All Chapters of AISYA ( INDONESIA ): Chapter 21 - Chapter 30
37 Chapters
Bab 20
Kedua mata Aisya masih memandang dan memperhatikan dua orang yang sedang bergandengan mesra menuju sebuah Restoran yang berada di sebelah Restoran jepang tempat Aisya dan Nisa makan."Woy, kita samperin yuk." Aisya terjengkit, ia kaget mendengar suara Nisa."Iih, lo ngelamun ya?""E,,eh apa tadi." Kata Nisa, ia berusaha menstabilkan rasa terkejutnya."Itu, kita samperin sepupu lo, kayanya dia jalan sama ceweknya deh." Gak tau saja dia bahwa hati Aisya sudah nyeri-nyeri sedap mendengar kata cewek itu adalah kekasih suaminya. "Gue, ke toilet bentar ya." Aisya tidak menanggapi usulan Nisa buat nyamperin Reyhan, ia malah ingin pergi ke toilet.Belum sempat Nisa menjawab dia sudah berdiri dan berjalan ke arah toilet berada.Di dalam toilet dia mengambil ponsel di dalam tasnya. Ia mencoba untuk menelpon Reyhan. Dua kali dia mencoba melakukan panggilan telpon pada Reyhan tetapi tidak ada jawaban.Kemudian Aisya mengirimkan pesan
Read more
Bab 21
Tak berapa lama Reyhan keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggang. Aisya yang melihat pemandangan itu hanya mengalihkan pandangannya. Ia takut tergoda dengan perut seksi suaminya itu. Aisya masih dongkol dia, kalau ingat tadi suaminya abis digandeng cewek cantik. Reyhan mengenakan pakaian yang sudah disiapkan oleh Aisya. Setelah selesai memakai pakaiannya, Reyhan mendekati Aisya."Sayang, Abang kangen." Ucap Reyhan yang sudah duduk di samping Aisya. Aisya hanya mendelik mendengar kata kangen dari mulut suaminya."Tiap hari ketemu juga, masa kangen?" "Iya lah, istri Abang yang cantik ini kan selalu bikin Abang kangen setiap saat." Hedeeh gombal, tadi aja pas digandeng cewek cantik gue yakin nih laki kagak ingat gue sama sekali batin Aisya."Hmm, gak usah gombal deh." Ucap Aisya ketus."Loh, benaran sayangku, Abang gak gombal.""Abang, hari ini ke mana aj
Read more
Bab 22
Kini Aisya dan Mami sudah sampai di rumah mereka baru saja pulang dari Mall dan sedang istirahat duduk di sofa sambil menikmati dua gelas jus Mangga. "Mi, perempuan yang tadi ketemu kita waktu di Mall siapa?" Tanya Aisya, setelah ia menyesap jus mangga miliknya. Ia masih penasaran dengan wanita cantik di Mall tadi."Oh, namanya Dina. Memangnya kenapa?" "Ya, gak apa-apa cuma kaya pernah lihat aja, tapi lupa di mana." Sahut Aisya."Hmm, lihat di mana?" "Aisya lupa, Mi. Hihi." "Kamu ini. Ya udah,Sya. Mami mau ke kamar dulu ya, mau istirahat dulu sebentar badan Mami pegal rasanya," pamit Mami Rasti, karena merasa kecapean abis jalan-jalan dan belanja di Mall."Ok Mami sayang." Sahut Aisya. Setelah Mami Rasti sudah berlalu masuk ke dalam kamar, Aisya masih duduk menikmati minumannya, sesekali ia menatap ponselnya menunggu balasan pesan dari suaminya. Aisya menanyakan jam berapa Reyhan pu
Read more
Bab 23
Aisya memandang dua orang yang berada di depannya dengan perasaan kesal. Ingin sekali dia menyiram wajah perempuan yang bernama Dina tersebut dengan kuah bakso yang dia makan. Enak saja main rangkul-rangkul suami orang. "Rey, ngapain di sini? sama siapa ke sini?" Tanya Dina dengan suara manjanya. Gak liat apa bininya segede gaban gini di depannya masih nanya lagi batin Aisya. "Loe gak lihat gue lagi makan, sama istri gue lah." Sahut Reyhan, ia jengah melihat tingkah Dina yang bergelayut manja di lengannya apalagi ini ada Aisya, istrinya. Reyhan pun melepaskan tangannya dari rangkulan Dina."Sejak kapan Rey Selera makan kamu pindah ke tempat beginian?" Ucap Dina, sambil memandang Aisya dengan tatapan mengejek. "Ya, suka-suka gue lah." "Iss, kamu berubah banget deh, apa habis kenal cewek ingusan ini loe jadi berubah?" Ucap Dina, sambil menunjuk Aisya.Ingin sekali rasanya Aisya mematahkan telunjuk Dina yang menunju
Read more
Bab 24
Reyhan memarkirkan mobilnya di halaman rumah orang tua Aisya. "Abang, benaran nih, gak turun dulu?" Tanya Aisya pada Reyhan."Gak, sayang. Abang ada meeting penting pagi ini takutnya nanti telat." "Ya, udah deh." Aisya mencium punggung tangan Reyhan lalu dibalas dengan kecupan di kening oleh Reyhan."Bilangin ke Bunda sama Ayah, ya. Abang gak bisa mampir soalnya buru-buru." "Iya, Bang. Nanti Aisya bilangin. Abang hati-hati ya."  Aisya membalikkan badannya dan tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu mobil, tiba-tiba ditarik oleh Reyhan. "Kenap,,,,, hmmppt." Belum selesai Aisya bertanya, Reyhan sudah lebih dulu menyambar bibir mungilnya, bibir yang bikin Reyhan ketagihan. Reyhan melumat bibir Aisya dengan lembut, tetapi lama kelamaan ciumannya semakin panas dan menuntut untuk lebih.  Reyhan yang tersadar dari ingatannya bahwa dia harus segara k
Read more
Bab 25
Aisya terbangun dari tidurnya, ia melirik jam yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, jam 01.30 dini hari. Lalu pandangannya beralih pada Reyhan yang sedang terlelap di sampingnya. Aisya membuka selimutnya, lalu ia berjalan ke luar dari kamar. Tujuannya adalah dapur, perut Aisya merasa lapar. Aisya membuka kulkas, tidak ada makanan yang bisa dimakan. Pandangannya jatuh pada telur yang berjejer rapi di kulkas. Aisya mengambil sebiji telur dan sayur sawi hijau. Kemudian dia mengambil sebungkus mie instan di lemari. Dia ingin membuat mie saja biar lebih praktis dan cepat matengnya, karena cacing di perutnya sudah berteriak kelaparan minta dikasih makan.Saat Aisya sedang memasukan bumbu mie kedalam panci yang sudah berisi telur, sayuran, dan mie. Sepasang tangan kokoh melingkar di perutnya. Aisya berjengkit kaget karenanya."Kamu ngapain, yang?" Ucap Reyhan"Iss, ngagetin aja, deh."  "Kamu, lapa
Read more
Bab 26
Aisya dan Reyhan sudah kembali ke rumah orang tua Reyhan. Pagi ini Aisya sibuk bantuin Mami Rasti bikin sarapan. Aisya bagian potong memotong dan Mami Rasti bagian masak memasak."Mi, Aisya bangunin Abang dulu, ya." Ucap Aisya saat kegiatan memasak mereka sudah hampir selesai."Iya, sayang." Sahut Mami Rasti.Aisya masuk ke kamar dilihatnya Reyhan sudah tidak ada di atas ranjang. Dibukanya pintu kamar mandi, di sana juga tak terlihat ada Reyhan. Lalu Aisya kembali lagi ke dapur menemui Mami Rasti."Mi, lihat Abang, gak?" Tanya Aisya pada Mami Rasti."Loh, bukannya tadi kamu mau bangunin, dia?" "Iya, Mi. Tapi Abangnya dah gak ada di kamar, Aisya cari di kamar mandi juga gak ada." "Lah, ke mana itu anak." Seru Mami Rasti."Tadi pas Aisya bangun, Abang masih tidur di kamar." "Coba, kamu cari di halaman belakang, deh!" Usul Mami Rasti."Iya, Mi." Aisya berjalan ke arah halaman belakang r
Read more
Bab 27
Aisya bangun dari tidurnya, diliriknya Reyhan yang ada di sampingnya masih tidur nyenyak sambil memeluknya. Aisya memindahkan tangan Reyhan yang ada di atas perutnya. Dengan hati-hati Aisya turun dari ranjang, ia takut Reyhan akan terbangun. Aisya memakai jaketnya, kemudian ia mengambil dompet, serta kunci motornya. Aisya membuka pintu kamar pelan agar tak menimbulkan suara. Tadi abis Shalat shubuh mereka tidur lagi, sekarang baru jam 06.00 pagi. Aisya lapar, dia ingin makan bubur Ayam. Maka dia bangun dan pergi ke luar buat nyari bubur Ayam. Ia ingin pamit pada kedua mertuanya tapi sepertinya mereka masih pada tidur juga, jadilah dia pergi tanpa pamitan.Reyhan terbangun dari tidurnya, ia meraba-raba tempat tidur di samping, kosong. Lalu ia membuka matanya dan duduk. Reyhan turun dari tempat tidur, ia membuka kamar mandi ternyata kosong. Hmm ke mana istrinya ini. Tumben sekali pagi-pagi dah ngilang aja. Lalu
Read more
Bab 28
Reyhan sampai di rumah sakit, ia berlari memasuki rumah sakit sambil menggendong Aisya. "Suster, tolong istri saya." Teriak Reyhan pada Suster yang berada di sana.Dengan sigap Suster tersebut menyuruh Reyhan membaringkan Aisya di sebuah brangkar, lalu mendorongnya menuju UGD. Saat sampai di depan pintu UGD, Reyhan ingin ikut masuk ke dalam tapi ditahan oleh perawat."Maaf, Pak. Bapak tidak bisa ikut masuk." Ucap perawat tersebut menahan tubuh Reyhan yang ingin ikut masuk."Tapi, Sus...?""Bapak berdoa saja semoga istri Bapak, baik-baik saja." Ucap  Suster tersebut."Tolong istri saya Dokter." Kata Reyhan pada Dokter yang akan menangani Aisya. Sebelum pintu ruangan UGD itu ditutup.Reyhan segera menghubungi kedua orang tuanya dan mertuanya kalau mereka berada di rumah sakit. Ia takut terjadi apa-apa dengan istri kecilnya itu.Tak berapa lama, Pak Hadi dan Bu Rasti datang, mereka segera menghampiri Reyhan yang seda
Read more
Bab 29
Setelah tiga hari di rumah sakit, Aisya hari ini sudah diperbolehkan Dokter untuk pulang. Reyhan mengemasi dan memasukan pakaian kotor Aisya selama berada di Rumah Sakit ke dalam koper."Abang, udah belum?" Tanya Aisya pada Reyhan."Bentar lagi selesai, kenapa?" "Aisya mau ke kamar mandi, dulu." "Oh, ayok Abang bantu." Dengan sigap Reyhan membantu istrinya ke kamar mandi. Aisya bukan gak bisa ke kamar mandi sendiri, tapi kemaren pas dia mau buang air ke kamar mandi, hampir terpeleset, untung ada Reyhan yang dengan sigap menangkap tubuh istrinya yang hampir jatuh terpeleset. Kan bisa bahaya,buat keselamatan anaknya Maka sekarang dia meminta bantuan pada Reyhan.Reyhan menutup pintu kamar mandi, dan menunggu Aisya yang sedang buang air. Pintu terdengar diketok, Bu Dewi dan Pak Ali masuk ke ruang rawat Aisya dan mendapati menantunya yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi."Loh, Rey. Aisya mana?" Tanya Bu De
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status