All Chapters of Si Karismatik Charlie Wade: Chapter 2411 - Chapter 2420

Tuan Schulz melihat jam dan berkata, "Jika tidak ada penyimpangan dari rencana semula, buronan kelas A itu akan tiba di lokasi lelang dalam sepuluh menit."Steven buru-buru bertanya, "Ayah, sepuluh menit ... bukankah Helen sudah pergi?!"“Tidak!” Tuan Schulz tertawa dingin, “Helen seharusnya masih menangani perubahan kepemilikan properti. Proses ini rumit dan tidak mungkin dilakukan dalam semalam. Karena dia sangat menginginkan vila itu, dan sekarang telah berhasil dilelang padanya, dia akan sangat serius dalam melakukan kerja sama untuk memperlancar prosesnya.” Menganggukkan kepalanya, Steven menghela napas lega.Namun, dia dengan cepat memikirkan sesuatu dan bertanya, “Ayah! Sophie bersama dengannya! Apakah akan ada insiden yang tidak terduga?”Steven tahu bahwa Tuan Schulz sangat mencintai cucunya, Sophie. Yang paling dikhawatirkan Steven bukanlah keselamatan Sophie, tetapi apakah Tuan Schulz akan menghentikan rencananya karena Sophie. Dengan sedikit perubahan ekspresi, Tuan

Lagi pula, dia bosan dengan hari-harinya yang dihabiskan bersembunyi di semua tempat. Jadi, dia tidak punya alasan untuk menolak tawaran yang menghasilkan uang sepuluh juta dolar Oskia bagi keluarganya, dan baginya bertaruh pada kesempatan untuk bebas sepenuhnya.  Oleh karena itu, dia datang ke Aurous Hill kemarin dan bersiap untuk pertaruhan ini!Berdasarkan permintaan si pembayar, ia diminta untuk menampakkan dirinya ke kamera CCTV. Kemudian, dia harus melarikan diri ke tempat yang disebut Perhimpunan Barang Berharga. Sekarang, dia menampakkan dirinya kepada polisi di Aurous Hill untuk mengetahui bahwa dia ada di sini!Saat ini, kantor Kapolsek Aurous Hill.Tiba-tiba, sistem pengenalan wajah polisi membunyikan alarm yang menusuk telinga. Polisi yang bertugas melirik ke layar dan terpana pada saat ini!Di layar komputer, sebuah pesan muncul: [Melalui identifikasi sistem pengenalan wajah, buronan kelas A, Zakir Luiz, telah muncul di kotaku. Harap verifikasi segera!]Polisi yan

Pada saat ini, Helen dan Sophie mendengar suara tembakan, dan mereka segera menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi. Helen menarik Sophie dan berkata, "Sophie, ayo pergi!"Sophie juga tahu ada yang tidak beres, jadi dia mengikuti ibunya tanpa ragu-ragu dan berlari keluar.Namun, saat mereka mulai berlari, mereka melihat banyak orang mengamuk di koridor sambil mencoba mencari jalan keluar.Pada saat ini, Zakir tiba-tiba muncul di pintu masuk koridor dengan pistol di tangannya. Dia mengarahkan pistolnya ke seorang pria yang dengan panik mencoba melarikan diri. Dengan satu tembakan, bagian belakang kepala pria itu berubah menjadi kabut berdarah!Akibat tembakan tersebut, pria yang tertembak di bagian belakang kepalanya terjatuh ke lantai. Kerumunan berubah menjadi panik dalam sekejap dan mengeluarkan teriakan keras yang menusuk. Zakir dengan dingin berteriak, “Dengarkan aku. Berkumpul di aula. Jangan pernah berpikir untuk berlari! Jika tidak, kalian akan menjadi sepe

Lagi pula, bahkan jika dia menembak dirinya sendiri di kepala atau kehilangan kesadaran, sistem sarafnya akan menyebabkan seluruh tubuhnya mengejang selama beberapa menit. Dalam hal ini, bahkan jika dia mati, itu mungkin masih memicu sakelar. Karena itu, tidak ada yang berani mempertaruhkan nyawanya sendiri, apalagi nyawa orang lain yang hadir. Melihat semua orang tercengang oleh kata-katanya, Zakir menghela napas lega. Meskipun dia adalah orang yang kejam, dia juga khawatir akan terjadi kecelakaan. Lagi pula, meskipun dia seorang buronan, dia masih takut mati. Dia ingin menyelinap keluar dari negara ini dengan lancar dan memulai hidup baru, sehingga dia menerima misi ini. Melihat bagaimana dia mengendalikan situasi yang melibatkan lebih dari seratus orang hanya dengan beberapa kata, dia tahu bahwa sebagian besar telah berhasil dalam masalah ini. Yang tersisa hanyalah bernegosiasi dengan polisi, meminta mobil, dan melarikan diri dengan Helen. Tepat ketika dia hendak pergi

Zakir berpikir dalam hati, “Hari ini memang hari keberuntunganku! Segera setelah kedua wanita ini dibawa, aku akan mengeksekusi mereka berdua di lokasi yang telah ditentukan. Setelah itu, aku bisa melarikan diri ke luar negeri dengan kapal! Aku akan menjalani hari-hari masa depanku dengan bebas!” Saat dia memikirkan hal ini, dia mencuri pandang ke arah Helen dan Sophie. Dia tidak bisa menahan diri untuk bergumam, “Kedua wanita ini memang sangat cantik! Aku belum pernah melihat wanita cantik seperti ini dalam hidupku! Helen terlihat dewasa dan memikat, kecantikannya sebanding dengan artis-artis Hong Kong di era 90-an! Sementara itu, Sophie masih muda dan cantik. Dia pasti wanita paling menakjubkan di antara yang lain! Sungguh sia-sia untuk membunuh mereka begitu saja!” Saat ini, polisi berbicara menggunakan pengeras suara dari luar, “Dengar, Zakir. Kamu sudah dikepung oleh polisi! Berhentilah melawan dan serahkan dirimu. Kamu masih bisa mendapatkan perlakuan yang lebih lunak, jika k