Share

Santapan Naga Gerbang Pantai Selatan

Bab 15

Tepat jam 9 malam, Bang Satro datang ke dapur karyawan saat aku dan Bi Inem sedang makan.

"Makan, Bang," tegurku.

"Udah tadi."

"Jadi ke sini ngapain?" tanya Bi Inem.

"Mau manggil kalian berdua. Disuruh Ndoro agar kita ke ruangannya sekarang." Wajah Bang Satro sedikit gugup. Sementara aku mulai menerka, agenda apa yang akan dibicarakan.

Usai makan, kami bertiga bersama menuju vila. Jalanan becek akibat hujan lebat beberapa hari. Kami melangkah hati-hati dan tidak terburu-buru.

Kami terpaku, saat melewati danau. Tidak seperti biasa, kali ini energi supranatural meluap di permukaan air. Nampak pintu gerbang menuju laut selatan sedang terbuka. Apa artinya ini? Apa malam ini kami bertiga akan dibawa ke sana?

Perasaanku jadi tak tenang. Bisa kurasakan Bang Satro dan Bi Inem pun demikian.

Setibanya di ruangan Ndoro Putri, kami mendapati ia tengah bersemedi. Duduk bersila dengan jemari membentuk mudra khusus.

Ia membuka mata dan mengode agar kami turut bersemedi dengannya.

Kami lan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status