Lahat ng Kabanata ng Pejuang Terhebat No. 1: Kabanata 1081 - Kabanata 1090

“Kami tidak tahu apakah Tuan Besar tahu tentang ini dan kami tidak berani bertanya. Kami takut menyinggung perasaan orang lain jika mengajukan terlalu banyak pertanyaan.” Orang tua itu adalah salah satu kepala keluarga cabang. Dia berbicara dengan ekspresi cemberut dan raut ketidakberdayaan tertulis di seluruh wajahnya.Jelas terlihat bahwa mereka takut pada anggota keluarga utama tetapi ingin mendapatkan lebih banyak sumber daya bela diri tambahan untuk keluarga cabang.“Siapa yang bertanggung jawab atas hal-hal ini?” Fane bertanya.“Tetua Pertama bertanggung jawab ketika persyaratannya adalah 50%. Tetapi kemudian dia harus mengurus hal-hal lainnya, sehingga Tetua Ke-3 ditugaskan untuk menangani masalah ini.” Lancelot tersenyum. “Tidak lama setelah dia ditugaskan untuk mengelola sumber daya untuk peningkatan bela diri, dia memberi tahu kami bahwa manajemen atas memutuskan untuk menaikkannya menjadi 60%, kesimpulan dalam sebuah pertemuan.”“Dia mengatakan bahwa keluarga utama telah b

“Kalau begitu, Tuan Muda Fane, kami berterima kasih atas perhatianmu untuk bertindak. Padahal, kita hanya sedang mengeluh dan mengekspresikan diri. Kami tidak membutuhkan apa-apa lagi!” Seorang lelaki tua berkata dengan hati-hati. “Alasan utamanya adalah karena tidak ada cara lain. Faktanya, kami memiliki beberapa jenius di antara keluarga cabang yang berbakat untuk ditingkatkan kekuatannya tetapi kami kekurangan sumber daya. Jika boleh kami berani mengatakannya, material yang kami miliki menjadi benar-benar langka, dan itu mengakibatkan perkembangan tingkat bela diri mereka yang lambat. Sayangnya, yang bisa kami lakukan hanyalah melihat saja dengan rasa khawatir,”Lancelot juga mengangguk. “Hal yang sama berlaku untuk keluarga cabang kami. Para jenius itu sangat tidak yakin dan mengeluh sepanjang waktu. Lagi pula, mereka bisa mendapatkan harta karun yang lebih baik dan rumput spiritual jika level pelatihan bela diri mereka meningkat. Kami tidak dapat melakukan apa pun untuk membantu

Joan tersenyum pahit. “Kenapa aku harus membencimu?” Joan bertanya. “Pada awalnya aku memang membencimu, aku benci betapa lemahnya dirimu dan betapa kau tidak bisa menjaga kami!”Setelah itu, dia menghela napas dan berdiri. “Tapi aku tidak lagi membencimu. Aku tahu kau benar-benar mencintaiku dan aku bisa merasakan ketulusanmu,” lanjutnya. “Aku juga mengerti ketidakberdayaanmu. Kau berada di posisi ini setelah semuanya. Lagi pula ayahmu dan keluargamu tidak akan pernah menyetujui soal kita bahkan pada saat itu. Selain itu, sebagai kepala keluarga, kau harus selalu memperhitungkan Keluarga Woods!”“Terima kasih, Joan. Terima kasih telah begitu pengertian dan memaafkan!”Mata Nash memerah. “Atau mungkin ini hukuman Tuhan untuk membuatku si kepala penguasa Keluarga Woods, mati di ranjang dan bukan di medan perang,” tambahnya. “Aku memikirkan banyak cara bagaimana aku bisa mati, tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan diracuni!”Joan berbalik dan menatap Nash sambil tersenyum. “J

Ketika mendengar ucapan ayahnya, kehangatan memenuhi hati Fane. “Jangan khawatir. Aku akan membantu untuk mengobati kondisimu,” katanya sambil tersenyum. “Sekarang aku curiga Lily yang memberikan racun itu. Dia sudah mengirim pembunuh untuk mengejarku di Provinsi Tengah. Siapa bilang dia tidak akan melakukan hal seperti itu!”“Ah. Dia mengirim pembunuh untuk mengejarmu dan Patronum Ke-9 yang memiliki hubungan baik dengan Tetua Ke-3 dan yang lainnya sedang menunggu untuk membunuhmu di pintu masuk,” “Selanjutnya, dia bergandengan tangan dengan Tetua Ke-3 untuk mengambil beberapa sumber daya bela diri untuk diri mereka sendiri dengan mengumpulkan persembahan dari keluarga cabang. Mereka telah membuat hubungan mereka terlihat jelas di hadapan kita!”Fane menghela napasnya. “Aku bodoh untuk tidak memercayainya bahkan setelah semua itu!” Dia berkata dengan ekspresi tidak sabar.“Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ayah? Aku pikir itu akan sulit. Bagaimanapun juga, Tetua Ke-3 adalah seor

“Beristirahatlah lebih awal, Ayah. Aku akan kembali dulu!”Fane mengangguk dan hendak beranjak pergi.“Ba ... baiklah. Anakku benar-benar sudah besar. Dan begitu dewasa juga, jauh lebih dewasa daripada Lance!”Setelah Fane pergi, Nash berbaring di tempat tidur. Ada rasa terima kasih tertulis di wajahnya.Keesokan paginya, anggota keluarga cabang yang menginap mulai pulang.Semuanya tampak normal.Namun, tidak ada yang mengira bahwa Hudson, yang sedang berbicara dengan dua putri Keluarga Woods di sebuah paviliun, akan benar-benar mengamati Lancelot menuju tempat Fane.“Aneh. Kenapa dia pergi ke tempat Fane? Anggota keluarga cabang lainnya sudah pergi. Kenapa dia belum pergi? Kenapa dia malah pergi menemui Fane?”Hudson mengerutkan keningnya saat menatap punggung Lancelot. Kecurigaan pun terukir di ekspresinya.Dia benar-benar malu kemarin. Dia ingin membunuh Fane, tetapi dia bahkan tidak bisa menyentuh pria itu sebelum akhirnya tersingkir.Dia bahkan berpikir bahwa Fane akan menjadi pes