Semua Bab Suamiku yang Perkasa: Bab 3631 - Bab 3640

"Dax! Kau seharusnya tidak mendorongnya seperti itu," kata Chester. Dia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Sepertinya Dax tidak akan pernah mengubah perilakunya yang sembrono.Dax menggaruk kepalanya dan tersenyum.Tiba-tiba alun-alun yang bising itu terdiam."Utusan telah tiba!" teriak seseorang, dan semua orang segera mengalihkan pandangan mereka ke arah platform tinggi.Seorang pria paruh baya berjalan ke platform tinggi. Dia mengenakan jubah mewah dan indah, disulam dengan pola tujuh bintang dan bulan, disertai dengan dekorasi awan keberuntungan, dan dia membawa dirinya dengan sikap yang luar biasa. Dia adalah Rogart, utusan dari Wilayah Ketuhanan.Semua orang tanpa sadar menahan napas saat merasakan aura Rogart. Rogart melihat sekeliling, dan kemudian dengan suara yang kuat, berkata, "Terima kasih semua telah hadir di sini dan berpartisipasi dalam Konferensi Sembilan Daratan!"Suaranya tidak keras. Tapi, tetap saja, suaranya menyebar ke seluruh alun-alun, dan sem

"Dan bagaimana dengan Yang Mulia?" tanya Rogart sambil melihat Keluarga Kerajaan dari benua lain. Namun, mereka tetap diam.Setelah beberapa saat, seseorang yang menarik berdiri dan dengan lembut berkata, "Terima kasih atas undangan baikmu, tetapi warga Dunia Awan Selatan hidup dan bekerja dengan damai dan puas, jadi maafkan kami karena tidak bergabung dengan aliansi." Suara lembut, tapi agung itu tidak lain adalah milik Quincy Long.Wajah Rogart membeku ketika mendengar itu. Dia malu dan marah. Beraninya Permaisuri Dunia Awan Selatan memandang rendah Aliansi Surgawi."Yang Mulia, konferensi akan segera berakhir, jadi kami akan pergi sekarang. Selamat tinggal," kata Quincy kepada utusan itu. Dia melambaikan tangannya dan meninggalkan tempat itu bersama anggota kerajaan lainnya.Keluarga Kerajaan Westringon dan Keluarga Kerajaan Benua Moana Utara segera pergi, diikuti oleh sekte terkemuka lainnya. Senyum muncul dari wajah Chester. "Ayo, kita pergi juga." Kemudian dia pergi dengan Da

Kereta indah dan cantik yang ditarik oleh delapan kuda putih diparkir di depan prajurit kerajaan. Kereta itu terbuat dari emas murni dengan ukiran naga dan burung phoenix di atasnya. Itu sangat mencolok.Ada sosok ramping duduk dengan tenang di dalam gerbong — itu adalah Quincy Long, masih mengenakan jubah naga dan phoenix yang dia kenakan ke Konferensi Sembilan Daratan. Jubah itu menonjolkan sosok cantiknya sambil mempertahankan kesopanan yang sesuai dengan Keluarga Kerajaan.Quincy membuka tirai manik dan menatap Shannon. "Kakak, sudah tiga tahun. Apakah kau sama sekali tidak merindukan Dunia Awan Selatan? Ayo, pulanglah bersamaku!" Seperti biasa, nadanya lembut, tapi berwibawa pada saat bersamaan.Dia tidak bisa tidak melirik Goddard dengan dingin saat berbicara dengan Shannon. Meskipun tiga tahun telah berlalu dan Darryl telah tersapu oleh pusaran yang kacau, dia masih belum mengubah pandangannya terhadap Darryl. Jika bukan karena dia, saudara perempuannya tidak akan hamil, memb

Yvette dan yang lainnya berkeringat dingin demi Dax. Shannon gemetar dan berteriak, "Itu Sepuluh Ribu Pedang Leluhur! Aku tidak percaya dia menguasainya!" Matanya dipenuhi keterkejutan saat dia mengatakan itu.Yvette dan yang lainnya menoleh untuk melihat Shannon dengan rasa ingin tahu di mata mereka."Apa Sepuluh Ribu Pedang Leluhur itu?" tanya Yvette.Shannon menghela napas ringan. Dia sangat gelisah sehingga dia tidak bisa berhenti gemetar. Tatapannya tertuju pada Quincy, yang masih melayang di udara. "Pedang Sepuluh Ribu Leluhur adalah teknik pedang yang paling kuat dari Keluarga Kerajaan Dunia Awan Selatan. Setelah dipelajari, ilmu itu bisa menjatuhkan sepasukan pasukan secara instan. Hanya segelintir orang yang berhasil menguasainya dalam seribu tahun terakhir. Aku tidak percaya hal itu hanya butuh tiga tahun untuk menguasainya."Kemudian, nadanya menjadi khawatir. "Aku khawatir Dax, bahkan dengan Palu Pemecah Langitnya, tidak akan mampu menangani Sepuluh Ribu Pedang Leluhur—

Quincy tahu bahwa Yuri adalah peri yang lahir dari udara Surga dan Bumi, jadi dia tidak boleh meremehkan kekuatannya yang luar biasa. Dalam keadaan normal, dia tidak akan bersikap gegabah terhadap lawannya, tetapi dia dibutakan oleh amarah setelah wanita lain menyelamatkan Dax.Yuri mengangkat alisnya sedikit lalu mengangkat tangannya untuk menghadapi serangan Quincy secara langsung. Gerakannya ringan, tapi cepat saat tangan kanannya mendarat tepat di ujung pedang Quincy. Segera, Quincy merasakan energi yang kuat menjalari tubuhnya, dan dia terlempar puluhan langkah ke belakang. Dia bisa merasakan aura di ladang ramuannya kacau.'Sial, dia kuat! Kekuatannya meningkat dalam tiga tahun! Bahkan Sepuluh Ribu Pedang Leluhurku bukanlah tandingannya!'Dax menjadi bersemangat saat melihat apa yang terjadi. Dia santai sambil berpikir, 'Dia datang tepat pada waktunya. Aku bisa istirahat sebentar sekarang karena dia ada di sini.'"Menyerahlah, Quincy! Kau sama sekali bukan tandinganku!" kata