Share

BAB. 68 Memohon Pengampunan

"Cih! Dasar murahan! Ngapain kamu senyum-senyum, begitu?" hardiknya.

Mitha segera menunduk. Dia kembali sakit hati dengan perkataan Erlan kepadanya.

Gadis itu berpikir jika Erlan sudah mulai bersikap lembut kepadanya. Namun kenyataannya tidak.

Jadi Mitha memilih menunduk, lalu diam menyembunyikan kesedihannya karena sikap Erlan yang selalu berubah-ubah kepadanya.

Kadang Erlan sangat baik kepadanya. Namun detik berikutnya, sikap pria itu bisa berubah kepadanya.

Padahal yang sebenarnya terjadi, pria itu sangat menyukai rasa spaghetii buatan Mitha. Sungguh sangat pas di lidahnya.

Namun lagi-lagi, Erlan lebih memilih melukai perasaan Mitha dengan kata-katanya yang sangat kasar. Dibandingkan dengan jujur kepada wanita itu, tentang perasaannya yang sesungguhnya kepadanya.

"Ngapain, dia menunduk begitu? Cih! Baru itu saja sudah tersinggung!" Dasar menyebalkan!" gumam Erlan dalam hatinya.

Lalu keduanya pun dipanggil oleh Tuan Fred yang sudah menunggu mereka di ruang keluarga.

"Papi, ini baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status