Lahat ng Kabanata ng Jerk Husband: Kabanata 91 - Kabanata 100
107 Kabanata
JH2 Bagian 37 - Wanita Misterius
London ...Luke menyandarkan tubuhnya ke jok mobil sambil menghembuskan napasnya kasar. Beberapa Jam yang lalu, pesawatnya baru mendarat di London, dan perusahaan tempatnya akan melakukan kerja sama, menghubunginya secara tiba-tiba dan menyuruhnya untuk segera datang ke perusahaan dengan alasan Meeting mendadak. Ingin dia mengumpat kesal. Tapi, mau bagaimana lagi. Dia sangat butuh kontrak kerja sama dengan perusahaan itu, untuk sepak terjang perusahaannya.Mobil yang dikendarainya, membelah jalanan kota. Suasana kota yang ramai, namun sejuk di pandang membuat sedikit kepenatan yang bercampur perasaan kesalnya sedikit berkurang. Andai saja, dia bisa membawa Jim ikut serta? Pasti anak laki-lakinya itu akan sangat senang.Luke melirik ke kanan jalan, di mana jembatan megah London terlihat walaupun jauh di sana. Dia  jadi teringat, insiden pertarungannya di sana 19 tahun silam yang hampir menewaskan nyawanya dan Peter. Takdir begitu hebatnya memainkan peran. Mengingat,
Magbasa pa
JH2 Bagian 38 - Benarkah Dia Anna?
“Anna?”Lirihan Luke dengan wajah memucat dan manik mata berkaca-kaca, membuat semua kalangan pebisnis yang sudah hadir di sana menatap Luke penuh tanya. Tak terkecuali wanita yang duduk dengan damai dan berkuasa di sana.Tentu saja mereka heran. Begitu besarnya kah pengaruh wajah cantik seorang Mrs. Clara sampai-sampai membuat pria yang baru datang itu mematung dengan wajah memucat?“Mrs. Apa saya perlu mengusir pria itu?” tanya seorang bodyguard yang stay di balik pintu, dan wanita bernama Clara itu mengangkat tangannya pertanda tidak setuju.Clara bangkit dari duduknya membuat semua orang yang berada di sana, berdebar-debar. Entah apa yang akan dilakukan oleh wanita yang tak segan membuat lawan perusahaannya hancur jika berani bermain-main dengannya.Dengan langkah kakinya yang elegan, wanita bernama Clara itu pun berkata, “Tuan Luxander yang terhormat. Selamat datang di perusahaanku. Sebuah kehormatan, Anda masih berkenan untuk datang ke sini, bahkan setelah a
Magbasa pa
JH2 Bagian 39 - Usaha Luke
“Jasmine, apa Peter benar-benar pergi  ke Washington?”“Tentu saja. Peter tidak mungkin berbohong. Dan kau malah menghubungiku pagi-pagi begini demi bertanya hal yang tidak penting ini?” desah Jasmine di seberang sana, “astaga, kau keterlaluan. Kenapa kau tidak tanyakan langsung pada Peter tanpa harus menggangguku?” sambungnya.Luke mengusap wajahnya kasar. Dia tidak mungkin memberitahu Jasmine jika dirinya melihat Peter berada di London, bersama seorang wanita pula. Jasmine pasti akan sedih karena merasa Peter membohonginya, walaupun semua itu benar.“Emm ... baiklah. Aku tutup teleponnya. Aku akan tanyakan langsung pada Peter. Oiya, apa Angel dan Jim masih tidur?”“Tentu saja. Tolong periksa jam mu. Cocokkan jika sekarang masih jam 3 pagi. Pikir-pikir dulu jika mau menghubungiku!”“Maaf Jas—“Klik!Sambungan telepon itu mati secara sepihak. Jasmine tentu saja merasa kesal, karena dia hubungi se pagi ini. Tapi rasa penasaran akan kemunculan Peter di London
Magbasa pa
JH2 Bagian 40 - Permintaan Maaf Clara dan Anna
Luke membuka matanya perlahan. Ruangan serba putih yang pertama kali terlihat olehnya, membuat dia tau jika dirinya saat ini sedang berada di rumah sakit. Rupanya, Anna masih mau bersimpati saat dirinya tengah kesakitan. Semakin ke sini, dia semakin yakin jika Clara memang benar-benar Anna nya yang ternyata masih hidup.Luke bangkit dari tidurnya. Kondisinya tidak begitu parah. Hanya saja dia merasa perutnya sedikit nyeri, dan rasa pusing membuat pandangannya sedikit tidak fokus. Tapi, semua ini tak akan menghentikan niatnya untuk kembali menemui Clara, dan membuat wanita itu mengakui jika dirinya adalah Anna.Kepalanya menoleh ke samping, dan menemukan sebuah kertas yang tergeletak di atas nakas. Luke mengambi kertas itu, dan sebuah pesan yang tertulis di sana sukses membuat wajah Luke berbinar senang. Akhirnya, Clara alias Anna mau bertemu dengannya.Luke turun dari brankar meski tubuhnya masih terasa sakit. Dia harus segera menuju tempat yang tertulis di  kertas itu
Magbasa pa
JH2 Bagian 41 - Pria Bajingan
Luke memandangi punggung Anna yang mulai menjauh. Firasatnya ternyata benar. Bukanlah  sebuah kebetulan, saat wanita bernama Clara itu memiliki wajah yang mirip dengan Anna. Karena kenyataannya, Wanita itu ternyata memang benar-benar Anna. Istrinya yang dikatakan sudah meninggal 10 tahun silam.“Anna ....” Tubuh Luke jatuh merosot ke lantai. Pandangannya  tak lepas dari punggung Anna, dan seorang anak laki-laki yang menggandeng Anna dengan tatapan yang bisa dia lihat ... sangat menyayangi wanitanya itu. Tapi, haruskah dia mendapati kenyataan ini, bahkan saat  pertemuan pertamanya dengan Anna setelah bertahun-tahun lamanya? Haruskah kesetiaannya, Anna khianati dengan memiliki pengganti dirinya sekaligus seorang putra? Haruskah, dia mendapatkan balasan yang se sakit ini?Luke menekan dadanya kuat-kuat. Rasa sakit yang menghantam dadanya, membuat napasnya sesak. Kenapa harus sejahat ini Anna memperlakukannya? Kenapa se tega ini, takdir memperm
Magbasa pa
JH2 Bagian 42 - Pengkhianat
Luke berlari mengejar Anna. Tapi, Anna sudah terlalu jauh meninggalkannya. Akhirnya, dia hanya bisa terduduk pasrah di parkiran kantor Anna dan beberapa kali menjadi pusat perhatian beberapa pasang mata di sana.Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Rupanya, sebuah panggilan telepon dari Jasmine. Dia pun segera mengangkatnya. Jasmine harus tau jika Anna masih hidup sampai sekarang.“Iya Jasmine?” Luke berbasa-basi. Setidaknya dia mau tau dulu apa alasan Jasmine meneleponnya.“Sepertinya aku ingin ke London, untuk liburan. Aku jenuh terus-terusan berada di sini. Aku juga rindu Mansion ayahku. Peter juga belum kembali.”Perkataan Jasmine, membuat jantung Luke terpompa cepat. Belum selesai masalahnya dengan Anna, kini malah Jasmine yang memantik permasalahan lagi. Jika Jasmine ke London? Bagaimana jika Jasmine tak sengaja bertemu Peter? Bukankah, sampai saat ini Peter belum kembali seperti perkataan Jasmine tadi?“Emm ... Bagaimana kalau menunggu masalahku di sini selesai dulu,
Magbasa pa
JH2 Bagian 43 - Kenyataan Yang Sebenarnya
“Peter ... berjanjilah, kamu akan selalu melindungiku,” mohon si wanita dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Meski tanpa keraguan sedikit pun. Dia akan sangat yakin, jika The King Of The World di depannya saat ini, pasti akan terus memeluknya menghadapi badai hingga berlalu.Pria yang memang Peter itu, akhirnya membawa wanita misterius itu ke dalam pelukan besarnya. Sebuah  pelukan hangat yang selama beberapa tahun terakhir dia bagi dari kesetiaan Jasmine. Katakan dia bajingan! Tapi, jalan takdir lah yang membuatnya memilih jalan seperti ini.“Mari tunjukkan pada dunia siapa dirimu.”“Tapi, aku belum siap! Kita batalkan saja yah rencana ini!”Peter memutar bola matanya malas. Dia pun beranjak lagi demi mengambil sebuah map yang sudah dia persiapkan untuk permainan mereka selanjutnya.“Aku sudah melatih dialog itu, puluhan kali loh, Anna. Jasmine sudah memberitahuku, jika Luke mungkin saja sudah sampai di London. Dan Jasmine akan segera menyusul ke sini. Jika
Magbasa pa
JH2 Bagian 44 - Tak Berdaya
“Bersiaplah, hari ini Luke akan menemuimu di kantor.”Perkataan Peter saat mereka ber empat sedang sarapan, membuat Anna menghentikan suapannya. Tatapan matanya melirik ke arah Jasmine dan Davio yang juga menatapinya. Ya Tuhan ... haruskah dia berjuang sendirian?“Kenapa menatapku seperti itu?” tanya Anna dengan suara tercekat.“Karena kau takut,” jawab Jasmine seadanya.“Dan Bibi ingin berhenti sampai di sini,” imbuh Dave yang saat itu sedang meminum coklat panasnya.Anna menghela napasnya lelah. Ibu dan anak itu selalu kompak menjadi tim sorak sekaligus yang membuat  mentalnya anjlok. Yah, meskipun perkataan mereka ber dua benar. Saat ini, hal yang paling dia takuti adalah bertemu dengan Luke, dan luluh oleh pria itu.“Kenapa tidak kalian suruh saja pria itu pergi?” Anna melirih. Dia di buat putus asa oleh kegigihan Luke demi menemuinya, “aku menyerah. Aku ingin berhenti. Aku tidak mau bertemu pria itu lagi.” Lanjutnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Su
Magbasa pa
JH2 Bagian 45 - Masih Peduli
Mobil yang mereka tumpangi memasuki gerbang  yang tak begitu besar. Sekilas, mirip hunian orang biasa. Rumah yang di tempati Anna terlihat damai dengan sebuah pondok kecil yang letaknya tak begitu jauh dari rumah. Dan taman kecil yang menjadi penghubung antara rumah dan pondok itu, sangat asri dilihat. Membuat siapa pun yang melihatnya akan merasakan ketenangan. Nyatanya, Anna masih tak berubah. Wanita itu masih sangat menyukai bunga dengan segala definisinya. Luke turun dari mobil. Dia terpaksa satu mobil dengan Jasmine dan Peter karena kondisinya yang tak mungkin menyetir mobil sendirian. Di mobil tadi pun, harus Jasmine yang menyetir karena kondisi Peter sama mengenaskannya seperti dirinya. Sedangkan Davio? Pria kejam itu mungkin sudah sampai beberapa menit yang lalu melihat mobilnya sudah terparkir  di garasi.Mereka ber tiga turun. Luke sempat ragu untuk mengikuti Jasmine dan Peter yang hendak memasuki pintu. Dirinya merasa tidak pantas untuk bertemu denga
Magbasa pa
JH2 Bagian 46 - Rasa Kecewa Dave
Ck!“Kenapa melihatku seperti itu?! Duduk! Aku akan mengobatimu!”Luke tersadar dari lamunannya. Lamunan manis tentangnya yang bisa memeluk Anna, dan Anna yang  mau menerimanya kembali. Tapi kenyataannya? Luke harus belajar dari kenyataan. Jika Anna di depannya kini bukanlah Anna yang akan dengan mudah dia taklukkan. Dia masih harus berjuang keras, untuk mendapatkan maaf wanita itu. Baru setelahnya, dia bisa berpikir bagaimana caranya membuat wanita itu kembali ke dalam pelukannya.“Aku bisa melakukannya sendiri, Anna. Jangan merepotkan dirimu,” ucap Luke dan mendapat dengusan sebal dari wanita itu.“Songongnya masih nggak berubah ya, meski sudah tua?” cibir Anna sambil mengambil kapas yang sudah dia bubuhi dengan obat, dan menempelkan kapas tersebut di sudut bibir Luke yang berdarah, “aku juga nggak mau kerepotan ngobatin kamu, jika saja saudaraku nggak mukulin kamu, sampai tangan kamu patah!” Lanjut Anna membuat alis Luke menukik sebelah.Patah? Tangan
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status