Share

BAB. 45 Memilih Cincin

"Sialan! Kok aku jadi ingat terus saat dia berpelukan dengan pria itu?" Tiba-tiba Erlan mengepalkan tangannya, menahan emosi yang terpendam di dalam jiwanya.

Mami Anisa pun melihat wajah anaknya. Bukannya berhenti marah. Malah sang ibu merasakan jika Erlan malah semakin emosi.

Lalu dia pun berkata,

"Sudah, Mit. Kamu jangan mikirin Erlan, yang marah-marah nggak jelas gitu. Ayo kita fokus cari cincin saja."

"I ... iya, Mami." jawabnya singkat.

"Ayo, Mitha, pilih lah cincin yang kamu sangat sukai. Kali ini, kamu yang memilih." tukas Mami Anisa.

Lalu pelayan di toko cincin itu mulai menampilkan kembali koleksi cincin berlian yang harganya selangit.

Kali ini, sang empunya toko sengaja mengeluarkan koleksi cincin edisi terbatas, yang diciptakan beberapa saja.

Pemilik toko sengaja melakukan itu, karena dia sedikit tersinggung dengan omongan Erlan yang sembarangan mengatakan, jika koleksi cincin berlian di tokonya terlihat tak bermutu semua.

Padahal toko berlian miliknya adalah salah satu t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status