All Chapters of Alpha Dedrick (INDONESIA): Chapter 11 - Chapter 20
77 Chapters
Bab 10
Tubuh Diana pulih lebih lama dari pada yang dikira. Selama Diana sakit, Adam lah yang sering menjenguknya. Tidak hanya itu, Adam juga menugaskan seorang pelayan agar membantu Diana selama Diana tidak sanggup untuk bergerak banyak.Diana hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Adam, ia tidak tahu harus membalas seperti apa."Kau sudah sanggup bergerak?"Diana mengangguk, dua minggu terbaring di ranjang telah cukup untuk membuat tubuhnya menjadi sehat, apalagi dengan perawatan dan obat-obatan yang ia dapatkan. Itu sangat membantunya dalam penyembuhan. "Ya, aku merasa lebih baik.""Diana, maaf aku harus mengatakan ini, tapi, kau akan menjadi pelayan di sini. Alpha Dedrick yang memerintahkan." Sungguh, Adam tidak nyaman mengatakan hal ini kepada Diana yang baru saja sembuh, tapi ia tidak bisa melawan perintah Alpha-nya. Diana menggeleng. "Tidak, tidak apa-apa. Lagipula itu tidak masalah, aku tidak bisa jika harus tidur-tiduran di kamar ini." Diana
Read more
Bab 11
Diana menghela nafas, ia ditugaskan untuk membersihkan kolam yang saat ini terdapat dedaunan di dalamnya. Cuaca panas sekali hingga rasanya Diana ingin berenang saja ke dalam kolam ini, namun ia urungkan karena ia tidak ingin mendapatkan amarah dari sang Alpha. Memikirkannya saja membuat Diana merinding."Ya, ampun. Ini panas sekali." Kolam yang Diana bersihkan cukup besar, kolam itu mungkin memiliki panjang 10 meter lebih, dan ia harus membersihkannya dengan panas-panasan. Peluh telah mengucur, tapi tidak ada satupun pelayan lain yang membantunya. Ah, Diana ingat jika ia hanyalah manusia rendahan di mata mereka."Sulit sekali," jaring yang disambungkan dengan kayu yang Diana pakai untuk membersihkan kolam itu ternyata tidak terlalu panjang, tidak mampu menjangkau kotoran yang terapung di tengah kolam. "Apakah aku harus berenang saja?"Diana tidak tahu apa fungsi kolam di depannya ini, kolam ini cukup kotor dengan air yang agak keruh. Diana pikir ia harus mengga
Read more
Bab 12
"Belahan jiwa?"Puerto mengangguk. "Ya, ratusan tahun terakhir tidak pernah ada Werewolf yang memiliki soulmate. Jadi para Werewolf hanya percaya jika itu hanyalah mitos belaka."Dedrick mengebrak meja. "Jadi, maksud kalian manusia rendahan itu adalah belahan jiwaku?" Dedrick tidak bisa menerima omong kosong dari para tetua yang duduk tenang di hadapannya ini."Tidak, aku tidak berkata demikian. Hanya saja salah satu tandanya ada pada dirimu. Kau mencium bau yang memikat dari dirinya bukan? Dan itu hanya kau yang bisa mencium aroma itu. Selain itu kau juga merasakan kejutan aneh saat bersentuhan dengannya." Vincent akhirnya bersuara setelah tadi ia diam.Semua kembali diam, Adam yang mendengar itu juga terpaku. Apa maksudnya ini? Apa benar jika gadis itu adalah belahan jiwa sang Alpha. Padahal Adam telah merasakan ketertarikan pada gadis itu. Diana, Adam tidak munafik jika ia mulai menyukainya.
Read more
Bab 13
"Henry, kau sendiri ada masalah apa hingga kau bisa berakhir di sini?" Diana masih duduk di depan sel penjara Henry, sudah beberapa menit sejak ia memberikan pria itu minum dan sekarang kondisi pria itu terlihat lebih baik. "Bukankah kalian sama-sama Werewolf?"Henry tertawa kecil. "Ya, tapi aku adalah Werewolf liar. Aku tidak memiliki pack dan aku hidup di hutan lepas sana. Werewolf liar seperti kami di sebut Rogue." Henry hanya memandang kosong dinding di depannya."Lalu kenapa kau bisa di tangkap?" tanya Diana lagi.Henry terdiam. "Ada sesuatu yang sulit untuk dijelaskan." Diana mengerti, mungkin saja Henry memiliki alasan yang tidak bisa disebutkan. Diana tidak ingin untuk bertanya lebih banyak."Astaga, aku sudah cukup lama di sini. Aku akan kembali ke atas." Diana buru-buru berdiri dan merapikan rok selututnya itu. "Aku akan mengunjungimu lagi nanti." Diana membalikkan tubuhnya lalu beranjak dari sana, sebelumnya ia mengambil kendi yang ia bawa tadi dan
Read more
Bab 14
"Kenapa?" tanya Adam. Ia menolehkan kepala dan menatap Diana yang menatap kosong udara."Ya, kau tahu si Alpha itu sangat kejam. Kau tidak lihat bagaimana dia memaksaku untuk melawan prajuritnya. Aku bahkan sekarat selama dua minggu." Mengingat hal itu membuat Diana seolah merasakan sakit di rusuknya. "Kenapa bukan kau saja?"Adam terkejut.Diana juga terkejut hingga refleks ia menutup mulutnya dengan tangan. "Uh, aku hanya bercanda. Hehe." Diana hanya menggaruk tengkuknya. "Kalau begitu aku pergi dulu." Diana bergegas pergi dari sana, ia harus segera pergi menyembunyikan wajahnya yang malu ini dari Adam.Adam memandangi punggung Diana yang menjauh dengan sudut bibir yang terangkat, gadis itu benar-benar sesuatu. Adam semakin menyukainya saja.Diana berlari kecil agar ia menjauh lebih cepat dari Adam. Diana merutuk  dirinya  sendiri karena telah berbicara aneh kepada Adam, apa-apaan t
Read more
Bab 15
Satu hal lagi yang Diana ketahui mengenai para Werewolf di sini adalah mereka yang suka makan daging, hal itu baru Diana ketahui ketika ia ke dapur dan menemukan banyak daging teronggok di atas meja. Daging-daging itu selesai di bakar karena jelas sekali terlihat matang dan mengeluarkan asap. Dianaa mendekati sebuah meja, di sana ada baki yang berisi daging yang sudah matang. Daging itu sudah diiris-iris dengan rapi dan mengeluarkan wangi enak. Menciumnya saja Diana sudah menjadi lapar. "Apa yang kau lakukan?" Suara itu membuat Diana terkejut hingga Diana memutar badannya, ternyata sudah ada salah satu pelayan yang menatapnya dengan berkacak pinggang. Diana hanya nyengir dan mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "A-anu, tidak ada. Aku hanya melihat." Diana merasa canggung karena terpergok memandangi daging-daging itu dengan mata yang berbinar. Pelayan itu menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya kau taruh ini di meja makan, sebentar lagi Alpha dan para petinggi lainnya akan makan malam.
Read more
Bab 16
"Hah?" Diana mendongak menatap Dedrick dengan pandangan bingung ditambah dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Diana tidak salah dengar bukan? Dedrick si Alpha kejam itu menyuruhnya duduk di kursi itu.Namun, Diana buru-buru bangkit. Ia tidak mau membuat Dedrick marah, jadi, Diana duduk di salah satu kursi kosong di sana. Meja makan ini sebenarnya masih memiliki kursi yang kosong, banyak malahan karena meja makan ini berbentuk bulat yang panjang."Makanlah, jangan sampai suara perutmu itu membuat kami terganggu." Dedrick mengangkat sendok miliknya dan kembali memulai makan, begitu pun dengan yang lainnya.Diana tidak tahu apakah ini benar, tapi akhirnya Diana juga mengambil piring dan mengisinya dengan daging. Diana memulai makannya dengan lahap, ia abaikan beberapa pelayan yang berada di sekeliling meja makan ini yang menatapnya dengan pandangan menusuk.Adam juga begitu, ia terkejut awalnya. Sedikit bingung juga dengan apa yang dilakukan oleh Alpha-nya
Read more
Bab 17
"Ya, aku berharap tidak akan terjadi hal seperti itu. Aku sudah cukup menikmati hidup seperti ini." Bagi Diana tidak apa-apa hidup di dunia seperti ini, dari pada ia hidup di dunia manusia tapi membuat dirinya tidak nyaman dan selalu gelisah. Diana bertekad ia akan hidup lebih lama.Adam menaikan alisnya. "Benarkah tidak apa-apa bagimu untuk menjadi omega?" tanya Adam lagi, ia berdiri di samping Diana dan menyandarkan dirinya di samping Diana. Well, sepertinya Adam menyukai berbicara dengan Diana dengan posisi seperti itu."Omega?" tanya Diana lagi, ia pertama kali mendengar hal itu."Ya, omega adalah sebutan untuk pelayan, lebih tepatnya Werewolf dengan kasta rendah." Adam menjelaskan, mungkin Diana tidak tahu beberapa sebutan di sini mengingat ia berasal dari dunia manusia.Diana mengangguk mengerti. "Ah, begitu ... Tapi, aku bukan Werewolf, hehehe." Diana nyengir, jadi ia tidak memiliki sebutan apa-apa sekarang.Adam juga tertawa. "Kau benar jug
Read more
Bab 18
Diana tidak tahu obatan apa yang Adam berikan kepadanya, tapi Adam berpesan jika obat ini dipakai sebelum tidur saja. Jadi, Diana menurutinya. Beberapa saat yang lalu Adam ingin membantu Diana memakainya, tapi Diana menolak. Diana tidak ingin juga seorang laki-laki berlama-lama di kamarnya, nanti yang lain akan berpikiran yang tidak-tidak. Diana membenci orang-orang Nyang bergosip tentangnya meski Diana lebih sering mengabaikannya.Diana menempelkan obat yang berbentuk seperti herbal yang telah ditumbuk itu ke pergelangan kakinya, kemudian mengikatkannya dengan sebuah kain putih panjang. Bau herbal itu langsung memasuki indera penciuman Diana. "Ugh, baunya tidak enak." Diana menyimpan mangkuk itu jauh-jauh ke sudut kamarnya, meski membuat dirinya berjalan dengan tertatih-tatih."Aku ingin tidur." Diana merebahkan dirinya ke ranjang seukuran satu orang itu, tapi bagi Diana ini lebih dari cukup. Ia bersyukur masih dapat hidup meski seperti i
Read more
Bab 19
Diana telah siap dengan pakaian pelayannya, sekarang para petinggi di Pack ini sedang sarapan dan Diana lebih memilih untuk menyelamatkan diri dari rasa malu. Jadilah Diana kini berada di bawah pohon favoritnya seraya menatap matahari yang perlahan naik.Diana sangat malu ayam kejadian tadi dan Diana ingin melupakannya. Diana benar-benar tidak tahu jika di sana adalah tempat mandi khusus Alpha, setelah Diana bertanya kepada salah satu pelayan di dapur tadi barulah ia tahu."Aku tidak ingin bertemu dengannya." Diana menutup wajahnya. Meski berusaha melupakannya, tapi tetap saja kejadian itu selalu melintas di benaknya.Gadis itu menarik nafas. "Oke, Diana kau harus melupakannya. Itu hanya kecelakaan dan tidak disengaja." Diana mengatakan hal itu beberapa kali kepada dirinya sendiri.Perut Diana berbunyi."Aih, kenapa harus sekarang?" keluhnya, Diana bangkit, ia lapar dan ia harus mencari makanan.Diana pergi ke arah dapur, tidak ada banyak pe
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status