All Chapters of Jerk Husband: Chapter 71 - Chapter 80
107 Chapters
JH2 Bagian 17 - Bukti Tak Berguna
Begitu mendapat laporan dari bi Meggy tentang niat Anna yang ingin pergi. Luke langsung menghubungi salah seorang polisi yang bekerja sama dengannya untuk memata-matai Selena dan kekasihnya. Selena memang tidak tinggal satu apartemen dengannya. Dia memang sengaja melakukan itu, agar Selena bebas untuk melakukan kelicikannya, dan dia bisa mendapatkan bukti sebanyak mungkin untuk menjebloskan wanita itu ke penjara.“Aku sudah tidak bisa diam lagi, Robert!”Opsir polisi yang Luke kenal saat berada di jeruji besi, berlanjut sampai sekarang hingga menjalin ikatan pertemanan dengannya. Robert yang sedang memata-matai kasus kekasih Selena, harus meminta tolong pada Luke, yang kebetulan juga bermasalah dengan wanita itu. Dan akhirnya, Luke mau mengikuti aturan permainan Robert, demi mengungkap kebusukan Selena juga. Ya, Luke menahan Selena bukan hanya perjanjian tak berguna itu. Tapi demi Robert yang menjadi teman dekatnya.“Aku sudah menemukan banyak bukti, Luke. Selain p
Read more
JH2 Bagian 18 - Menjelang Kematian
“Sam, wanita itu yang akan kita bunuh sekarang!” ucap Selena dengan lantangnya.Perkataan Selena, jelas membuat Anna lekas bangkit dengan raut wajah pucat. Nyawanya dan bayinya terancam. Jelas terlihat, bagaimana raut wajah menakutkan Selena dan pasangannya itu saat mengatakan akan membunuhnya. Mereka tidak sedang bersandiwara.Anna ingin lari, saat pria itu mendekat. Tapi, harus lari ke mana? Dirinya tersudut di antara kolam dan tembok tanaman berduri.“Apa yang kamu mau?!” tegas Anna di tengah ketakutannya.Pria yang tak lain adalah Sam, malah tertawa lebar melihat bagaimana ketakutannya wanita bernama Anna itu.“Tuan Luke yang menyuruhku kemari untuk mengabulkan keinginanmu,” ucap Sam kemudian memegang lengan Anna dan menggenggamnya dengan kuat, sehingga membuat Anna meringis kesakitan.“Lepas! Berengsek!”Rahang Anna mengetat. Apakah ini maksud kepulangan Luke yang ingin mengabulkan keinginannya? Dasar bajingan! Luke sudah menipunya lagi, dan kali ini, dia t
Read more
JH2 Bagian 19 - Detik-detik Kehancuran
Luke masuk ke dalam mobilnya dengan rasa takut teramat sangat. Entah apa saja yang sudah terjadi pada Anna, mengingat si jalang Selena dan kekasihnya, sudah bergerak sejak 2 jam lalu.Tangannya yang memegang kemudi mobil, bergetar dengan kuat. Jika sampai terjadi sesuatu pada Anna dan bayinya, maka dia tidak pernah memaafkan dirinya sendiri.Sudah cukup, Anna tersiksa dan menderita selama ini. Hidup dalam bayangan keegoisan, dan kebohongan yang terlalu naif untuk dia ungkapkan.  Saat ini, dia hanya perlu menyelesaikan penyelidikan Robert, maka semuanya akan selesai. Dia akan mengakhiri semua sandiwara sialan ini, kemudian menendang Selena ke dalam penjara. Dan setelahnya, dia akan membuat Anna bahagia dan memberikan anaknya keluarga yang sempurna.Tapi, kenapa semuanya mendadak seperti ini? Kebrutalan Selena dan Sam,  tak sesuai perkiraannya. Dia tidak pernah menyangka, Anna akan menjadi objek pembalasan dendam mereka demi menghancurkannya.Sialan!Wajah Luk
Read more
JH2 Bagian 20 - Detik-detik Menegangkan
Robert menghentikan mobilnya di depan rumah Luke dengan tergesa. Benar dugaannya, Luke sudah lebih dulu sampai dan entah apa saja yang sudah terjadi di dalam. Dengan  langkah cepat, Robert menuju pintu rumah, dan pemandangan di depannya membuatnya tak tahan sehingga,Dorrrr!!!Senjata yang siaga di tangannya, harus melepaskan satu timah panasnya, sehingga membuat pria yang menodongkan senjata ke kepala Luke harus terkapar dengan luka mengenaskan di dada.Ya ... suara tembakan itu, bukan simfoni kematian Luke. Melainkan keputusan Robert yang memilih melumpuhkan Sam dengan menembak dadanya. Tidak ada cara lain lagi. Sam pasti akan menghabisi Luke, jika dia tidak segera bertindak. Tapi beruntungnya, dia datang tepat waktu, sehingga bisa mengambil keputusan, di detik-detik terakhir kematian akan mengambil nyawa Luxander yang sedang memeluk istrinya yang mungkin ... sekarat.Selena berteriak histeris. Tawa kemenangannya tadi, berubah menjadi isakan begitu melihat Sam ter
Read more
JH2 Bagian 21 - Permintaan Anna
Queen mengemudikan mobilnya sambil bersenandung riang. Kabar yang dia terima tadi pagi, membuatnya nekat kembali dari Las Vegas. Jasmine akan melahirkan, itu artinya, dia akan memiliki keponakan baru yang bisa dia usili selama beberapa minggu ke depan. Hitung-hitung Sebagai hiburan, mengingat kehidupannya beberapa minggu terakhir, hancur berantakan karena seorang polisi gila.Pertama-tama, Queen ingin mengunjungi Luke dulu. Kata Daddy Alex, hanya Luke yang belum diberi tahu tentang Jasmine yang akan melahirkan. Dia pun sangat merindukan saudara kembarnya itu. Luke pasti akan senang mendapat kejutan kedatangannya.Brrrrmmmm!!Mobil Queen berhenti. Anehnya, ada 2 mobil yang tak terparkir secara rapi di bagasi. Dia pun lantas turun dan segera melangkah menuju pintu.Deg!Langkah Queen mendadak berhenti, begitu melihat seorang wanita hamil yang tengah menodongkan senjata ke arah Luke yang sedang memeluk ... Anna? Ya Tuhan, ada apa ini? Dan Ana? Anna sedang hamil
Read more
JH2 Bagian 22 - Pesan Terakhir Anna
“Luke, ikutlah denganku. Anna akan dioperasi di ruangan, Jasmine.”Luke yang duduk putus asa sambil menyandarkan tubuh lemahnya ke tembok, mendadak mendapatkan semangat hidupnya lagi. Entah angin apa yang membuat Peter mengajaknya untuk menemui Anna mengingat amukan Peter tadi yang ingin membunuhnya.Sebelum pergi, Luke sempat melihat ke arah Davio yang menatapinya tajam. Sepertinya, Davio akan menjadikannya musuh pertamanya setelah ini berakhir.Tanpa basa-basi, Luke pun segera mengikuti Peter yang sudah hilang di balik pintu. Ada seseorang di dalam sana yang harus dia yakinkan untuk tetap bertahan hidup.***Jasmine merasakan usapan lembut di wajahnya. Telapak tangan yang besar dan hangat itu sudah dia kenal betul siapa pemiliknya. Satu-satunya pria yang sangat dia cintai, sampai-sampai membuatnya lupa bagaimana senangnya hidup normal. Kebutaannya saat ini, sama sekali tak membuatnya merasa sedih atau pun merasa tak berguna. Pria itu. Selalu membuatnya merasa
Read more
JH2 Bagian 23 - Rasa Takut Yang Sama
Luke berlari kuat demi menyusul para dokter yang membawa bayinya tadi. Rasa bahagia, membuat dadanya kembang kempis. Anna berhasil bertahan dan melahirkan bayinya dengan selamat. Hanya saja, kondisi bayinya saat ini, membawa ketakutan tersendiri yang tidak bisa dia jelaskan bagaimana besarnya.Para dokter itu, masuk ke sebuah ruangan dan dia pun mengikutinya. Sebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat medis dan beberapa perlengkapan bayi.“Tuan, tolong pakailah.” Seorang suster memberinya pakaian khusus yang di gunakan saat berada di ruangan bayi yang sterilisasi, lengkap dengan sarung tangan, dan masker.Luke segera memakainya. Tapi, langkahnya untuk masuk ke ruangan yang berada di dalam ruangan itu, di mana para dokter sedang bersama bayinya, harus tertahan di tempat.“Ada apa lagi?” kesalnya. Jika saja, dia tidak memikirkan keributan yang akan terjadi, dan berakibat para dokter itu tak konsentrasi menangani bayinya, sudah dia singkirkan beberapa perawat yang menghalan
Read more
JH2 Bagian 24 - Jalan Takdir
Luke memutar tubuhnya berulang kali. Tebalnya asap putih, membuatnya tak mengenali tempat apa ini. Tempatnya, sangat  asing. Bahkan, tak terdengar suara apa pun di sana. Sunyi, sepi, dan sangat menakutkan. Entah, bagaimana dia bisa tersesat di sana. Sendirian pula.“Luke, kamu di sana?” Suara itu. Suara familier yang selalu membuat Luke merasa menjadi pria paling berengsek se dunia,  menyapa indra pendengarannya. Luke melihat ke sana ke mari. Tapi jarak pandangannya terhalangi oleh asap putih yang tak kunjung menipis. Dia pun mengambil tindakan dengan mengayunkan tangannya beberapa kali demi menghilangkan asap putih tebal yang mengelilingi.“Anna? Kamu di mana? Jawab aku!” Luke berteriak dengan gusar. Dia tidak sendirian di tempat ini. Tapi ada Anna juga, meski tidak dia ketahui di mana keberadaannya.“Aku di sini.”Tiba-tiba, asap putih tebal itu sirna begitu saja. Dia pun bisa melihat Anna yang saat ini berdiri cantik di depannya dengan
Read more
JH2 Bagian 25 - Peristirahatan Terakhir
Tempat yang biasanya sunyi dan sepi, kini riuh oleh beberapa isakan kecil yang terdengar. Pemakaman itu, tak banyak yang menghadiri. Terjadi secara tertutup dan  hanya keluarga saja yang menemani Anna untuk berbaring di tempat istirahat terakhirnya.Semua merasakan dukanya, bahkan Davio yang coba mereka sembunyikan, akhirnya lolos dari penjagaan dan melihat bagaimana pemakaman bibinya terjadi di depan mata kecilnya yang penuh oleh air mata.“Bibi Anna ... Jangan pergi. Hiks ... hiks.” Isakan Davio saat melihat tubuh Anna mulai ditimbuni oleh tanah, membuat semua yang berada di sana semakin merasakan kehilangan.“Daddy ... tolong, selamatkan bibi, hiks ... hiks. Jangan  timbun bibi seperti itu. Biarkan bibi naik ke atas.”Peter mengangkat Davio yang terus memaksa untuk mendekati Anna. Mendekap erat putera semata wayangnya itu dalam pelukannya. Merasakan bagaimana terlukanya Davio melihat semua ini. Davio mengerti dengan apa yang sedang terjadi di depannya kini.
Read more
JH2 Bagian 26 - Again?
Ruangan ber cat putih dengan beberapa alat penunjang kehidupan yang sesekali berbunyi di sana, setia menemani seorang pria yang terbaring lemah dengan beberapa luka memar di wajahnya. Beberapa jam yang lalu, pria itu sempat tersadar sebelum waktunya, sehingga membuat tubuhnya kejang-kejang, dan dokter harus memberinya suntikan obat bius lagi demi suksesnya pencangkokan ginjal yang baru saja selesai.Luke mengerjap pelan. Dia tau, dia berada di ruangan rumah sakit ketika netra matanya terbuka. Entah apa saja yang terjadi saat dia tak sadarkan diri? Dia hanya mengingat saat Peter memukulinya membabi buta sampai seperti ini. Rasa sakit yang mendera kepalanya, juga bagian perutnya membuatnya meringis tertahan. Sepertinya, sudah terjadi sesuatu yang tidak dia ketahui. Entah hanya mimpi atau memang sebuah kenyataan? Ingatan saat Peter berdiri di dalam ruangan asing itu, dengan beberapa dokter dan perawat, juga  Anna yang terbaring lemah di atas brankar berputar begitu saj
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status