Share

41

Happy Reading and Enjoy~


Bodoh sekali jika Luna mengira kotak P3K bisa jadi bantuan pertama. Alhasil yang bisa dilakukan hanya menekan luka Allard agar darahnya berhenti mengalir. Sementara tubuhnya bergetar menunggu kehadiran pelayan. 

Seisi kastil heboh, tangan kanan Allard yang—ia tidak tahu siapa namanya itu, langsung membawa Allard ke rumah sakit. Seharusnya Luna menunggu, tapi tanpa sadar kakinya ikut melangkah ke limusin yang membawa kepergian Allard. 

Dan sekarang dirinya disini, duduk seperti orang bodoh di ruang tunggu dengan wajah pucat. Biarkan ia menyesalinya nanti, sekarang yang terpenting mengetahui Allard masih hidup. 

Orang kepercayaan Allard berada di sebelahnya, duduk menunduk dengan dahi berkerut. Sejak tadi mereka duduk dalam diam, hingga Bodyguard Allard memecah keheningan dengan perkataan sinis. 

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status