Semua Bab Wedding Doll [INDONESIA]: Bab 31 - Bab 40
56 Bab
31
Happy Reading and Enjoy~Allard mengerutkan dahinya ketika melihat makanan di nampan habis tanpa sisa. Jika tidak salah Joan baru saja mengalami kebangkrutan, itulah yang menjadi penyebab Luna meminta agar dirinya menikahi gadis itu.Sebelum itu tentunya kehidupan Luna berkecukupan, tetapi kenapa penampilan gadis ini seperti orang miskin yang kelaparan.Bahkan dalam keadaan sakit, yang biasanya kebanyakan orang tidak berselera untuk makan.Nafsu makan gadis ini tidak berubah. Tatapan Allard beralih ke perut rata Luna yang terbalut selimut, bertanya-tanya bagaimana perut sekecil itu bisa menampung banyak sekali makanan.Merasa dirinya diperhatikan, gadis itu mendongakkan wajahnya. Langsung memberikan tatapan sengit, meskipun Allard masih bisa melihat ada ketakutan di sana. Sikap Luna yang seperti itu membuat Allard menyeringai.“Apa begitu sikapmu pada orang yang telah memberimu makan?” tanyanya dengan nada ringan.“Aku tidak akan makan darimu jika kau membebaskanku, intinya aku tidak p
Baca selengkapnya
32
Happy Reading and Enjoy~Dirinya dan Arthur tentu saja berbeda, kedua orangtua Arthur masih hidup dan rukun. Jika anak yang berada di dalam kandungan Ara benar-benar anak dari Arthur, ia tidak bisa membayangkan bagaimana Lucas Dobson bertindak dalam hal ini."Bagaimana kau tau anak di dalam kandungannya itu milikmu?"Pasalnya beberapa bulan yang lalu, Ara memilih menikah dengan terburu-buru. Meskipun, pernikahan itu luar biasa mewah, tetapi ia bisa merasakan tidak ada kemewahan yang melekat pada diri Ara.Sepanjang proses pernikahan Ara terlihat gelisah.Keluarga mereka sudah mengenal baik calon Ara, Alexander Raiford. Lelaki miskin pemalas yang sialnya sahabat gadis itu.Tentunya hanya Arthur yang merasa keberatan dengan pernikahan itu, Alex hanya se
Baca selengkapnya
33
Happy Reading and Enjoy~Dengan langkah lebar Arthur memasuki rumah Ara yang terasa nyaman, berbanding terbalik dengan keadaan yang sering terjadi di dalamnya.Ia melihat Ara terbaring malas di atas sofa, meringkuk bagai anak kehilangan induknya.“Apa yang kau rasakan?” Arthur bertanya ketika langkahnya semakin dekat, ia memilih duduk di sofa dengan gaya malas, menatap kembarannya dengan wajah letih.“Entahlah, kurasa duniaku akan hancur. Alex pasti tidak mau menerima anak ini.” Ara mendongak menatap Arthur dengan wajah cemberut.“Daddy dan mommy akan tau jika aku nekat memberitahu Alex tentang kehamilan, dan yah, aku tidak tau apa yang akan terjadi pada kita.”Arthur mengetapkan rahangnya, menahan gejolak amarah yang berkobar.“Kenapa kau nekat menikah, terlebih pada lelaki sialan seperti Alex! Jika kau ingin menghindari malam itu seharusnya kau bisa mengatakannya padaku, aku bisa—"“Dan membiarkanmu menikahiku?” potong Ara sinis.Ini pertama kalinya mereka membahas dosa besar yang te
Baca selengkapnya
34
Happy Reading and Enjoy~  Sudah tidak bisa berbuat apapun lagi, dan sudah sejauh ini tidak mungkin dirinya berlari. Luna menatap kosong ke arah cermin besar di hadapannya, seorang wanita cantik yang mengenakan gaun pengantin. Setelah ini hidupnya akan hancur.  Jika pengantin lain membangun harapan dalam rumah tangga sehabis pernikahan, maka Luna memupus harapan, mengikis hingga kandas. Tidak ada keharmonisan, kemesraan, atau segala kenikmatan yang bisa di dapat. Tubuhnya menggigil ketika mengingat ancaman Allard.  Lelaki itu akan menyiksanya lebih parah lagi, dan tidak akan ada yang bisa menghentikan. Sebab, hari ini juga dirinya akan menjadi milik Allard. Hukum tidak akan tau perbuatan tercela lelaki itu, bagaimana caranya kabur? 
Baca selengkapnya
35
Happy Reading and Enjoy~Sejak tadi Allard mengumpat, memarahi para bawahannya. Tubuhnya sendiri letih dengan segala acara pernikahan yang melelahkan. Dan baru saja ia berniat ingin bermain-main dengan tubuh Luna, panggilan sialan dari bawahannya masuk hanya untuk mengganggu.Kabar buruk yang membuat kedua mata Allard berkilat mengerikan. Bahkan Luna beringsut mundur, padahal ia belum menyentuh gadis itu. Membanting ponselnya ke dinding hingga hancur, ia berjalan dengan langkah lebar.Brak!Dengan tenaga penuh Allard mendobrak pintu tempat tahanan yang membunuh kedua orangtuanya berada. Menatap marah ke arah mayat yang sudah tidak sadarkan diri itu, lalu matanya menajam melihat para bawahannya yang menunduk takut.“Siapa yang bisa menjelaskan hal ini?”Tanyanya dengan suara dingin. Aura kelam menguar dari tubuhnya, hingga beberapa orang tanpa sadar memundurkan langkah untuk menjauhinya.Tidak ada yang berani bicara, semua sepakat menutup mulut rapat-rapat agar tidak menerima kemarahan
Baca selengkapnya
36
Happy Reading and Enjoy~Luna tidak tahu apakah ini keberuntungan atau hanya kebetulan. Semenjak malam pernikahan mereka Allard tidak pernah datang ke kastil, lelaki itu tampak sibuk. Luna merasa senang, tetapi ia juga merasa takut. Tiada hari tanpa mencari jalan keluar, dan sayang hingga saat ini dia belum bisa menemukan apapun. Anehnya, berita Allard berkencan dengan wanita lain tersiar hampir setiap hari di saluran tv, dan dengan wanita-wanita yang berbeda. Sementara berita pernikahan mereka seolah tertutup rapat. Luna menyunggingkan senyum kecil, dengan siapapun lelaki itu ber
Baca selengkapnya
37
Happy Reading and Enjoy~Luna mengunci kamarnya atau lebih tepatnya kamarnya dan Allard. Persetan dengan lelaki itu, dia punya lebih banyak kamar dan ruangan yang bisa dijadikan tempat untuk tidur. Sejak pergi dari perpustakaan tadi Allard belum menemuinya, mungkin saat ini lelaki itu sibuk dengan wanitanya. Tiba-tiba dadanya dipenuhi gemuruh amarah. Jika Allard menemuinya sehabis mencumbu wanita itu, dirinya benar-benar dijadikan boneka. Luna menggigit bibir bawahnya, memang benar dirinya boneka dan sialnya itu atas permintaannya sendiri. Ia harus mencari cara untuk menghubungi Derald, sahabatnya itu bisa menjadi saksi bahwa dirinya ditahan oleh Allard. Oh, andai saja ia punya kekuasaan dan bisa menggulin
Baca selengkapnya
38
Happy Reading and Enjoy~ Tubuh wanita itu hancur, penuh luka memar dan juga sayatan. Sudah seminggu sejak kejadian mengerikan itu Luna menutup mulutnya dari siapapun. Ia menghabiskan waktu di kamar dengan bergelung di balik selimut hanya untuk menangis.   Lelaki itu pergi sejak kejadian beberapa hari yang lalu, dan tidak mencoba untuk mendatanginya sekadar melihat atau menanyakan keadaannya. Luna juga tidak mengharapkan hal itu, lebih baik Allard pergi selamanya dari hidupnya.   Sudah hampir mendekati 15 hari. Perlahan memar-memar di tubuhnya memudar, meski luka sayatan masih tampak jelas. Ada dokter wanita yang sudah berumur datang setiap pagi untuk memeriksa keadaannya.   Kemarin mungkin Allard datang ke kamar, tetapi Luna tidak bisa memastikan dengan jelas. Sebab, ia hanya merasakan ada seseorang yang menatapnya dari kegelapan kamar. Dan orang
Baca selengkapnya
39
Happy Reading and Enjoy~Ketika Allard memasuki ruangan kerjanya, Arthur sudah menunggu disana. Pria itu menyeringai sembari menggoyangkan gelas berisi wiski yang berada di tangannya dengan tubuh yang bersandar malas. Meskipun begitu, Allard bisa merasakan ketegangan dalam suara Arthur. “Kurasa kau butuh ini untuk bisa mendengar berita besar yang akan kusampaikan.” Ia menerimanya lalu meminumnya dalam satu tegukan cepat. Setidaknya Allard perlu minum dengan kadar alcohol tinggi untuk meredakan gejolak emosi yang masih belum sirna. “Bisakah kau menebak kabar apa yang akan kusampaikan?” Arthur menaikkan alisnya, mencoba untuk menggoda. Sayangnya, ini bukan waktu yang
Baca selengkapnya
40
Happy Reading and Enjoy~ Sesak, ia tidak bisa bernapas. Tangannya melambai-lambai untuk mencari udara, tetapi semua terasa gelap. Lalu perlahan cahaya putih menyinarinya dengan intensitas yang membuat matanya terasa silau. Dengan satu sentakan yang terasa menyakitkan, Luna dipaksa bangun dan kedua matanya seketika terbuka.   Ia masih berada di tempat yang sama. Ironisnya dirinya belum mati, dan lagi-lagi kedua matanya disuguhkan pemandangan langit-langit kamar yang indah dan terasa membosankan. Luna tidak tahu mengapa dirinya bisa selamat, tetapi jika tidak salah ingat ada seseorang yang menolongnya.   Keningnya berkerut ketika sama-samar ia mendengar suara Allard. Apa Allard yang menolongnya? Sepertinya tidak, Allard tidak sebaik hati itu untuk menyelematkan nyawanya yang bagi pria itu tidak beharga.   Luna berusaha bangun, menyandarkan tubuhnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status