All Chapters of Si Karismatik Charlie Wade: Chapter 1991 - Chapter 2000

Sebagaimana Nyonya Wilson berharap supaya Elaine benar-benar menyedihkan seperti yang dia gambarkan! Faktanya, semakin dia menyedihkan, itu lebih baik!Namun, staf katering sama sekali tidak tahu bahwa Nyonya Wilson berbohong.Siapa yang mengira wanita tua akan mengutuk anggota keluarganya sendiri secara tiba-tiba? Karena itu, staf katering percaya semua yang keluar dari mulut Nyonya Wilson adalah benar.Staf katering menjawab dengan simpati, “Tidak heran Anda masih harus bekerja di luar di usia yang begitu tua. Pasti sangat sulit bagi Anda untuk mengalami semua kemalangan itu dalam keluargamu!”Dia kemudian berkata, “Nyonya, masih ada sisa sekitar tujuh sampai delapan roti kukus dan porsi nasi yang tersisa cukup untuk empat orang. Juga, ada beberapa sisa makanan. Apakah Anda memiliki wadah? Saya akan mengemasinya untuk Anda bawa pulang!”Nyonya Wilson merasa sangat bersemangat, tetapi dia menenangkan dirinya dan berkata dengan sedih, “Bagaimana saya bisa membeli wadah makanan? K

Oleh karena itu, dia tahu betul di dalam hatinya bahwa siapa pun yang bisa tinggal di vila seri A jauh lebih kuat darinya. Saat dia mengingat tamparannya kepada wanita tua tadi, dia sangat ketakutan.Dia berpikir dengan cemas di dalam hatinya, ’Habislah aku! Ini adalah bencana! Siapa yang mengira bahwa wanita tua ini tidak sesederhana penampilannya! Aku menamparnya tadi. Jika dia ingin mencari kesalahanku, bukankah aku akan berada dalam masalah besar?!’Penjaga keamanan juga gemetar dengan ketakutan.‘Apa yang terjadi? Apakah wanita tua ini benar-benar penghuni Vila Elit Thompson? Kenapa aku tidak memiliki kesan bahwa dia bukan orang kaya?’‘Apalagi, mereka yang tinggal di vila ini kaya raya. Jika wanita tua ini sangat kaya, dengan kemampuan dan latar belakang seperti itu, mengapa dia membawa kantong makanan sisa ke Vila Elit Thompson?’‘Apakah sekarang ada tren bagi orang kaya untuk makan makanan sisa?’Nyonya Wilson dengan marah bertanya kepada wanita itu, “Buka matamu lebar

Nyonya Wilson berpikir, ’Tamparan ini membuatku mendapatkan uang seratus dolar, yang lebih efektif daripada bekerja sepanjang hari!’ Jadi, dia menekan kegembiraan batinnya dan menjawab, “Oke, lupakan saja masalah ini. Lain kali, ingatlah untuk tidak menilai orang dari penampilannya dan meremehkan orang lain!”Wanita itu segera mengangguk dengan sopan dan berkata, "Jangan khawatir, saya akan ingat..." ***Sementara Nyonya Wilson memegang uang kertas dua ratus dolar Oskia dan membawa empat kantong besar ke dalam rumah, aroma makanan telah memenuhi seisi rumah.Jennifer dan dua orang lainnya habis memasak.Mereka bekerja sebagai petugas kebersihan di swalayan hari ini, yang menerima upah seratus dua puluh dolar Oskia per hari, totalnya mencapai tiga ratus enam puluh dolar Oskia untuk tiga orang.Tahun baru ini, dengan uang tiga ratus enam puluh dolar Oskia, mereka bertiga bisa pergi ke restoran untuk makan dengan menu biasa.Tetapi, mereka dengan cermat menggunakan uang tiga rat

Mata Christopher memerah saat dia berkata, “Ibu, aku akan pergi keluar dan bekerja saat kondisiku membaik. Bahkan, jika aku harus pergi ke lokasi konstruksi dan memanggul semen, aku akan memastikan bahwa aku melakukan segala kemungkinan untuk menghasilkan uang demi menutupi biaya hidup keluarga ini. Aku tidak akan membiarkan ibu pergi keluar dan menderita dan bekerja begitu keras, karena ibu sudah sangat tua!” Harold juga mengatakannya dengan samar, “Nenek, aku juga akan pergi bekerja!” Nyonya Wilson mengangguk sebelum dia berkata, “Kalian berdua harus fokus pada penyembuhan dan pemulihan. Setelah kalian berdua sembuh, aku harus bergantung pada kalian berdua untuk merawatku dan memberiku pemakaman yang layak setelah kematianku nanti!” Ketika keluarga Wilson yang terdiri dari empat orang akhirnya menikmati makanan hingga kenyang, Hannah menangis di kamarnya, sampai-sampai wajahnya dipenuhi air mata. Saat dia menderita kelaparan dan kedinginan, Hannah tidak hanya merasa putus asa

Setelah Loreen yang duduk di kursi samping pengemudi, menutup teleponnya dengan Claire, Dylan merengut sedih saat bertanya, “Loreen, tidak bisakah kamu pergi sendiri ke rumah Charlie? Kenapa kamu harus mengajakku bersamamu? Aku benar-benar tidak ingin melihat wajahnya.” Ketika Loreen melihat wajah Dylan yang dipenuhi dengan keluhan, dia mengejeknya dengan berkata, “Saudaraku, bukankah kamu terlalu pemalu dan pengecut? Aku mengajakmu ke rumah Charlie untuk menyampaikan selamat Tahun Baru dari kita. Aku mengajakmu ke sana bukan untuk berkelahi dengan Charlie, jadi apa yang kamu takutkan?” Dylan menghela napas ketika dia berkata, “Huh. Loreen, kamu mungkin tidak tahu, tapi aku bertemu Charlie Wade secara total hanya dua kali dan tidak ada kejadian yang baik setiap kali bertemu dengannya! Pertama kali aku bertemu dengannya, aku harus menelan kalung dan menjalani operasi karenanya. Kali kedua aku bertemu dengannya, dia memintaku untuk mengendarai sepeda dari Eastcliff ke Aurous Hill. Ji