Share

Hidup Sederhana

“Sayang, aku berangkat dulu. Kamu jaga diri kamu dan tutup pintu bila aku tidak ada di rumah” ujar Dirga.

“Iya, Sayang... Kamu juga hati-hati ya. Jangan kecapean” Anya memeluk tubuh Dirga dengan hangat. Tak lupa ia juga memberikan bekal makan malam untuk suaminya agar tidak kelaparan saat bekerja.

Dirga merasa senang dan bersyukur karena memiliki istri seperti Anya. Yang tetap sabar meskipun badai setiap saat bisa menggoyangkan prahara rumah tangga mereka. Dirga mengecup kening istrinya lalu pergi meninggalkan Anya seorang diri.

Dirga datang ke tempat kerjanya dengan menggunakan motor baru. Hasil dari kerja ngebut semalam yang dilakukan oleh Anya satu hari yang lalu. Tak terbesit rasa curiga yang Dirga pikirkan pada Anya. Yang ia percayai adalah Yeng tersebut hasil dari meminjam di kedua mertuanya. Motor yang ia kendarai pun bukan kaleng-kaleng. Sebab Dirga saat ini tengah merasakan betapa gagahnya motor gede yang ia kendarai tersebut.

“Apa disana tempat kuriner nya Rafael?” gumamnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status