Semua Bab How Much Your Money (Bahasa Indonesia): Bab 71 - Bab 80
87 Bab
Chapter - 71
"Hallo," ujar William dan mendadak tubuh pria itu menegang ketika ia mendengar suara Nara. "Liam, help... Help me!" ujar Nara dari balik telepon. Dahkan suaranya terdengar terisak.Raut wajah William pun berubah panik "Kau dimana ?" tanya William begitu cemas. Setelah Nara memberitahu dimana di berasa tanpa aba- aja pria itu langsung saja mematikan sambungan telfonnya dan berjalan kedalam restoran dengan cukup tergesa. Ia melihat sang istri tengah mengajak putri kecil mereka berbicara di kereta bayi milik baby Wilo."Aku harus ke bertemu Vernon sekarang," ujar William setelah sampai disamping Elliona. Elliona sontak mendongakkan kepalanya dan menatap William merasa heran. "Tapi ini weekend Will, dan kau berjanji akan menemaniku membeli perlengkapan bayi bukan ?" tanya wanita itu merasa kesal karna William harus kembali disibukkan dengan urusan perusahaan. William mengusap pipi sang istri yang kini sedang merenggut kesal. "M
Baca selengkapnya
Chapter - 72
Dua orang manusia berbeda gender tampak sedang berbagi selimut diatas ranjang, salah satu lengan sang pria yang kini sedang bertelanjang dada ia digunakan sebagai bantal dari wanita yang kini tengah memeluk dirinya. Wanita yang memakai gaun tidur tipis itu tampak menempelkan tubuhnya pada tubuh atletis pria disampingnya. Dengan jari- jari lentiknya bergerak manja di dada bidang pria berkulit putih itu. "Kau tahu bahwa aku masih sangat mencintaimu Liam," ucap Nada terdengar ke rungu William yang kini tampak memejamkam matanya. Pria itu hanya membalas dengan sebuah gumaman. Nara yang merasa tak puas dengan jawaban William, sontak mendongakkan kepalanya. "Apa kau benar- benar sudah tak mencintaiku lagi?" ucap Nara merasa kesal karna William selalu mengabaikan pengakuan cintanya. "Tidurlah Nara! Apa kau tak lelah ?" ujar William dengan membuka matanya dan menatap langit- langit kamar apartement miliknya. Nara berdecak ketika William selalu
Baca selengkapnya
Chapter - 73
Happy Reading 🌿Ditunggu sekali responnya 🌹 💸💸💸💸💸Elliona tampak menangis di ruang ICU melihat baby Wilo menangis histeris ketika dokter mencoba mencabut pecahan kaca yang menempel pada mulut bayi kecil itu. Rasanya pasti sakit sekali untuk mendapatkan perlakuan seperti itu bagi bayi sekecil itu. Elliona berusaha berkali- kali menghubungi William, namun pria itu tidak bisa dihubungi sama sekali. Bahkan Vernon juga tidak tahu dimana keberadaan William. Baru kali ini Elliona merasakan kesedihan yang begitu menyesakkan kembali menyeruak kedalam dadanya. Melihat baby Wilo mendapatkan perawatan dokter dan tanpa ada William di sampingnya menambah kesedihannya bertumpuk berkali- kali lipat. Bahkan wanita hamil itu mengabaikan makan malamnya, padahal ia masih memiliki satu buah hati lagi yang membutuhkan asupan nutrisi dari dirinya. Elliona hanya ditemani oleh sopir pribadinya dan juga babysitter baby Wilo yang tampak sedih
Baca selengkapnya
Chapter - 74
Dengan langkah lebarnya William turun dari mobil begitu tergesa- gesa, bahkan pria itu tak memperdulikan Vernon yang masih memarkirkan mobilnya. Pria itu nyaris melompat dadi mobil, William tampak berantakan sekaligus panik untuk segera tahu dimana keberadaan putri kecilnya terbaring saat ini. Bagaimana keadaan bayi cantiknya itu.William berjalan cepat menuju meja informasi, "Dimana ruangan Wilona Aquinas Kim ?" tanya William dengan tidak sabar. Perawat yang bekerja pada bagian depan itupun sontak terkejut dengan nada tinggi yang dikeluarkan Wiliam, dengan begitu gugup perawat itu berkata, "Saya akan memeriksanya Tuan, mohon-..." ucapannya terhenti ketika William kembali berteriak marah dihadapannya lagi."Cepat cari dimana ruangannya, sialan ! Kau terlalu banyak bicara!" maki William dengan menatap perawat itu begitu nyalang. Dengan menuduk dan tangan nyaris bergetar takut perawat itu mulai menatap ke layar komputer. Bahkan sejak kedatangannya, William s
Baca selengkapnya
Chapter - 75
Saat ini William tengah menundukkan kepalanya sembari memengang tangan istrinya yang terpasang selang infus. Pria bermata sembab itu tak henti- hentinya mencium punggung tangan sang istri yang kini masih saja memejamkan matanya. Ini adalah kali kedua Elliona harus terbaring lemah di ranjang persakitan ini. Hal itu tentu saja membuat William tak bisa tenang. Dokter berkata jika wanitanya itu terlalu lelah, terlebih kondisinya yang tengah hamil juga membuat sang istri harus menahan sendirian beban dari dirinya sendiri dan juga calon anak kedua mereka, sehingga menguras tenaga sang istri lebih besar dari biasanya.William itu mengucapkan maaf berkali- kali, dirinya sadar jika akhir- akhir ini wantunya tersita banyak untuk pekerjaan dan juga untuk pengobatan Nara. Sehingga ia nyaris tak memiliki waktu yang banyak untuk memperhatikan istrinya sendiri."Maafkan aku sayang! Kau pasti kesusahan mengurus anak- anak kita sendirian," Ujar Wiliam dengan suara seraknya dan kembali meng
Baca selengkapnya
Chapter - 76
{M}Saat ini memang rasa kesal dalam hati Elliona tak sepenuhnya hilang, namun bukan berarti ia harus bersikap dingin pada William seterusnya. Beberapa hari ini William memang menepati janjinya untuk memperhatikan dirinya dan juga baby Wilo. Bahkan kamar inap sang putri seakan disulap menjadi ruang kerja untuknya. William melakukan pekerjaannya dari rumah sakit. Jika kebanyakan orang bekerja dari rumah, sedangkan suaminya itu bekerja dari rumah sakit. Tak hanya itu William juga mendapatkan amukan kemarahan dari nenek yang sekarang sedang bersama Caroline di Amsterdam. Wanita lanjut usia itu tak henti- hentinya mengatakan jika William bodoh, karna telah mengabaikan cicit kesayangannya. Disisi lain dari pekerjaan William yang dialihkan, Vernon lah yang menjadi imbas dari semuanya. Pria itu tak jarang harus bolak- balik dari Luxury menuju ke rumah sakit untuk sekedar meminta tanda tangan berkas, karna memang tak ada orang yang bisa dipercayai oleh WIliam selain Ver
Baca selengkapnya
Chapter - 77
Sesuai janjinya pada sang istri, kini William bertemu dengan Alex di ruangan dokter pria itu. Mereka berdua hanya saling menatap, enggan untuk memulai percakapan. Alex sendiri merasa kesal pada William karna pria itu merusak wajah tampannya. Tidak sampai benci, hanya saja wajah tampannya saat ini harus dihiasi beberapa luka lebam yang masih terlihat membiru di sudut pipi kiri atasnya. Suasana tampak canggung diantara mereka. William mulai berdehem pelan, lalu mengucapkan kata yang tak ia sangka sama sekali pada pria berjas dokter dihadapannya ini. "Aku minta maaf," ujar pria itu dengan begitu datar dan dingin. Meskipun mengucapkan kata maaf namun wajahnya masih saja tak bersahabat sekali ketika melihat Alex. Sedangkan Alex yang mendengarnya hanya terkekeh sinis, "Jika ingin meminta maaf, memintalah dengan benar Tuan William!" balas Alex dengan menatap William sinis. Pria ini ingin meminta maaf atau ingin bertengkar dengannya lagi sebenarnya ?William
Baca selengkapnya
Chapter - 78
"Apa kau benar- benar tidak bisa mengantar kami pulang sekarang Will ?" tanya Elliona yang kini sedang berada di loby rumah sakit bersama dengan William dan beberapa orang yang lain. Wanita itu tampak tak bersemangat ketika suaminya berkata bahwa pria itu tidak bisa mengantarnya dan juga baby Wilo pulang. William tersenyum tipis sembari mengusap rambut wanita kesayangannya ini. "Maafkan aku sayang, aku harus ke kantor hari ini. Vernon akan tiba sebentar lag, aku sudah banyak merepotkannya akhir- akhir ini," ucap William memberikan pengertian pada sang istri yang kini terlihat cemberut kesal. "Lagipula aku tidak ingin dia mati muda karna terlalu keras bekerja, aku masih membutuhkan otaknya," kekeh William. Elliona mencibir kan bibirnya lalu menghela nafasnya berat. "Baiklah, tapi ingat! cepatlah pulang dan jangan kemana- mana Will !" Ucap wanita itu memperingatkan William. Sontak pria dihadapannya itu tertawa kecil membawanya dalam pelukan hanga
Baca selengkapnya
Chapter - 79
Terkadang suka bertanya- tanya, ada yang nungguin cerita ini nggak ya 🙄 Happy Reading💸💸💸💸💸💸💸 Mata wanita yang tengah hamil itu terlihat mulai berkaca- kaca, ia melangkahkan kakinya mendekat seiring dengan jatuhnya satu tetes air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja dari pelupuk matanya. Elliona menggeram marah, hatinya seperti dicabik. Jadi inikah yang dikatakan dengan sebuah pekerjaan penting? "Sa.. Sayang," ujar William dengan gugup dan nafasnya nyaris tercekat melihat sang istri berjalan mendekat padanya. Pria itu melepas pelukannya pada Nara, dan langsung mensejajarkan tubuhnya pada wanitanya. "Sejak kapan Vernon berubah menjadi seorang wanita dan Luxury berubah menjadi rumah sakit, William Anderson Kim?" ujar sang istri dengan nada yang begitu datar dan dingin. William tahu jika istrinya sedang kecewa berat padanya saat ini. "Sa.. Sayang! Ak.. Aku bisa menjelaskannya padamu," ucap
Baca selengkapnya
Chapter - 80
Happy Reading 🌿Yang nangis jangan lupa siapin tissu 😚Yang pengen marah, gpp marah aja 🤣Jangan ditahan 😋 🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂Setelah 1 minggu kejadian memilukan antara William dan Elliona, hingga saat ini sang istri masih saja bersikap dingin padanya. Bahkan di depan baby Wilo, dengan terang- terangan Elliona menghindarinya. Diabaikan sang istri adalah neraka terberat untuk William, hatinya sesak sekali. Penyiksaan yang seperti ini sama saja membunuhnya secara perlahan. Meskipun ia tahu jika istrinya jauh lebih tersakiti dibandingkan dirinya. William turun dari kamar dengan perasaan yang selalu berantakan. Tak pernah nyenyak dalam tidurnya, karena memang sang istri memilih untuk tidur dikamar bab Wilo. Hampa sekali rasanya tanpa sang istri disampingnya. Pria itu sadar jika ia telah meretakkan satu kakinya, ia berharap bisa memperbaikinya agar dirinya bisa berjalan dengan sempurna seperti biasanya. Tapi sayangnya semu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status