All Chapters of Bintang Tenggelam: Chapter 11 - Chapter 15
15 Chapters
Murid Baru
Minggu ini Papa akan ke luar kota selama 3 hari dan itu membuat ku senang karena tidak perlu berdebat dengan nya lagi. Aku juga bisa menginap di rumah Ghea dan tidak kesepian di rumah yang setiap hari hanya bertemu bibi, Pak syam dan Pak Subur tukang Kebon di rumah, yang setiap hari membersihkan kebon milik papa.Jika berbicara tentang kebun aku teringat pada masa kecil ku dimana aku dan papa selalu bercocok tanam dan menghabiskan waktu di kebun bersama papa.Namun semua itu hanya Kenangan dan akan pudar oleh waktu jika kita sudah melupakan nya.Tapi semua kenangan yang pernah aku alami baik atau buruk, aku selalu mengingat kenangan itu dan tak kan pernah melupakan nya.'Kringgggg....kringggg...kringggg'Bel sekolah berbunyi anak anak kembali ke meja masing masing dan ketua kelas memanggil guru mapel yang mengajar di jam itu."Hey, ku dengar ada anak baru yang akan singga
Read more
Menjadi mentor mu
"Kamu mau kan lintang? menemani Vano lihat lihat sekolah kita sekaligus mengajari pelajaran yang mungkin tertinggal karena ia baru pindah kesini" tanya Bu Erna penuh harap kepada ku. "Oh-h...oh siapp bu saya bersedia...sama Putra juga kan bu?" ucap ku terbata bata dan berpura pura ber ekspresi bersemangat. Tapi realita nya sangat malas."Tentu, maksud ibu tadi kamu dan putra bersedia kan membantu teman baru mu ini" imbuh Bu Erna  sambil tersenyum."Tentu" ucap ku dengan senyum simpul dan terpaksa mengangguk."Siapp bu saya bersedia" ucap Putra santai dan antusias.'Kenapa harus aku??? padahal disini juga banyak cewe yang cantik dan berlagak ingin menjadi mentor nya! Ghea dan Nala bahkan tadi sempat salting supaya dipilih, jangan tanya soal Jelita, dia sudah pasti bersiap dari awal untuk PDKT dengan nya sekaligus ingin Jadi mentor nya.' gumam ku dalam hati dengan memegangi kepala ku yang t
Read more
Jatuh; di tangan mu
"Tidak kusangka ternyata kamu berbaik hati kepada ku" ucap Vano dengan menyungging senyuman bad boy nya. "Maka beruntung lah! aku biasanya tidak sebaik ini, semua orang takut kepada ku karena begitu dingin dan hari ini aku harus menahan lapar karena mu!" ucap ku dengan dingin."Emang kamu kejam sih kelihatan nya," celetuk Vano asal nyeplos."Apa? kau mau mati ya?" ucap ku dengan memandang nya sinis dengan tangan menggenggam kepalan yang akan beraksi menjitak dahi Vano."Hei! Aku hanya bicara jujur," ucap Vano dengan menangkis genggaman ku dan memegang nya. "Tapi kau sangat keren! kau type ku!" celetuk Vano dengan melepas kan genggaman ku dari tangan nya. "Hu? kau sudah gila ya? kau pikir aku akan tergoda dengan rayuan palsu mu itu?" ucap ku dengan tersenyum khas ku.Senyum dingin seperti batu. Itu senyuman khas ku yang selalu bersama ku. 
Read more
Balutan Luka
Aku dan Vano saling memandangi, tidak kusangka juga ternyata tubuh ku bisa jatuh ke tangan Vano. 'Kenapa dia rela mencegah ku agar tak jatuh dan berakhir jatuh di tangan nya???' gumam ku dalam hati. Semua anak anak histeris dan semua heboh sendiri yang kebetulan lihat kejadian yang aku alami."Emm...makasih" ucap ku datar dan masih dalam keadaan melamun seraya menatap lekat wajah Vano. Aku segera bangkit dari tangan nya yang sedari tadi memeluk tubuh ku agar tidak jatuh seraya menelan saliva kasar karena begitu gugup. Hu? gugup??? tidak biasanya aku seperti ini! "Sama sama" ucap nya dengan santai dan berdeham pelan. "Ya ampun Lintang, ya ampun sorry banget ya, ak-ku ga seng-ngaja, tolong maafin aku Lin" ucap Naumi terbata bata dengan raut wajah ketakutan, anak yang barusan menabrak ku akibat lari nya yang sangat kencang dan tidak lihat lihat kala
Read more
Kotak Makan Classic
Aku mengistirahatkan pikiran ku dan meroboh kan tubuh ku di ranjang UKS seraya melihat langit langit atap UKS.Aku menghembuskan lalu menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan."Mungkin Ghea,Jelita, dan Nala sedang menunggu ku di kantin" gumam ku seraya melihat jam arloji ku yang menunjukkan pukul 09.25 dimana Istirahat 5 menit lagi akan usai."Hufttt... mana perut ku laper begini!" celetuk ku seraya mengelus ngelus perut ku yang mulai mengaduh kelaparan diiringi dengan suara keroncongan. 'Cekrekkkk' Aku mendengar suara pintu terbuka.Aku beranjak bangkit dari ranjang, yang sebelum nya posisi ter tidur sekarang ber-alih ke posisi duduk manis di atas ranjang UKS. 'Siapa yang datang?' gumam ku penasaran.Karena UKS saat ini keadaan nya sangat sepi hanya ada aku yang sendiri.Jika mereka anak anak yang merasa tidak enak badan pasti bersuara dan selalu datang berdua.
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status