All Chapters of The Other side (Indonesia): Chapter 21 - Chapter 30
59 Chapters
21. Ganesa (18++)
PoV. AuthorBeberapa waktu kemudian, Cath dengan perlahan mendekat kearah Ganesa yang tertidur di dalam betup , ia menepuk pipi pria itu hingga terbangun, saat di lihatnya Ganesa terlah terbangun ia langsung memeluknya membuat Ganesa terdiam merasakan tubuh nya terasa hangat dan lebutnya kulit Cath tanpa penghalang apapun."Cath" gumam Ganesa pelan."Ayo kita keluar, aku sudah kedinginan" jelas Cath yang menuntun Ganesa agar berdiri.Posisi nya saat ini Ganesa yang menuntun jalan dan Cath yang memeluk nya membelakangai jalan tanpa tau jika pintu kamar mandi itu adalah sebuah cermin besar yang membuat Ganesa leluasa menatap tubuh sexy milik Cath. Serta gesekan-gesekan yang mengantarkan getaran pada pusat tubuh mereka yang membuat mereka mati-matian menahan diri dari gelombang gairah."Cath, apa kau tidak terganggu" tanya Ganesa dengan mengeratkan pelukannya.
Read more
22. Ganesa (Kucing nakal)
PoV. Author  PoV. Author"Kau baik-baik saja?" Tanya Cath yang terus menelisik wajah Ganesa dengan cermat. "Ehm ya tentu aku baik-baik saja" Ganesa mendengus saat sadar akan apa yang baru saja terjadi. "Kurasa kau bermimpi, kau mengigau tadi" ujar Cath. "Cukup! Kau pergi menjauh dari ku" ujar Ganesa memalingkan wajahnya dari hadapan Cath yang terlihat penasaran. Cath mendengus saat Ganesa mengusirnya seperti itik kecil. "Aku tahu kau bermimpi jorok" bisik Cath tepat di telinga Ganesa. 
Read more
23. Ganesa (ini kah akhir?)
PoV. AuthorGanesa benar-benar sudah tidak tahan saat Leo menggandeng jemari Cath untuk ikut menaiki spedbot miliki laki-laki itu. Dengan cepat Ganesa menarik lengan rubi untuk ikut dengannya, ia membawa rubi ke tepi pantai lalu mengajak nya untuk ikut menaiki sped boot milik leo dimana Cath menatapnya dengan pandangan tajam menusuk kearah lengan Ganesa yang bertengger manis di pinggang ramping milik rubi."Leo di rambutmu ada kotoran" ujar Cath dengan sengaja membersihka rambut Leo dengan jemarinya yang mengakibatkan mereka terkihat sangat dekat."Ehm.. Leo bisa kau ambilkan ak
Read more
24. Ganesa (ragu)
PoV. Author  Ganesa meremas rambutnya sambil terduduk di tepi tempat tidur. Pagi ini dia tidak menemukan Cath di sampingnya. Hembusan napas kasar berkali-kali keluar dari mulut pria itu dengan keras. "Sial!!"  Suara ketukan pintu membuatnya teralih sesaat. Dengan malas dia berjalan kearah pintu dan membukanya. Alisnya berkerut penuh tanya saat melihat Fano dengan wajah datar menatapnya. "Ada apa?" Tanyanya. Tanpa kata Fano menerobos masuk ke dalam kamar Ganesa. Ganesa hanya bisa mendengus melihat sikap arogan sahabatnya itu. "Kemana gadis itu?" Tanya Fano yang Ganesa yakin gadis yang di maksud Fano adalah Cath.
Read more
25. Ganesa (Jebakan)
PoV. Authormalam ini di casino milik Ganesa, Cath sudah bersiap dengan gaun hitam panjang yang memiliki belahan sebatas paha dan punggung yang terbuka yang memperlihatkan kulit mulusnya."lipstik ini sangat merah, aku seperti seorang pelacur saja," ujarnya saat melihat bayangannya di cermin.pintu kamar itu berada di lantai dua cassino milik Ganesa, kamar yang biasa di sewa para pengunjung untuk menghabisakan malam dengan para pelacur. pintu kamar terbuka membuat Cath berdiri dengan cepat karena terkejut. Brian Dan Mario masuk dengan membawa sennjata, "kita sudah kepung mereka. tapi jimlah mereka sangat banyak dibawah." jelas Mario.
Read more
26. Ganesa (rumahku)
PoV. AuthorSaat ini Cath sedang menatap Ganesa yang sedang makan dengan tenang di meja makan yang berada di tengah-tengah ruangan yang sangat besar."Untuk apa terus melihatku seperti itu? Makan lah!" Ujar Ganesa pada akhirnya.'Bagai mana aku bisa makan, jelas aku sedang di culik' gumamnya"Aku tidak menculikmu, hanya menyelamatkan manusia tidak berdaya saja." Ujar Ganesa dengan acuh.Baru saja Cat
Read more
27. Ganesa (Surat Perjanjian)
Pov. AuthorCath sedang memarkir mobil mewah milik Ganesa di halaman depan kantor kepolisian. Sebagain aparat dan staff kepolisian memandang mobil itu dengan penasaran, berbada dengan Cath yang justru merasa canggung ditatap seperti itu walaupun saat ini dirinya belum turun dari dalam mobil itu."Astaga apa yang mereka lakukan sebenarnya? Apa mereka baru melihat mobil seperti ini?" Gerutu Cath sambil memandang sekelilingnya dari dalam mobil. "Kalau begini caranya bagaimana aku bisa keluar? Sial!"Sementara Ganesa yang serang berolahraga di tempat fitnes nya tertawa saat mendengar Cath yang terus menggerutu di telinganya. Tawanya yang sukup ker
Read more
28. Ganesa (licik)
 Hari ini Ganesa menemui Leo untuk menghadiri rapat pemegang saham milik mereka di perusahaan milik Fano. Ganesa memang tidak memiliki perusahaan seperti mereka yang bergerak dibidang jasa atau pemerintahan, namun ia memiliki saham besar di perusahaan mereka dengan jumlah yang sangat besar.  Dengan langkah santai ia memasuki lobby utama perusahaan Leo, pagi ini tidak seperti biasanya hari ini Ganesa terlihat sering menyapa beberapa karyawan yang ia temui. Bahkan ia juga terlibat obrolan saat di dalam lift, membuat sebagian pegawai wanita di sana mulai membicarakan nya. Setibanya di ruangan Leo keadaan sepi, ruangan itu masih kosong membuat Ganesa mendengus pelan, sedikit bingung bagaimana perusahaan ini bisa semaju sekarang saat Leo masih saja bersikap masa bodoh seperti sekarang.  “Di mana kau? Kantor mu masih
Read more
29. Ganesa (Rumah baru)
Ganesa memaksa Cath untuk ikut dengan nya. Pria itu bahkan berani menggenggam tangan Cath tanpa meminta izin terlebih dahulu. Cath yang merasa percuma untuk memberontak memilih diam, melihat berapa banyak bodyguard yang mengikuti mereka secara diam-diam."Mau kemana kau membawaku? Ini bisa menjadi kasus penculikan," ucap Cath sambil berusaha melepas genggaman tangan Ganesa.“Cath tenanglah, aku tidak mungkin menyakitimu apa kau lupa kita akan segera menikah” ucap Ganesa dengan senyum yang menghiasi bibirnya.“Kau lucu sekali, lepaskan aku sekarang dan ingat satu hal tuan Ganesa, aku tidak akan menyetujui kontrak itu tanda tangan itu ada karena penipuan, kau menipuku!” omel Cath dengan menggebu-gebu. Sopir yang membawa mob
Read more
30. Ganesa (Hal-hal tak terduga)
"apa? Kau bilang apa barusan?" Tanya Fano dengan menarik kerah baju Ganesa.Fano menatap Ganesa dengan wajah datar, pria arogan itu masih tidak mempercayai apa yang baru saja diucapkan Ganesa. Ia merasa ini hanya sebuah permainan yang mungkin akan membuat Kissela marah dengannya."Aku serius, mana mungkin sebuah pernikahan menjadi bercandaan?" Balas Ganesa dengan santai seperti biasanya."Kau memanfaatkannya untuk kepentinganmu, jujurlah dan batalkan niat busukmu itu" tekan Fano dengan nada mengancam."Tidak bisa, aku harus memilikinya""Bajinagan kau Ganesa! Apa mau mu hah? Kau tahu Kissela bisa saja menghabisiku karena ulahmu ini" seru Fano yang terlihat semakin emosi pada sahabatnya itu."Semua akan baik-baik saja karena aku bukan kau"Dengan menghentak lengan Fano terlepas dari kerahnya Ganesa berjalan mengambil segelas kopi yang sudah di siapkan. Fano yang melihat itu merasa geram dan frustasi. Tak lama Leo dan Al datang de
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status