Lahat ng Kabanata ng Pejuang Terhebat No. 1: Kabanata 3861 - Kabanata 3870

Teknik Kehancuran Hampa tidaklah lemah, tapi Fane ingin mengakhiri semuanya dengan cepat, jadi dia memilih untuk menggunakan Pedang Jiwa Patah! Saat Fane mulai membentuk segel, pedang patah berwarna merah muncul di depannya dan melayang di udara. Pedang yang patah diselimuti kabut hitam, tampak aneh dan misterius.Semua orang melebarkan mata mereka saat melihatnya. Biasanya, petarung hanya akan menggunakan satu jenis teknik. Bahkan jika mereka telah mempelajari teknik yang berbeda, itu akan menjadi teknik yang mempercepat waktu. Mereka hanya akan menggunakan satu teknik menyerang.Itu karena waktu dan fokus semua orang terbatas. Mempelajari suatu teknik akan menghabiskan banyak waktu. Bahkan mereka yang berada di puncak harus sangat berhati-hati jika menggunakan dua teknik. Itu karena dua teknik justru bisa membuat petarung tidak terlalu bagus pada kedua teknik tersebut sehingga menyebabkan penurunan kekuatan secara drastis.Itu adalah sesuatu yang bisa berakibat fatal. Namun, Fane seb

Namun, tidak ada yang mengira bahwa Fane akan gagal kali ini. Mereka mengira Fane akan segera menyelesaikannya seperti sebelumnya. Bahkan dua petarung berjubah besi emas tidak akan terlalu menantang baginya.Benar saja, Fane membutuhkan waktu kurang dari sepuluh detik sebelum akhirnya dia benar-benar mengalahkan kedua petarung itu. Kemudian, Fane berjalan ke koridor lagi.Semua orang perlahan pulih dari keheningan mereka dan diskusi dimulai lagi. Seorang lelaki kurus berkata dengan cemberut, “Dia mencapai ruang yang terakhir. Ini benar-benar keajaiban. Kita mengira Lane akan mati di ruang ketujuh, tapi dia bisa mencapai sejauh ini tanpa menghabiskan banyak waktu.”Keenam ruang sebelumnya telah diselesaikan oleh Fane hanya dalam beberapa detik. Ditambah dengan waktu ketika dia berhenti di koridor, Fane hanya menghabiskan waktu lebih dari lima menit.Waktu itu bahkan tidak cukup bagi penantang lain untuk menenangkan diri. Hanya dengan memikirkan hal itu, beberapa orang memiliki emosi yan

Lionel tersenyum ketika dia bertindak seolah dia tidak keberatan, “Kurasa kalian berdua adalah rekan murid Lane, ‘kan?”Saat hal itu dikatakan, kerumunan segera melihat ke atas.Ketika melihat seperti apa mereka berdua, semua orang langsung melebarkan mata. Bukankah mereka berdua, yang sebelumnya mempertaruhkan 31 keping emas ungu pada Lane?Pada saat itu, semua orang mengira mereka berdua gila dan bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menghasilkan begitu banyak emas ungu. Namun, tidak satu pun dari mereka bisa mencapai kesimpulan setelah semua diskusi itu.Tepat ketika pertempuran di ruang terisolasi dimulai, mereka pun telah melupakan masalah tersebut.Namun, jika melihat ke belakang, sepertinya ada yang salah dengan situasinya. Keduanya terlihat sangat biasa, dan salah satunya memiliki pakaian biasa tanpa tanda khusus dari dunia level 2. Jika dia tidak menyembunyikan dirinya dengan sengaja, maka dia seharusnya berasal dari dunia level 3.Keduanya tidak tampak seperti siapa pun, terut

Bibir Lourain berkedut, “Jadi mengapa kau banyak bicara? Apa hubungan kami berdua denganmu? Mengapa kami perlu berbicara denganmu?!”Lourain merasa sangat marah hingga tubuhnya bergolak. Ekspresi Lionel menegang. Jelas dia tidak pernah mengharapkan dua rekan murid Lane bereaksi seperti ini. Mengapa mereka tampak begitu menentangnya yang sedang mencoba untuk bergabung dengan mereka?Mungkinkah karena kemunculannya akan mengancam posisi mereka? Lionel memikirkannya dan merasa yakin dengan tebakannya. Keduanya pasti takut dia akan mencuri keuntungan mereka. Itulah mengapa mereka tampak sangat bermusuhan.Ketika memikirkan hal itu, Lionel mencibir. Ada kilatan kebencian di matanya. Dia bertanya-tanya apa yang dipikirkan Lane sehingga memiliki dua orang bermasalah seperti kedua pengikutnya ini. Siapa pun dengan hanya setengah otak tidak akan bertindak begitu frustrasi dan cemburu di depan umum.Bahkan jika mereka ingin melawan orang lain, mereka tetap perlu menunjukkan bahwa mereka murah ha

Seekor anjing benar-benar berani menyebut orang lain anjing dalam situasi ini. Dia benar-benar perlu melihat dirinya sendiri di cermin! Mendengar tawa semua orang, wajah Nalym benar-benar memerah. Marth tidak perlu menjelaskan apa pun agar dia memahaminya.Pada saat ini, Nalym sangat marah. Dia merasa seperti akan meledak setiap saat. Saat ini, dia akhirnya menyadari bahwa Lane bukan satu-satunya yang bermulut tajam. Bahkan pengikut Lane pun tidak mudah untuk dihadapi. Dia hanya akan semakin ditertawakan jika terus melanjutkan, jadi dia langsung menutup mulut.Lionel menatap Lourain dengan dingin, “Kalian berdua sebaiknya tahu apa yang baik untuk kalian. Kalau tidak, jangan salahkan aku karena tidak memberi tahu kalian apa-apa.”Jelas apa yang dikatakan Lionel dengan kata-kata itu, tetapi Lourain sudah menemukan jawabannya. Dia hanya memandang Lionel dengan dingin, tidak mau repot-repot melanjutkan pembicaraan.Lionel mengatupkan gigi, sudah benar-benar membenci keduanya. Mereka telah