All Chapters of Jerk Husband: Chapter 51 - Chapter 60
107 Chapters
Bagian 50 - Duka
Anna terus berlari sambil memeluk perutnya dengan erat. Semua kenyataan ini, benar-benar menghancurkannya. Luke ternyata masih berhubungan dengan wanita itu di belakangnya, dan sayangnya, dia tak mengetahuinya sehingga mempercayai Luke begitu mudah. Anna merasakan perutnya sedikit nyeri. Dia terlalu cepat dan terlalu jauh juga berlari. Seakan dengan berlari jauh, semua kenyataan itu akan hilang, dan kenyataan pahit tadi seolah hanya mimpi semu seiring jarak yang dia tempuh. Tapi bodohnya dia, karena sejauh apa pun dia mencoba untuk tak mempercayainya, kenyataan itu akan tetap terpampang jelas di depan mata. Anna duduk di pinggir jalan sambil mengusap perutnya dan mencoba mengatur perbatasannya yang tersengal. Jika kondisinya seperti ini, dia bisa membahayakan janinnya. “Maafkan, Ibu Nak. Maaf,” lirih Anna sambil terus mengusap perutnya dengan lembut. Seseorang berhasil menyusulnya, dan orang itu adalah Binar. Binar juga duduk di samping Anna dan menarik wa
Read more
Bagian 51 - Ektra Part 1
Ekstra Part 1Luke tertawa sumbang. Bagaimana dia bisa se bodoh ini? Dia yang sejatinya seorang pria arogan, malah tak bisa berkutik sama sekali hanya karena sebuah fakta yang bahkan belum dia ketahui kebenarannya. Dengan sekali tarikan napas,  Luke mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang yang bisa dia ajak untuk menemukan jalan keluar permasalahannya. “Halo, Dad. Bisa kita bertemu?” ucap Luke begitu panggilannya di angkat. “Baiklah. Lagi pula, aku memang Ingin mengunjungi perusahaanmu.”Klik! Sambungan itu mati. Luke meletakkan ponselnya, kemudian bangkit dari kursi kebesarannya lantas dia pun melangkah ke arah lemari dan mengambil sesuatu di sana. “Maaf, aku mengecewakanmu lagi ... “ lirihnya pelan. Luke mengusap cincin berlian yang tak sengaja dia beli saat mengaja Anna ke toko emas beberapa bulan yang lalu. Cincin berwarna putih dengan satu berlian besar yang menghiasinya, membuat Luke rela mengeluarkan ua
Read more
Bagian 52 - Ektra Part 2
Luke mengedarkan pandangannya. Rumah berukuran kecil itu, jauh dari kata nyaman. Entah bagaimana Selena menjalani hari-harinya dengan kondisi seperti itu? Sepatunya yang hitam mengkilat, melangkah memasuki rumah begitu pintunya terbuka. “Selena?” panggilnya begitu sampai di ruang tamu yang hanya berisikan meja dan sofa panjang. “Maaf—Tu—tuan?”  Selena yang kebetulan memakai baju tidur dengan serat kain tipis, membuat perutnya  menonjol karena kehamilannya. Tentu saja, pemandangan itu membuat pandangan mata Luke teralih ‘kan. Selena tidak berbohong. Sekali lagi dia melihat, jika Selena memang benar-benar hamil. “Tuan, hiks ...  hiks ...” Selena tiba-tiba menangis terisak. Tangis yang dia persembahkan, karena berbahagia. Bahagia, karena ladang kemewahannya mendatanginya—lagi. Luke berdecih muak. Jika saja, dia tidak dibayangi oleh kekalutan dan menderitanya Anna saat bersama dengannya, mungkin dia sudah membuat Selena memasuk
Read more
Bagian 53 - Ekstra Part 3
Ke esokan harinya. Luke membuka pintu kamarnya dengan pelan. Sorot matanya yang biasanya tajam, dan penuh keangkuhan,  kini menyorot sendu, bak mayat hidup yang sudah mati ratusan tahun lalu. Sangat  terlihat jelas, kantung mata menghitam yang menghiasi kelopak mata bawahnya. Rambutnya yang berantakan,  dan wajahnya yang sembab, menjadi tanda jika Luke tidak baik-baik saja sejak semalam. Terbukti juga, dari kemeja lusuh dengan bercak darah yang masih Luke pakai. Apa Luke akan kembali tak waras? Luke menuruni tangga dengan langkah seperti di seret. Rupanya, sandiwaranya untuk membuat Anna terluka kemudian pergi, sangat berimbas buruk kepada dirinya sendiri. Dia tak pernah menyangka, pengaruh Anna akan se hebat ini. Pandangan matanya yang terasa perih saat bola matanya bergerak, mengerjap beberapa kali saat dia melihat keheningan yang tercipta. Rumahnya sudah benar-benar kosong. Kini, hanya tinggal kesunyian dan kegelapan,
Read more
JH2 Bagian 1 - Tetap Bertahan
Bagian 1 – Tetap Bertahan3 bulan kemudianWanita cantik itu dengan penuh semangat menggerakkan selang air untuk menyirami bunga-bunga yang selalu dirawatnya dengan baik. Sesekali, senandung kecil terdengar dari gerak bibirnya yang mungil. Nyatanya, kebersamaannya dengan bunga-bunga itu membuat rasa sakitnya sedikit berkurang, terbukti dari senyumnya yang tak henti-hentinya mengembang. Tangannya yang lentik sesekali meremas pinggangnya yang terasa nyeri. Kehamilannya sudah menginjak usia 7 bulan. Dan kehidupannya masih tetap begitu-begitu saja. Tidak ada sedikit pun perubahan. Roda kehidupan memang terus berputar, tapi hidupnya saat ini, mungkin masih tetap berada di titik terendah.Wanita itu menyeka keringat yang membasahi pelipisnya. Senyuman di wajahnya kembali mengembang saat merasakan beberapa gerakan lincah yang terasa di dalam perutnya. Tentu saja kondisi bayinya di dalam sana sudah sempurna dan bergerak aktif karena usia kehamilannya yang hampir gena
Read more
JH2 Bagian 2 - Manusia Setengah Setan
Anna memasuki kamarnya dengan air mata yang tiada hentinya mengalir. Luke yang se berengsek itu, entah kenapa masih membuatnya tak ingin pergi. Dia masih ingin terus bertahan, untuk menjaga Luke dan membuat Luke mengetahui kebohongan Selena. Sayangnya, dia masih belum memiliki bukti untuk membuka semua kebusukan wanita itu. Selena adalah seorang jalang. Tidak menutup kemungkinan, jika bayi yang berada dalam kandungan Selena adalah benih pria lain. Lagi pula, saat itu Luke sudah membuang Selena dan menjalani rumah tangga bahagia bersama dengannya. Lalu, tiba-tiba saja Selena datang dengan kehamilannya dan mengatakan jika bayi dalam kandungannya adalah anak Luke. Dan Luke? Luke malah dengan bodohnya percaya begitu saja. “Eh?” suaranya menggantung dengan alis mengerut begitu melihat sebuah bungkusan yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya. Aneh. Perasaan dia tidak menaruh apa-apa di tempat itu. Lalu? Siapa yang menaruhnya? Anna mengambil bu
Read more
JH2 Bagian 3 - Sakit
“Kamu sakit,” ucap Anna saat melihat suaminya, pulang dengan wajah pucat. “duduklah. Aku akan mengompresmu.”Luke menoleh kilas. “Tidak perlu. Selena akan merawatku.”Anna menarik nafasnya pelan. Dia sudah berjanji pada Jasmine, untuk menghadapi Luke dengan kepala dingin dan meruntuhkan hatinya dengan kesabaran. Lagi pula,  sudah menjadi tugasnya sebagai seorang istri untuk merawat suaminya, se berengsek apa pun suaminya itu. “Tidak bisa!” Koreksi Anna, tetap mempertahankan pendiriannya.“Kenapa tidak?!” sergah Luke dengan suara meninggi. Dia benar-benar merasa lemah, dan Anna masih terus saja mengusiknya. Please, dia ingin berbaring di ranjangnya dan melupakan rasa sakit yang tiba-tiba mendera.Anna bersikukuh memegang lengan Luke, walaupun Luke terus menolaknya. Tapi dia tak peduli dengan penolakan itu. Yang terpenting, dia bisa melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik. “Selena yang akan merawatku, Anna.” kukuh Luke meski nyaris s
Read more
JH2 Bagian 4 - Ancaman
Luke membuka mata, saat dirinya merasa haus. Lampu tidur yang menyala, membuatnya menyadari jika hari sudah malam. Entah sudah berapa jam dia tertidur dan tentu saja, dia merasa lebih baik setelah minum obat dan istirahat. Tubuh Luke yang setengah telanjang bangkit dari tempat tidur, kemudian meraih gelas berisi air di atas nakas. Dia meneguknya hingga tandas. Tapi, tegukan terakhirnya tidak berjalan mulus, karena dia harus tersedak saat melihat siapa yang berada di depannya sekarang. “Dasar bodoh!” kata-kata itu terucap dari mulut Luke, begitu dia melihat Anna yang tertidur di sofa tanpa bantal, tanpa selimut juga. Anna hanya berbantalkan lengannya, dan nampak pulas.Luke bangkit.  Dengan perlahan, dia melangkah mendekati Anna yang lelap dengan wajah manisnya. Kenapa Anna selalu membuatnya gemas? Bagaimana dia bisa melanjutkan rencananya, jika Anna selalu berhasil mempengaruhinya seperti ini? Luke kembali berbalik arah. Dia mengambil bantal dan se
Read more
JH2 Bagian 5 - Curiga
Satu persatu, baju kotor itu, Anna masukkan ke mesin cuci. Beginilah kegiatan rutinnya setiap pagi. Setelah selesai memasak, membersihkan rumah, maka tugas setelahnya adalah mencuci pakaian. Kebiasaan Anna merogoh saku pakaian sebelum memasukkannya ke mesin cuci, saat itu malah menemukan sesuatu di saku celana bahan Luke yang berwarna hitam. Ternyata sebuah kertas, dan rasa penasaran membuatnya tak bisa untuk tidak membuka dan membaca isi kertas tersebut.“Luke, menderita penyakit gagal ginjal?” lirihan itu bersamaan dengan air matanya yang menetes di pipinya. Sebenarnya dia sudah menaruh curiga dengan obat yang Luke minta tadi malam. Obat aneh seperti itu bukan obat demam  yang biasa dia temukan di apotek. Obat itu, sangat aneh untuk orang yang sehat-sehat saja sepertinya.Sebuah gerakan kecil terasa di perutnya yang membuncit. Bayinya, juga merasakan keterkejutan sekaligus kesedihannya kini. Seberengsek apapun pria itu memperlakukannya. Luke tetaplah ayah bayin
Read more
JH2 Bagian 6 - Baginda Bastard
“Dari mana saja kamu?” suara berat Luke begitu menyambut kedatangan Anna, membuat Anna menampilkan wajah suntuk seperti biasa. Entahlah, kenapa saat melihat wajah Luke sekarang, rasanya dia ingin menangis mengingat rasa sakit yang Luke derita.“Cari udara segar di luar. Udara di dalam rumah ini ... pengap!”  ketus Anna, lalu melangkah meninggalkan Luke yang berdiri di dekat pintu. Anna menuju dapur, dan herannya Luke malah  mengikutinya. Sudut bibir Anna melengkung membentuk senyuman. Sepertinya, kondisi Luke sudah membaik. Buktinya, pria itu bertenaga tidak lemas seperti semalam.Anna mengambil botol berisi susu hamil di dalam lemari pendingin kemudian meminumnya hingga tandas. Rasa haus membuatnya tak bisa menahan diri, untuk tidak menikmati minuman khusus yang selalu dia minum demi sang bayi di dalam perutnya. Tatapan Anna beralih.  Luke yang masih menatapinya, membuat dia lantas bertanya, “Kenapa? Ada apa melihatku begitu? Kaget liat orang
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status