suara bisik pelan, tawa formal dan irama dari alunan piano klasik. Pernikahan ini berlangsung di ruang semi terbuka di salah satu villa pribadi milik keluarga Kara. Tidak ada wartawan yang meliput, tidak ada teman, tidak ada pengumuman, karena semua mendadak.

“Semua sudah sesuai rencana. Kita mulai sekarang,” ujar Bane, asisten pribadi Kara.

Setelan jas hitam sempurna dengan aura yang dingin. Tak ada senyum yang menghias wajahnya. Seolah Kara akan menghadiri sebuah peluncuran proyek, bukan menyambut pernikahan. Di sampingnya ada perempuan manis dan ia tak menoleh sedikit pun.

Akad dimulai.

“Saya terima nikah dan kawinnya Mala Arunika binti Damar Widodo dengan maskawin tersebut, tunai.”

Sah. Beberapa kerabat dari pihak Kara mengangguk. Ibu Mala meneteskan air mata terharu, sementara Mala memalingkan wajahnya agar tak terlihat gugup. Acara berjalan dengan lancar, sesi foto hanya untuk formalitas saja.

“Bane akan urus sisanya. Jangan tanyakan hal pribadi padaku.” Kara berdiri dan pergi dari hadapan Mala.

Nindya, ibu Kara memanggilnya untuk bergabung. Kara menyuguhkan senyum manis yang begitu menawan. Tak ada satu pun orang yang tahu, pernikahan ini hanyalah kontrak. Dan Mala hanyalah pemeran figuran dalam naskah hidup yang diciptakan Kara.

Beberapa jam setelah acara, Mala duduk di ruang tamu ditemani oleh ibu dan ayahnya. Gaun pun sudah diganti dengan dress sederhana. Terlihat jelas pada wajah Damar dan Lestari melihat anak yang sulungnya bisa menikah dengan konglomerat. Ada rasa kebanggaan tersendiri.

Bane datang menghampiri Mala, “Maaf mengganggu, Nona boleh saya berbicara dengan Anda berdua saja?”

Orang tua Mala saling menoleh, mengangguk tanda setuju. Mereka pun pergi meninggalkan Bane dan Mala. Dengan sopan Bane sedikit membungkukkan badannya saat orang tua Mala berdiri.

“Nona Mala, ini ada beberapa hal yang perlu disepakati sebagai bagian dari kontrak,” jelas Bane.

“Apakah saya akan tinggal bersama Pak Kara?” Tanya Mala.

“Ya, benar. Nantinya Anda akan tinggal bersama di rumah yang sudah disiapkan. Semua media mungkin tidak tahu sekarang, tapi kita tidak bisa berjudi dengan waktu. Siapa tahu suatu saat ada yang mengendus. Rumah itu sudah dilengkapi kamera pengawas untuk kebutuhan dokumentasi alibi,” jelas Bane.

“Apa yang harus saya lakukan?”

“Cukup menjaga citra rumah tangga saja,” jawabnya singkat.

“Ada aturan yang harus Nona ingat, tidak boleh memasuki kamar pribadi Tuan Kara, kecuali dalam keadaan darurat atau diminta secara langsung. Nona akan mendapat kamar pribadi di lantai dua. Semua urusan domestik diatur oleh asisten rumah tangga,” jelas Bane.

“Lalu bagaimana jika keluarga Pak Kara datang?”

“Bersikap seperti istri yang sopan dan manis. Jangan terlalu menempel, gunakan bahasa tubuh yang sewajarnya saja. Tuan Kara menekankan hubungan ini hanya berjalan satu tahun. Setelah itu kontrak selesai tanpa gugatan cerai secara terbuka.”

“Bagaimana jika media tahu jika Pak Kara sudah menikah dan istrinya adalah saya?” Tanya Mala.

“Tidak usah khawatir, Nona. Saya akan menghandle urusan ini, karena seiring berjalannya waktu media pasti akan mengendus hubungan kalian. Jika sudah terlanjur ketahuan media, Nona akan ikut beberapa acara publik, sesekali menghadiri event bisnis sebagai pendamping,” jelas Bane.

“Baiklah,” Mala tampak begitu pasrah dengan penjelasan Bane. Ia menandatangani kontrak yang sudah dikemas rapi tentang aturan yang diberlakukan.

Malam itu, Mala resmi menempati rumah Kara. Interior serba putih dan emas membuat ruangan terlihat mewah. Mala Menyapu setiap inci rumah itu, terasa seperti museum daripada tempat tinggal, karena sepi sekali untuk ukuran rumah yang besar dan hanya ditinggali oleh segelintir orang.

Mala diantar ke kamarnya di lantai dua oleh Mbak Nila yang bertugas sebagai asisten rumah tangga. Menaiki anak tangga dengan penuh keraguan. Semua nyata namun, ia merasa seolah ini mimpi.

“Silahkan Nona, ini tempat tidur Anda sekarang. Jika butuh apa pun bisa panggil saya dengan bel ini.” Jelas Mbak Nila sambil menunjuk bel.

“Terima kasih, Mbak.” Mala sedikit membungkukkan badannya.

Udara malam menyusup dari celah jendela besar yang dibiarkan terbuka setengah oleh Mbak Nila. Mala berdiri mematung di tengah kamar yang luas, tampak megah untuk dirinya. Ia menghembuskan napas panjang, tubuhnya lelah tapi bukan karena perjalanan. Melainkan karena perubahan drastis yang terjadi dalam hitungan hari.

Flashback

Sore itu, Mala sedang sibuk memastikan rundown acara gala launching produk berjalan sesuai rencana. Sebagai EO, ia dikenal cepat tanggap dan tegas. Namun, ia tak menyangka pria yang berdiri di tengah ruang VVIP dengan jas hitam adalah Shankara Radeva, klien utama.

“Kamu EO nya?” Tanya Kara dengan wajah datar. Matanya menyusuri tampilan Mala dari atas sampai bawah.

Mala mengangguk, ia menyodorkan clipboard. “Saya Mala, ini rundown finalnya. Jika ada yang perlu dikoreksi, saya akan sesuaikan segera.”

“Kau terlihat sangat percaya diri untuk orang yang belum mengenalku,” gumam Kara.

“Karena pekerjaan saya memang menuntut itu,” Mala tersenyum kaku.

Flashback off

Mala membuka koper kecilnya dan mulai membereskan pakaian. Ia melihat secarik kertas di atas meja rias, ia mengambil kertas itu dan hendak membacanya.

“Selamat datang, Nona Mala. Ada beberapa aturan rumah yang perlu Anda ingat. Anda bebas menggunakan kamar ini, dapur terletak di lantai bawah, dan ruang baca. Namun, kamar Tuan Kara bersifat pribadi. Jika ada keluarga datang, silahkan gunakan kamar pengantin di lantai dua untuk pura-pura menyatu. Dan satu lagi, tidak boleh membahas hal pribadi dengan tamu atau media. Terima kasih.”

Setelah membaca surat itu, Mala menghembuskan napas panjang. “ Jadi aku hanya figuran yang harus tahu posisi perannya.”

Suara langkah kaki terdengar samar di luar. Mala berjalan pelan ke pintu dan menempelkan telinganya. Suara ketukan terdengar, Mala tersentak kaget.

“Nona Mala, makan malam sudah siap. Tuan Kara menunggu Anda di bawah,” ujar Mbak Nila dibalik pintu.

Mala membuka pintunya. “Ah iya, Mbak.”

Jantung Mala berdegup kencang tak seperti biasanya. Ia menuruni anak tangga dengan banyaknya pertanyaan di kepala. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Meja makan besar dengan hidangan yang menggugah selera, piring yang tertata rapi berseberangan. Hanya mereka berdua, dentingan sendok mulai terdengar pelan. Sesekali Mala menatap Kara.

“Terima kasih, makan malamnya,” ucap Mala mencairkan suasana.

“Kalau ada yang kamu butuh, sampaikan pada Bane. Jangan campuri urusan pribadiku, semua sudah tertulis di kontrak.”

“Berarti tidak ada peran sebagai istri pada umumnya?” Mala memastikan.

“Tidak perlu, saya tidak meminta kamu jadi apa pun selain menjalankan kesepakatan. Jaga citra dan tidak membuat kekacauan.

Mereka terdiam sesaat, “kenapa harus aku?” Tanya Mala memecah keheningan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Rizkimuhamad Irawan
nice syekaliii
2025-06-27 23:33:28
0
user avatar
Ajeng Risky
bagus, menarik ceritanya
2025-06-13 21:35:51
0
user avatar
Ajeng Risky
ceritanya menarik, bikin penasaran juga soalnya langsung di suguhin konflik
2025-06-13 21:33:30
0
27 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status