Godaan Hasrat Pria Terlarang

Godaan Hasrat Pria Terlarang

last updateLast Updated : 2025-10-06
By:  MaspanciUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
6Chapters
16views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Jangan pernah main api, Indy.” Satu kalimat yang Indy dapatkan sebelum bibirnya dicumbu dengan penuh hasrat oleh seorang pria yang usianya jauh di atas Indy dan gilanya pria itu adalah Dimas Berlian, Dirut salah satu perusahaan kosmetik terbesar si Indonesia dan ayah sahabatnya sendiri! Indy tahu dia bermain api, Indy tahu apa yang ia perbuat salah. Tapi, cumbuan, sentuhan dan sorot mata Dimas yang selalu memandangnya dengan tatapan menggoda tak mampu membuat Indy menolak pesona pria matang tersebut. Indy dibuat makin terjerat dan terbelit tanpa ampun dalam cinta penuh gairah namun mematikan. Cinta penuh halangan dari orang sekitar, calon mertua, dan cinta masa lalu. Cinta yang penuh amarah namun berakhir panas dan liar di ranjang.  

View More

Chapter 1

Bab 1. Menggoda Om Dimas

"Otak kamu nggak waras, yah!" sentak Dimas geram.

 

Indy yang saat itu sedang duduk di depan Dimas hanya bisa memamerkan deretan gigi putihnya, "Ih ... Om kasar, Indy nggak suka."

 

Dimas hanya bisa mengambil napas sebanyak-banyaknya dan mencoba menenangkan diri dari kelakuan Indy yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat anak semata wayangnya. Almira.

 

"Om, nggak boleh kasar-kasar ... nanti ...." Indy berdiri dan berjalan ke arah Dimas dan menarik lengan baju pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya, "Om, jadi suka sama Indy loh, Om."

 

Dimas mengangkat tangannya lalu menyentuh kening Indy berusaha mengecek suhu tubuh perempuan di sampingnya, dia takut Indy demam hingga melakukan tindakan-tindakan bodoh contohnya seperti saat ini. Merayunya.

 

"Om ...." Indy mengedipkan kedua matanya beberapa kali mencoba untuk menggoda Dimas. Pria yang umurnya hampir dua kali lipat dari umur dirinya.

 

"Indy, kamu kalau sakit berobat ke rumah sakit, bukan ke sini." Dimas kemudian berdiri dan membenarkan pakaiannya sambil melihat Indy yang saat ini sedang duduk menantapnya.

 

Dimas akui Indy cantik, kulitnya kuning langsat, senyumnya manis ditambah terdapat lesung pipit di salah satu pipinya dan Dimas yakin dua ribu persen kalau ada buah dada yang menakjubkan di balik kemejanya. Tapi, Dimas masih waras! Indy itu sahabat anaknya! 

 

"Indy kan cuman nanya ke Om tadi tuh." Indy dengan sengaja menyilangkan kedua tangannya di bawah buah dadanya hingga membuat buah dadanya mengintip malu-malu dari balik kemeja. 

 

Dimas membulatkan matanya saat tak sengaja melihat pemandangan indah yang membuat pikiran liarnya meronta. Sumpah demi apa pun dia itu lelaki normal! "Indy!"

 

"Apa lagi? Salah Indy apa?" tanya Indy bingung sambil menatap Dimas, "Indy kan tadi cuman tanya Almira di mana? Om malah bilang otak Indy nggak waras." 

 

Indy sejujurnya tahu kenapa Dimas bisa sekesal itu pada dirinya. Dia memang sengaja menggoda Dimas saat tadi datang, mengenakan kemeja oversize yang dua kancing atasnya terbuka dipadankan dengan celana jeans yang melekat sempurna dibadannya pasti membuat Dimas risih.

 

Namun, Indy tidak peduli karena sejujurnya dia memang suka menggoda Dimas, pria yang masih terlihat gagah diusianya yang sudah kepala 4. Pria gagah nan matang yang memiliki sorot mata yang mampu membuat Indy tertarik atau mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama.

 

"Kamu itu masih kecil Indy, nggak sepantasnya menggoda Om kaya ...." Dimas tidak melanjutkan kata-katanya karena dia bingung dan paham bila ia lanjutkan maka otomatis akan membuat dirinya terlihat seperti om-om mesum. Dan dia bukan om-om mesum! 

 

"Ini baju sopan loh, Om," ucap Indy sambil berdiri dan menggerakan kerah bajunya hingga membuat mata Dimas membulat dan langsung mengalihkan pandangannya. 

 

"Sudahlah ... kamu cari Almira, kan?" tanya Dimas yang langsung dijawab anggukan oleh Indy. Tanpa sadar Dimas tersenyum karena melihat kepolosan Indy.

 

"Almira di kamarnya dan kamu tahu di mana kamar anak saya, nggak usah minta antar ...." Dimas menunjuk ke arah lorong, "Om banyak kerjaan."

 

Indy langsung mengerucutkan bibirnya seperti anak TK yang tidak diizinkan memakan permen. Indy kesal karena tidak bisa menggoda Dimas lagi. Indy sangat suka menggoda Dimas, semenjak ia bersahabat dengan Almira dari SMA, ia selalu menggoda Dimas dengan berbagai macam cara.

 

Awalnya Indy iseng tapi, lama-lama menjadi candu yang menumbuhkan perasaan aneh di hati Indy. Mungkin perasaan cinta atau mungkin sesuatu yang mengisi kekosongan di hati Indy yang sudah menjadi yatim semenjak usia 3 tahun. 

 

Indy membutuhkan sosok ayah untuk dijadikan cinta pertamanya dan kebetulan Dimas adalah figure yang Indy anggap bisa menggantikan posisi itu dengan cara yang berbeda.

 

Indy berjalan ke pintu kamar Almira dan mendapati sahabatnya itu sedang membereskan barang-barangnya.

 

"Kenapa lo?" tanya Almira yang kaget saat melihat wajah Indy, "sepet bener cem orang kurang dibelai."

 

"Iya, gue kurang dibelai bapak lo," ucap Indy asal sambil menutup pintu kamar Almira lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang sahabatnya itu.

 

"Bapak gue gila kalau ngebelai elo! Yang ada dia didakwa melakukan pelecehan anak," canda Almira yang merasa kalau omongan Indy hanya sebuah candaan semata. 

 

"Bapak lo ganteng sih, padahal umurnya udah 40-an."

 

"44 tahun," koreksi Almira, "dan yup ... bapak gue kawin muda ... dia nggak mau emak gue kabur jadi, langsung dikawinin." Almira yang tahu apa yang akan Indy tanyakan langsung menjawabnya.

 

"Ah, sudahlah ... biarkan perasaan ini terkubur di dalam relung hatiku," canda Indy sambil tertawa renyah dan duduk di pinggir ranjang Almira. "Hari ini kamu jadi mau ke kedutaan Australia?"

 

"Jadi ... dari sana aku langsung ke pulau seribu sama yang lain, kamu ikut aja, Ndy ... soal biaya biar aku yang tang—"

 

"Nope ...." Indy langsung menyilangkan kedua tangannya, "nggak usah ... aku nggak mau repotin kamu. Dan lagi, aku juga banyak kerjaan ... kamu tau kan, aku harus mengurus beberapa berkas buat magang."

 

Almira hanya mengangguk, percuma rasanya memaksa Indy. Sahabatnya itu keras kepala, "Oke, kamu yang rugi."

 

Tok ... tok ....

 

"Almira, Papa mau ke kantor lagi, kamu jadi kan ke Kedubes Australia buat wawancara dan setelahnya kamu nginep di apartemen Indy?" tanya Dimas sesaat dirinya membuka pintu kamar Almira.

 

"Hah ... nginep gi—-"

 

Almira langsung merangkul Indy dan menatap Indy tajam seolah mengatakan kalau Indy harus mengiyakan apa pun yang Almira katakan, "Iya, Almira nginep di tempat Indy. Iyakan In-dy?"

 

Indy yang langsung paham kalau sahabatnya itu tidak mengatakan akan ke pulau seribu dengan kekasih juga teman-teman lainnya langsung tersenyum jahil, "Iya, Om ... Almira aman di apartemen aku."

 

Dimas memicingkan kedua matanya mencoba mencari apakah kedua bocah itu sedang membohonginya. Tapi, dia sama sekali tidak melihat kebohongan di mata kedua anak tersebut, anak bau kencur berumur 23 tahun seperti mereka memang bisa apa?

 

"Oke, tolong dijaga Almira."

 

Indy langsung merangkul Almira sambil berkata, "Tenang ... aku akan menjaganya selayaknya ibu sambung yang baik, Om." 

 

Dan seketika itu juga Dimas mendengus kesal sambil keluar dari kamar Almira dan berkata, "Tolong sahabat kamu itu dibawa dulu ke rumah sakit."

 

"Kenapa Om? Indy nggak sakit." 

 

"Mungkin kamu nggak sakit, tapi, otak kamu itu pasti terbentur tanpa sengaja, hingga pikiran kamu melantur, Indy!" ucap Dimas kesal.

 

•••

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zoya Dmitrovka
Mas Panci, gas update dong
2025-10-10 09:40:35
2
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status