Semua Bab Sweet Passion: Bab 31 - Bab 40
65 Bab
Welcome To The Word Baby Mutiara
"Tuan, apakah ini benar? Tapi ayah dari anak ini masih hidup, Tuan." bisik Gea.  "Kalau begitu, aku harus menunggumu lagi. Kamu lahirkan dulu putri kita. Setelah ini, kita pasrahkan kepada Tuhan, bagaimana?" usul Tuan Nathan.  Tuan Nathan masih saja tidak memaksa. Baginya, kebahagiaan Gea yang utama. Selama 7 bulan Tuan Nathan selalu ada untuk Gea. Tuan Nathan percaya jika keberuntungan akan memihaknya.  Tinggal menunggu hari kelahiran putri mereka. Membuat Gea semakin nervous segala hal. Sepulang dari makan, mereka menyempatkan membeli beberapa perlengkapan bayi juga untuk putri mereka.   -  Di rumah Ale. Vella terus mencari kesempatan agar bisa selalu berdua dengan Ale. Otak
Baca selengkapnya
Buta Karena Cinta
"Kak Ale!" teriak Gea.  Ale menoleh, ia sempat menganga tidak percaya jika Gea kembali. Masih memastikan bahwa itu Gea, sampai ia tak merasakan jika Gea tengah memeluknya. "Kak, apakah kau tidak merindukan aku?" tanya Gea. "Apakah, ini kamu … Gea?" Gea mengangguk. "Gea kekasihku?" lanjut Ale. Gea kembali mengangguk. Tanpa ragu lagi, Ale memeluknya dengan erat. Namun, ada hal yang mengganjal dalam pikiran Gea. Ketika Ale memeluknya, ia merasa jika pelukan Ale rasanya berbeda dengan pelukannya yang dulu. Dahulu, ia selalu berdebat ketika Ale memeluknya. Tapi kini, perasaan itu berubah biasa saja, meski mereka sudah terpisah selama setahun lamanya. 
Baca selengkapnya
Pernikahan Mendadak.
Hingga tiba di mana Ale dan Gea mengadakan sebuah pernikahan yang hanya akan di hadiri oleh kerabat saja. Hal mengejutkan sebelumnya adalah, Gea mengetahui bahwa papa kandungnya telah meninggal di saat terbang ke Singapura untuk bekerja. Tentu saja kenyataan itu membuat Gea bersedih.  Namun, demi Mutiara dan demi kelangsungan keharmonisan keduanya, Gea dan Ale harus mempercepat pernikahannya. Gea sudah mengirim pesan kepada Tuan Nathan untuk datang di acara pernikahannya. Namun, sampai saat itu Gea belum juga menerima balasan pesan dari Tuan Nathan.  Kejanggalan lain yang dirasakan Gea juga banyak. Pasalnya, ia merasa tak pernah istimewa ketika bersama dengan Ale, mungkinkah rasa itu telah hilang? Atau memang Gea masih merasa kesal dengan kakaknya, Vella. Secara dirinya ingin merebut lelakinya dari pelukannya.  _
Baca selengkapnya
Rahasia Donor Jantung
"Sudah?" tanya Gea. "Tidak ada yang lain lagi, kah?" imbuhnya dengan santai. "Gitu aja apa maksud kamu, Ge? Aku ini memperingatkan dirimu, membongkar rahasia besar tentang donor jantung itu, dan kamu hanya--" "Cukup!" bentak Gea memutus pembicaraan Vella."Jangan lagi ungkit soal Zaka di depanku. Dia sudah meninggal dan tenang di alam sana, Kak Vella!" tegas Gea.Gea juga menegaskan jika mulai saat itu, Ale sudah menjadi suaminya. Baik buruknya hanya Gea yang perlu menghakiminya. Meski memang menjadi banyak pertanyaan yang ada di kepala Gea kepada Ale. Tapi, Gea hanya ingin itu menjadi urusan pribadinya. Tentu saja kegigihan Gea membuat Vella semakin kesal. Tak ada yang bisa membuat Gea meninggalkan Ale untuk dirinya. Vella pun meninggalkan Gea sendiri di gudang.
Baca selengkapnya
Kecewa Kembali.
Cahaya mentari pagi masuk melalui celah celah ventilasi udara, Gea terbangun karena suara ketukan pintu dari luar kamar. Segera Gea membuka pintu kamarnya dan melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Ketika Gea membuka mata. rupanya Ale sudah tidak ada di kamarnya. Waktu juga menunjukkan pukul 9. Sudah hampir siang, namun tak ada seorang pun yang membangunkannya, termasuk Ale. Gea merasa sangat lelah hati, pikiran dan juga tubuhnya. Itu yang menyebabkan dirinya bisa tidur lama. "Mama, kenapa mengetuk pintunya keras banget, sih? Aku kaget, Ma." Rupanya Mama Gege yang mengetuk pintu. Raut wajahnya sangat tegang dan membuat Gea ikutan panik."Mutiara,""Mutiara, Ge. Ayo cepat!" seru Mama Gege."Mutiara? Ada apa
Baca selengkapnya
Sudah Tak Lagi Sama
Tiga hari sudah Mutiara di rawat di rumah sakit. Kini, kondisinya bisa dikatakan jauh lebih baik meski masih terus menangis dan terbaring saja. Melihat perkembangan putrinya membuat Gea dan Ale turut lega.Sejak pertengkaran waktu lalu, hubungan Gea dengan Vella juga merenggang, memaksa dan tak saling sapa jika bertemu. Memanglah mereka masih satu rumah, ketika ada Vella, Gea selalu menghindar dan tak ingin  melihatnya. Bagaimana tidak muak? Jika Vella masih saja tidak tahu batasan, semakin mendekati secara terang-terangan di keluarga, muka umum, sampai semua tetangga tahu masalah rumah tangganya. Ketika berduaan, Gea akhirnya mengutarakan isi hatinya yang ingin tinggal di rumah sendiri bersama Ale, Mutiara, dirinya dan Mbak Rini saja. "Kita harus pindah dari rumah itu setelah Mutiara keluar dari
Baca selengkapnya
Kebenaran.
Di saat Gea dan Ale sedang mengalami kerenggangan hubungan, Vella malah mulai merayakan hal tersebut di cafe bersama dengan Darius. Rupanya sampai sekarang, Vella dan Darius masih saja berhubungan baik. Masing-masing dari mereka ingin mendapatkan orang yang mereka sukai. Darius masih saja menginginkan Gea untuk dimilikinya. Begitu juga dengan Vella yang masih memperjuangkan cintanya kepada Ale. Awalnya mereka tidak sengaja bertemu. Setelah bertemu, mereka membicarakan rencana apa yang cocok untuk memisahkan Gea dan juga Ale.  "Vella?" "Itukah kamu, Vella kakak kandung Gea Gladys?" sapa Darius.  "Maaf, kamu siapa ya?" tanya Vella.  "Aku Darius. Pria tampan yang dulu ingin di jodohkan dengan adikmu," jawab
Baca selengkapnya
Bisa Mendamba, Tapi Tak Dapat Memiliki.
Setelah Gea tidak memberontak lagi, Ale mencoba memeluk kembali dengan sangat erat. Kegundahan hati Ale perlahan telah pudar beberapa menit setelah meninggalkan makam Zaka saat itu.  "Pernikahan yang sukses bukanlah saat kamu bisa menjalani hidup dengan damai bersama istrimu, melainkan saat kamu tidak dapat menjalani hidup dengan damai tanpanya."   "Wanita itu ibarat bunga, mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan penuh kasih sayang. Dari ceritamu, kakek menyimpulkan, hatimu terlalu egois nak, janganlah seperti itu, saat ini dia sedang membutuhkanmu, pulang lah dan segera meminta maaf."  Kata-kata dari penjaga makam yang menasihati Ale yang saat itu menemukan Ale dalam keadaan yang sedang terpuruk.   Saat itu, Ale akan mengambil kotak peninggalan Zaka sebelum pulang dan memberitahukan kepada Gea yang sebenarnya. Namun
Baca selengkapnya
Olahraga Malam
Hari itu Mutiara sudah boleh dibawa pulang. Dengan rasa bahagia, Gea dan Ale bisa berkumpul kembali di rumah layaknya keluarga harmonis lainnya. Di rumah juga Mbak Rini sudah merapikan dan mengemas semua barang-barang yang akan di bawa pergi oleh mereka pindahan. Sesampainya di rumah, semua keluarga contohnya ibunya Ale, Mama Gege dan Vella sudah menunggu kepulangan Mutiara. Semua terlihat bahagia menyambut bayi kecil tersebut. Kecuali Bella yang memasang wajah acuh tak acuh."Kebetulan kalian berkumpul, aku dan Gea akan segera pindah dari rumah ini. Kami akan tinggal di luar bertiga dan juga membawa Mbak Rini bersama kami," ucapan mendadak Ale membuat orang isi rumah terkejut. "Loh, kenapa? Kenapa kalian pindah? Gea, apa karena masalah yang kemarin?" tanya Ibunya Ale. "Ge, apa menang tidak bisa di bicarakan dengan baik-baik lagi?" sambungnya.&n
Baca selengkapnya
Akhirnya Berpisah.
Kesakitan yang dialami Gea sudah cukup baginya. Pagi-pagi buta, Gea berusaha kabur membawa Mutiara dan Mbak Rini dari rumah Ale. Ia juga sudah menghubungi Tuan Nathan sebelumnya untuk meminta bantuannya menyewakan pengacara untuk perpisahannya dengan Ale.   Rupanya, sejak semalam, Tuan Nathan sudah berada di dalam negri. Ia begitu khawatir dengan Gea yang tidak membalas pesannya, kemudian memutuskan untuk kembali sementara waktu.   Mereka bertemu malam itu. Gea bersama dengan Mbak Rini dengan Mutiara didalam gendongannya. air mata Gea terus mengalir sampai Tuan Nathan harus menyekanya.   "Maaf, aku menunggu di sini. Semalam, aku sudah sampai di sini, tapi tidak diizinkan masuk oleh suamimu," sambut Tuan Nathan membuka pintu mobilnya.   "Apa? Jadi semalam Tuan sudah sampai di sini? Aku sudah muak tinggal bersamanya, aku pikir dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status