Share

Bab 24 : Puterea Sirenei

Bunyi daun kering pada musim gugur saling gemerisik diterpa angin sepoi-sepoi, menciptakan senandung damai yang menenangkan hati, jalan setapak berhias daun serta pemandangan kilatan bias oranye senja menjadi pelengkap sempurna perjalanan Gerald.

Terlalu indah, damai, dan tenang, pikirnya.

Entah ia harus bersyukur atau tidak, sepertinya Hutan Hoia Baciu tak se-seram cerita yang beredar di masyarakat.

Namun Gerald tak merasa jika seseorang masih mengikutinya bak bayangan.

"Hoy anjing!" teriak seseorang dari dalam pikiran Gerald.

"Ada apa Vince? Biarkan aku berjalan menemukan Dryad dengan tenang."

"Kau mau ku tunjukkan jalan pintas?" pinta suara itu.

"Heh setan, kenapa kau tak bilang dari tadi?" tanya Gerald kesal.

"Ya, menunggu waktu yang tepat saja." ucapnya, Gerald merasakan hal ganjil dari kalimat terakhir yang diucapka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status