Bunyi daun kering pada musim gugur saling gemerisik diterpa angin sepoi-sepoi, menciptakan senandung damai yang menenangkan hati, jalan setapak berhias daun serta pemandangan kilatan bias oranye senja menjadi pelengkap sempurna perjalanan Gerald.
Terlalu indah, damai, dan tenang, pikirnya.
Entah ia harus bersyukur atau tidak, sepertinya Hutan Hoia Baciu tak se-seram cerita yang beredar di masyarakat.
Namun Gerald tak merasa jika seseorang masih mengikutinya bak bayangan.
"Hoy anjing!" teriak seseorang dari dalam pikiran Gerald.
"Ada apa Vince? Biarkan aku berjalan menemukan Dryad dengan tenang."
"Kau mau ku tunjukkan jalan pintas?" pinta suara itu.
"Heh setan, kenapa kau tak bilang dari tadi?" tanya Gerald kesal.
"Ya, menunggu waktu yang tepat saja." ucapnya, Gerald merasakan hal ganjil dari kalimat terakhir yang diucapka
Evelyn tak mengerti ada apa, dan apa yang dilakukan si kembar tiga darah pada tubuhnya. Pasalnya Verdinant masuk kedalam penjara tempat Evelyn ditahan dengan membawa pisau dengan ukiran aigis dibagian pangkal penghubung besi dengan gagang, serta ukiran ular menjalar yang membelit gagang pisau.Verdinat tak berbicara sepatah katapun, secara mendadak, ia mengiris urat nadi Evelyn hingga terputus kemudian menyambungkannya lagi dengan sihir healer. Ia memang tak merasakan sakit ketika nadinya terputus, tetapi efek setelah luka tertutup membuat pergelangan Evelyn terasa terbakar seakan ada hewan menggerogoti daging serta menyedot darah yang mengaliri tubuhnya."Apa yang kau lakukan bajingan?! Panas!" bentak Evelyn.Verdinant terkekeh, dalam sekian detik wajah Verdinant sudah ada didepan matanya menatap tajam mengintimidasi lawan bicaranya."Jangan terlalu banyak bicara
Tiga hari lagi gerhana matahari akan terjadi, dan di penjara ini, dimana tempat ia dikurung, Evelyn tengah bergelut dengan rasa panas nan membakar pada pergelangan tangan kanannya. Bekas luka yang ditinggalkan Verdinant sangat berdampak besar bagi tubuh Evelyn.Mulai dari tubuhnya semakin kurus, garis wajah yang mengerut, serta seluruh bagian tulang-tulang tubuh menonjol ke permukaan kulit yang terlihat seperti korban busung lapar.Sedangkan Vernon dan Verdinant menghilang selama beberapa hari tanpa memberi makan Evelyn sama sekali, bukannya tidak memberi, hanya saja, manusia normal mana yang akan memakan jantung manusia lainnya yang baru dibunuh dan masih segar.Evelyn mau mati saja rasanya.Sepiring nasi beserta lauk pauk diatasnya muncul didepan Evelyn secara tiba-tiba. Beberapa kali Evelyn mengedipkan matanya jika didepannya memang makanan as
Jika ia disuruh memilih dari angka satu sampai sepuluh seberapa suram Medusa Valley, maka dengan lantang Gerald akan menjawab seratus!Bahkan baru selangkah ia memasuki Labirin Medusa, hawa dingin nan menusuk seketika menerpa tubuh Gerald, dan ketika dirinya semakin masuk ke dalam labirin, seketika dibelakangnya tertutup semak-semak tinggi.Gerald jelas tak bisa mundur lagi sekarang, ia terjebak dan harus mencari jalan keluar lain.Tak lama kemudian, didepannya terdapat ratusan ribu kunang-kunang bercahaya mendatangi Gerald, ia kira akan mendapat tantangan yang pertama tetapi kunang-kunang itu hanyalah pembawa berita.Ratusan ribu kunang-kunang itu saling berbaris rapi membentuk sebuah pola yang kemudian digabung menjadi sebuah tulisan."Η πρώτη πρόκληση: Troll
Evelyn kembali terbangun ditempat yang tidak ia kenali, padang rumput hijau luas yang berhias macam-macam bunga musim semi serta serangga cantik mengelilinginya.Evelyn tak mengerti, kenapa setiap ia bermimpi ia selalu dibawa ke tempat yang tak pernah dikenalinya?Dan ada satu hal yang ia tak mengerti, kenapa ia selalu bertemu Vince ditempat yang sama dalam setiap mimpinya?Beberapa kali dalam mimpi Evelyn ia melihat keadaan Vince yang mendapat luka parah, hanya saja Vince selalu mencegah Evelyn untuk bicara dan mengalihkan pada hal yang lain.Untuk kali ini, Evelyn melihat luka pada tubuh Vince semakin jelas, baju compang-camping, luka sayatan, lebam, sekaligus darah hitam memenuhi seluruh tubuhnya.
Tantangan pertama : TrollGerald menatap tulisan yang berasal dari susunan kunang-kunang bercahaya itu lama, ia tidak tau apa yang harus dilakukan. Tak berselang lama, dari dinding labirin mendadak muncul sebuah kotak dari batu yang membentuk cap telapak tangan.Gerald meletakkan telapak tangannya pada batu tersebut kemudian menekannya, ujung labirin yang awalnya buntu dan hanya berisi tulisan seketika terbuka lebar, memperlihatkan hutan hujan tropis yang lebat sekaligus suram akan unsur magis hitam.Ia mulai melangkah masuk kedalam hutan tersebut, dan seketika pintu dari semak labirin tertutup sempurna.Beberapa meter didepan Gerald terdapat dua Troll bertubuh besar sedang membuat api unggun dan memakan daging kurcaci.Gerald menelan ludah susah payah, ia lupa jika Troll pemakan segalanya, tak peduli walau itu manusia sekalipun. Ia kembali melangkah, tak sengaja m
Air...Poseidon selalu berkata pada putranya Perseus, pergilah pada air, maka kau akan mendapatkan jawaban dan kekuatan darinya.Itu semua tak berlaku, karena sepertinya, sekarang air malah berbalik menyerang Gerald.Gerald menelusuri liku demi liku labirin semak tinggi, suasana semakin mencekam, dinding semak terlihat berembun, tanah yang dipijak mulai becek dan berlumpur, didepan sana terdapat gerbang menjulang tinggi yang terbuat dari air, diatasnya terdapat tulisan memanjang mengikuti pola lengkung gerbang."Καλώς ήλθατε στο βιότοπο Κράκεν."(Selamat datang di habitat Kraken)Gerald bersi
Suasana didalam mulut Kraken bukanlah satu hal yang Gerald sukai, keadaaan gelap gulita, kotoran sisa darah dan daging menempel pada gigi Kraken, aroma amoniak yang menyengat, suhu air rendah menusuk kedalam tulang, hingga suara pengar yang membuatnya berkali-kali menggosok telinga.Singkatnya, Gerald menyimpulkan ia merasa berada didalam kandang babi versi bawah air.Gigi Kraken sangat tajam layaknya mata pisau, tangan Gerald yang semula berpegangan pada gigi Kraken pun berpindah pada area lidah Kraken.Lidah Kraken setidaknya sedikit lebih layak untuk ditempati, walau permukaannya aneh, seperti kau berada didalam kubangan berisi gelembung letupan cairan kimia, bedanya gelembung ini terasa kenyal dan empuk seperti squisy, namun agak lengket dengan kelenjar lendir air liur.Telapak tangan Gerald yang menganga akibat tersayat dalam oleh gigi Kraken, terus-menerus mengeluarkan darah kental nan amis.
Annabeth, ibu dari Vernon dan Verdinant selalu mengatakan, jika mereka berdua sangat istimewa.Tidak seperti vampir kebanyakan yang identik sadis dan berhati beku, sebaliknya Annabeth adalah wanita vampir yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.Annabeth selalu berkata kepada kedua putra semata wayangnya, "Kekuatan kalian sangat kuat, gunakan hal itu untuk selalu membela kebenaran, karena kejahatan tidak akan pernah menang, kebaikanlah yang akan selalu menang."Suatu hari sang ibu Annabeth tengah merajut baju hangat untuk kedua putra dan sang suami, sedangkan kedua putranya duduk didepan sang ibu membaca cerita bergambar berjudul : Air Mata Putri Tislet.Kisahnya menceritakan seorang seorang putri bernama Tislet yang diasingkan oleh kedua orang tuanya sendiri bersama dengan pengasuh.Dari cerita itu, dala