“Selena, kita akan pindah.” Suara Luke yang tiba-tiba terdengar, membuat Selena yang sejak tadi duduk di depan meja riasnya, menoleh dengan wajah penuh tanya.“Pindah? Pindah ke mana, Tuan? Dan kenapa?” tanya Selena panjang lebar. Kening wanita itu tidak terlilit perban lagi, melainkan di plester dengan plester kecil.Luke membuang napasnya asal sebelum menjawab, “Ke apartemenku. Karena keberadaanmu di sini akan selalu membahayakan keselamatan bayiku. Bukannya tidak mungkin, Anna akan kembali berulah ‘kan?”Selena tersenyum puas. Rencananya kemarin, benar-benar membuat Luke dan Anna semakin jauh. Bahkan bisa dia tebak, Luke sudah sangat membenci wanita itu. Dari tadi malam pun, dia tak melihat keberadaan Anna di rumah lagi.“Aku akan membunuhnya, jika mencoba menyakiti bayi kita, Tuan.”Perkataan Selena, membuat Luke ingin sekali mencekik wanita itu sekarang juga. Berani menyentuhnya, kamu akan aku buat sekarat, jalang.“Davio bagaimana? Oiya, ke mana saja Tuan
Baca selengkapnya