Happy Reading and Enjoy~
Luna mengunci kamarnya atau lebih tepatnya kamarnya dan Allard. Persetan dengan lelaki itu, dia punya lebih banyak kamar dan ruangan yang bisa dijadikan tempat untuk tidur.
Sejak pergi dari perpustakaan tadi Allard belum menemuinya, mungkin saat ini lelaki itu sibuk dengan wanitanya. Tiba-tiba dadanya dipenuhi gemuruh amarah. Jika Allard menemuinya sehabis mencumbu wanita itu, dirinya benar-benar dijadikan boneka.
Luna menggigit bibir bawahnya, memang benar dirinya boneka dan sialnya itu atas permintaannya sendiri. Ia harus mencari cara untuk menghubungi Derald, sahabatnya itu bisa menjadi saksi bahwa dirinya ditahan oleh Allard.
Oh, andai saja ia punya kekuasaan dan bisa menggulin
Happy Reading and Enjoy~Tubuh wanita itu hancur, penuh luka memar dan juga sayatan. Sudah seminggu sejak kejadian mengerikan itu Luna menutup mulutnya dari siapapun. Ia menghabiskan waktu di kamar dengan bergelung di balik selimut hanya untuk menangis.Lelaki itu pergi sejak kejadian beberapa hari yang lalu, dan tidak mencoba untuk mendatanginya sekadar melihat atau menanyakan keadaannya. Luna juga tidak mengharapkan hal itu, lebih baik Allard pergi selamanya dari hidupnya.Sudah hampir mendekati 15 hari. Perlahan memar-memar di tubuhnya memudar, meski luka sayatan masih tampak jelas. Ada dokter wanita yang sudah berumur datang setiap pagi untuk memeriksa keadaannya.Kemarin mungkin Allard datang ke kamar, tetapi Luna tidak bisa memastikan dengan jelas. Sebab, ia hanya merasakan ada seseorang yang menatapnya dari kegelapan kamar. Dan orang
Happy Reading and Enjoy~Ketika Allard memasuki ruangan kerjanya, Arthur sudah menunggu disana. Pria itu menyeringai sembari menggoyangkan gelas berisi wiski yang berada di tangannya dengan tubuh yang bersandar malas. Meskipun begitu, Allard bisa merasakan ketegangan dalam suara Arthur.“Kurasa kau butuh ini untuk bisa mendengar berita besar yang akan kusampaikan.”Ia menerimanya lalu meminumnya dalam satu tegukan cepat. Setidaknya Allard perlu minum dengan kadar alcohol tinggi untuk meredakan gejolak emosi yang masih belum sirna.“Bisakah kau menebak kabar apa yang akan kusampaikan?” Arthur menaikkan alisnya, mencoba untuk menggoda.Sayangnya, ini bukan waktu yang
Happy Reading and Enjoy~Sesak, ia tidak bisa bernapas. Tangannya melambai-lambai untuk mencari udara, tetapi semua terasa gelap. Lalu perlahan cahaya putih menyinarinya dengan intensitas yang membuat matanya terasa silau. Dengan satu sentakan yang terasa menyakitkan, Luna dipaksa bangun dan kedua matanya seketika terbuka.Ia masih berada di tempat yang sama. Ironisnya dirinya belum mati, dan lagi-lagi kedua matanya disuguhkan pemandangan langit-langit kamar yang indah dan terasa membosankan. Luna tidak tahu mengapa dirinya bisa selamat, tetapi jika tidak salah ingat ada seseorang yang menolongnya.Keningnya berkerut ketika sama-samar ia mendengar suara Allard. Apa Allard yang menolongnya? Sepertinya tidak, Allard tidak sebaik hati itu untuk menyelematkan nyawanya yang bagi pria itu tidak beharga.Luna berusaha bangun, menyandarkan tubuhnya
Happy Reading and Enjoy~Bodoh sekali jika Luna mengira kotak P3K bisa jadi bantuan pertama. Alhasil yang bisa dilakukan hanya menekan luka Allard agar darahnya berhenti mengalir. Sementara tubuhnya bergetar menunggu kehadiran pelayan.Seisi kastil heboh, tangan kanan Allard yang—ia tidak tahu siapa namanya itu, langsung membawa Allard ke rumah sakit. Seharusnya Luna menunggu, tapi tanpa sadar kakinya ikut melangkah ke limusin yang membawa kepergian Allard.Dan sekarang dirinya disini, duduk seperti orang bodoh di ruang tunggu dengan wajah pucat. Biarkan ia menyesalinya nanti, sekarang yang terpenting mengetahui Allard masih hidup.Orang kepercayaan Allard berada di sebelahnya, duduk menunduk dengan dahi berkerut. Sejak tadi mereka duduk dalam diam, hingga Bodyguard Allard memecah keheningan dengan perkataan sinis.
Happy Reading and Enjoy~Denyutan mematikan langsung menghampiri kepalanya ketika Allard duduk. Menatap dengan dahi berkerut ke sekeliling ruangan. Bau obat-obattan yang menyengat serta seluruh dinding yang bewarna putih sudah menjelaskan dimana ia berada saat ini.Allard mengerang berlebihan, memijat-mijat dahinya pelan. Mencoba berpikir apa penyebab dirinya bisa berakhir disini. Hal terakhir yang diingatnya adalah berita mengejutkan dari Arthur yang membuatnya berakhir di kamar Luna dengan keadaan … menangis dan mabuk.Oh shit!Itu sesuatu yang sangat memalukan. Bagaimana bisa dirinya menangis di depan gadis keras kepala itu. Sial, sial, sial. Apa yang akan dipikirkan Luna tentang dirinya nanti, oh, betapa bodoh dirinya.Allard menoleh pada kaca jendela besar di samping ranjangnya. Matahari s
Happy Reading and Enjoy~Semua terasa tidak masuk akal dan … bagaimana dalam waktu singkat semuanya berubah menjadi jauh lebih buruk. Bagaimana bisa orang keji yang telah membunuh kedua orangtuanya menjadi kakaknya. Dan … dan bagaimana bisa kedua orangtua yang selama ini mengurusnya dengan sangat baik menjadi pembunuh orangtua kandungnya.Ini berita yang membuat kepalanya berdenyut nyeri. Terlebih, posisinya sekarang menjadi istri kakak kandungnya sendiri. Allard begitu yakin bahwa mereka berasal dari rahim yang sama, dan entah mengapa perkataan Allard meyakinkan—meskipun ia sendiri tidak ingin mengakuinya.Tubuh Allard menegang ketika Luna berhasil melontarkan kalimat berbahaya. Terserah, ia sudah tidak peduli lagi. Memikirkan bahwa selama ini yang menidurinya adalah kakak kandungnya membuat dada Luna terhimpit perasaan kacau luar biasa.
Happy Reading and Enjoy~"Selamat, istrimu baru melahirkan lagi, kan?"Jarez menjabat tangan Jovan dengan ramah, senyumnya mengembang. Tidak seperti Jarez, Jovan malah terlihat murung."Istri saya … tidak mau menerima anak saya. Dia ingin membuangnya, sementara saya tidak ingin anak saya berada di tangan orang yang salah. Apalagi harus hidup di panti. Saya gagal sebagai suami dan ayah, Tuan. Jika boleh jujur, saya lebih memilih istri saya daripada anak saya."Senyum Jarez langsung padam, menatap Jovan dengan sorot khawatir. "Mengapa istrimu tidak mau menerima anakmu?""Anak ketiga saya berjenis kelamin perempuan, dan saya sudah memiliki dua orang putri. Istri saya tidak sanggup jika harus mengasuh ketiga putri saya."Wajah Jovan tampak lelah, seolah-olah dia benar-benar memiliki beban yang berat.&nb
Happy Reading and Enjoy~Luna tidak tahu ia dibawa kemana, setelah turun dari limusin borgol dan penutup matanya belum dilepas. Ia dituntun berjalan ke ruangan yang terasa dingin dan sedikit lembab. Ruangan yang terasa tidak asing.Ketika akhirnya borgol dan penutup matanya dibuka, ia melihat seorang pria yang sepertinya berumur 50 tahun ke atas sedang terbaring meringkuk dengan tubuh bersimbah darah. Luna menelan ludahnya dengan susah payah, menoleh ke arah Grey yang mengedikkan dagunya."Itu ayah Anda, nona. Temui dan berbincanglah, dia cukup sadar untuk merespon."Setelah mengatakan itu, Grey pergi. Menutup pintu besi di belakangnya, meninggalkan Luna dan sosok mengenaskan di hadapannya ini. Sialnya sosok mengenaskan ini adalah … ayahnya?Perlahan Luna berjalan mendekat, hingga ia berada tepat di hadapan ayahnya. Seketika kedua mata