Semua Bab BETWEEN TWO HOT MEN. (INDONESIA): Bab 31 - Bab 40
100 Bab
31. Sebatas Status
"Hai perkenalkan, namaku Jason. Calon kekasihnya Ana.""K-kekasih?" Suara mereka berempat menyembur bersamaan."Kenapa ekspresi kalian terlihat aneh?" Jason merasa heran."Hai anak muda, Ana adalah k--" Jonathan yang akan berbicara langsung dibekap mulutnya oleh Rihana. Jonathan menoleh kepada Rihana ingin protes namun langsung dicubit. "Ana ke--"Rihana menatap tajam Jonathan lalu mendekati Jason.Benedict dan Ashton saling pandang dan mengedikkan bahu melihat kejadian yang sedang terjadi di depan Mata mereka."Dengar Jason, ada sesuatu  yang ingin ku bicarakan padamu." Rihana menarik tangan Jason."Oh ya, apa itu?"
Baca selengkapnya
32. Rahasia yang Terbongkar
Rihana kaget dengan aksi Jonathan yang menciumnya dengan tiba-tiba. Ciuman hangat Jonathan kembali ia rasakan setelah lima tahun mereka berpisah. Hambar adalah satu kata yang dapat mendeskripsikan hati Rihana saat ini. "Kenapa tidak membalas, hem?" Sebersit kecewa terlintas di hati Jonathan."Ma-af," Jujur Rihana belum bisa menerima kembali kehadiran Jonathan di hatinya. Sesungguhnya menerima kembali Jonathan di sisinya hanyalah karena rasa kasihan dan simpati.Jonathan yang ingin kembali mencium Rihana harus berhenti karena suara lapar perut rihana yang meronta terdengar nyaring."Makan dulu, tidak enak kalau spaghettinya dingin." Jonatan beranjak dari hadapan Rihana lalu membuka paperbag yang berisikan tiga kotak makan
Baca selengkapnya
33. Bertemu dengan Benedict
"Jonathan!" Meg memanggil Jonathan. "Ya, Meg."Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu? Memikirkan, Ana?""Kau tahu apa yang sedang aku pikirkan. Kenapa masih terus bertanya." jawab Jonathan malas."Kau ini, kesal kepada kekasihmu. Kau lampiaskan padaku, dasar tidak berperasaan." gerutu Meg."Iya, iya Meg." Maafkan aku.""Kalau tahu penyambutanmu seperti ini. Aku tidak akan ke sini. Sia-sia saja! Aku ingin liburan di sini untuk menyegarkan otak dan tubuhku. Tapi malah kau sambut dengan wajah murung yang menyebalkan itu.""Iya, iya Meg …." Ya Tuhan, kenapa wanita selalu cerewet sedangkan Ana tidak pernah cerewet."Wanita memang ditakdirkan cerewet kalau dia tidak cerewet, berarti dia tidak normal." "Apa katamu?! Jonathan menatap sengit Meg."Benar kan? Kalau normal, kenapa dia menerimamu kembali menjadi kekasihnya tetapi membiarkanmu begitu saja?" ucap Meg menohok."Tidak, tidak. Itu karena aku bersalah padanya.""Tapi karena kau sakit dan berobat tidak ingin menyusahkannya.""Itu benar,
Baca selengkapnya
34. One-night Stand
"Riri,"Ashton masuk ke ruang kerja Rihanna. Keadaannya hening seperti tidak berpenghuni."Oh, tertidur rupanya." Ashton melihat Rihanna tidur di kursi kebesarannya dan kepalanya tertelungkup di atas map yang menumpuk."Sebenarnya ini map apa? Kenapa begitu banyak, bukankah dia tiap hari lembur." gumam Ashton mengambil salah satu map lalu menelitinya."Astaga … laporan pembukuan lama yang tidak ada gunanya. Kenapa dia membacanya? Kurang kerjaan saja, atau jangan-jangan? Dia sengaja menyibukkan diri untuk menghindari seseorang?" tebak Ashton."Menghindariku, Ben, Jonathan. Atau kami bertiga?" Ashton mengacak rambutnya karena bingung."Persetan dengan semuanya, yang terpenting sekarang membawa Riri pulang. Tidak baik bagi kesehatannya jika tidur dalam keadaan duduk. Semakin lama, semakin kurus saja badannya. Sedikit pun tidak seksi." gerutu Ashton yang mengangkat tubuh Rihana ala bridal style."Pasti sangat lelah sehingga aku ngomel-ngomel pun, dia tidak bangun untuk adu mulut denganku."
Baca selengkapnya
35. Curiga
Mata Ashton terbelalak saat Rihana menurunkan celana dalamnya lalu menendang segitiga berwarna hitam itu sehingga terlepas dari kakinya."Seperti ini, sama seperti denganmu?" Rihanna merangkak lalu duduk di pangkuan Ashton. Keduanya saling berhadapan dan kedua alat vital mereka saling bersentuhan. Darah Ashton mendidih. Sudah sangat lama dirinya belum pernah menyentuh wanita pasca pengkhianatan Meg. Jika dihitung sudah dua tahun lebih. Dirinya tidak tertarik menjalin hubungan dengan wanita manapun karena terlalu malas dan takut terkhianati. Namun setelah bertemu dengan Rihanna di Bandara Ngurah Rai Bali, jiwa kelelakiannya kembali bangkut dan hasrat untuk menjadikan Rihanna kekasihnya begitu kuat. "Kau sangat cantik, Riri." puji Ashton. Ia lalu menyentuh buah dada Rihanna. "Lembut, ini … sangat lembut." gumam Ashton.Ashton lalu menundukkan wajahnya. Naluri laki-lakinya mendekati dada Rihanna. "May I ….""Sure, silakan." ucap Rihanna yang merutuki mulutnya karena lancang mempersilaka
Baca selengkapnya
36. Jebakan
"Ben, aku ingin bicara, bisa kau temui aku di kafe sebelah mall Palm?" Ashton ingin berdiskusi dengan Benedict tentang kebersamaan Anthony dan Meg. Walau bagaimanapun Meg adalah wanita masa lalu mereka berdua dan Rihana pun juga adalah calon wanita masa depan mereka."Ini penting, kau pasti ingin tahu kenapa Meg dan Anthony bisa makan siang bersama dan terlihat akrab?"Ashton menjauhkan ponselnya saat mendengar jeritan Benedict dari dalam ponselnya."Ya, cepatlah jika kau tertarik untuk mengetahui alasan kebersamaan mereka." "Dasar, si Ben membuat telingaku sakit." Ashton mengusap telinganya.Beberapa menit kemudian, Benedict sudah berada di hadapan Ashton dengan napas yang terengah."Ayo katakan bagaimana kejadiannya. Kenapa bisa mereka berdua akrab dan kenapa pula si Meg nisa berada di sini? Ini pasti bukan suatu kebetulan, kan?" tanya Benedict."Ini yang aku ingin diskusikan denganmu. Aku juga bingung, kenapa gadis itu bisa berada di sini? Dua tahun mengenalnya, aku belum pernah me
Baca selengkapnya
37. Salah Sasaran
"Ashton kau sudah bangun?" Meg dengan tingkat kepercayaan tinggi bertanya kepada laki-laki yang berada di sampingnya itu."Hai kau siapa? Kenapa bisa berada di kamar ini?" Meg pura-pura kaget melihat keberadaan Rihanna di kamarnya."Hai, aku Rihanna. Aku adalah mantan tunangan laki-laki yang berada di sampingmu.""Maksudmu kau sudah bertunangan dengan Ashton dan dibatalkan, ya?" Meg tertawa dibuat-buat. "Sesuatu telah terjadi? Aku ikut berduka cita.""Kau salah, laki-laki yang berada di sampingmu itu adalah Anthony bukanlah Ashton.""Apa? Tidak mungkin. Tadi malam aku dan Ashton menghabiskan malam panas yang panjang.""Aku dan dia …." Meg mengelus rahang laki-laki yang berada di sebelahnya."A-apa?!" Meg berteriak setelah melihat wajah laki-laki yang berada di sampingnya itu. Dia adalah Anthony sepupunya sendiri. "B-bagaimana bisa?""Hei, bangun, bangun!" teriak Meg kesetanan.Anthony terbangun setengah sadar. "Kenapa kau berada di sini?""Seharusnya aku yang bertanya. Kau bukanlah Ash
Baca selengkapnya
38. Video Panas
Satu hari sebelumnya."Sudah ada berita dari orang-orangmu?" tanya Ashton."Sudah, mereka menargetkanmu." jawab Benedict."Apa?!" Ashton menyemburkan minumannya."Dengarkan ini.""Apa ini?""Rekaman dari apartemennya Meg." Benedict membuka file di ponselnya lalu me-loudspeaker rekaman yang berasal dari anak buahnya.Ashton mengepalkan tangannya. Ia sangat marah karena Meg dan Anthony berencana menjebaknya."Sudah, jangan emosi, percuma saja. Kita permainkan balik mereka agar mereka berhenti mengganggu kita." hibur Benedict."Kita jebak mereka agar mereka bercinta, setelah itu pasti mereka sibuk mencari solusi. Bisa-bisa mereka akan depresi karena mereka adalah sepupu. Pernikahan antar sepupu di negara kita masih dianggap tabu.""Ben, apakah itu tidak keterlaluan?""Ck, ck, ck. Kau ini masih saja memikirkan orang yang sudah menjahatimu. Untuk urusan berbisnis, kau sangat membanggakan, Ash. Dalam waktu dua tahun saja kau bisa menyaingiku. Tapi soal perasaan kau sangat payah." cibir Bened
Baca selengkapnya
39. Dewasa
“Riri dengarkan aku.” Ashton sedikit khawatir karena sejak peristiwa penggerebekan Meg dan Anthony, Rihanna seakan menghindar darinya. Bahkan saat di resor pun segala urusan pekerjaan yang berhubungan dengan Rihanna selalu diwakilkan kepada orang lain sehingga Ashton tidak bisa menemui Gadis itu secara langsung.“Maaf, Tuan Garner. Saya sangat sibuk.” Rihanna menghindar dari tubuh Ashton yang memblok jalannya.“Riri, please. Janganlah begitu, aku mohon kita selesaikan masalah kita secara baik-baik.”“Masalah kita? Sebenarnya kita punya masalah apa? Sedangkan kita tidak punya hubungan spesial apa pun. Hubungan kita hanyalah hubungan antara bos dan bawahannya. Saya bosnya di sini dan kau bekerja untukku.”Mata Ashton mengerjap. Ia tak percaya jika tiba-tiba saja Rihana berubah angkuh. Memang sifat gadis itu dari awal sedikit arogan, tapi kali ini kata-katanya menyiratkan jika Rihana benar-benar ingin membuat batasan yang tidak boleh dilalui oleh Ashton.“Riri, bukankah aku sudah jujur pa
Baca selengkapnya
40.
Mata Ashton terbelalak saat Rihana menurunkan celana dalamnya lalu menendang segitiga berwarna hitam itu sehingga terlepas dari kakinya."Seperti ini, sama seperti denganmu?" Rihanna merangkak lalu duduk di pangkuan Ashton. Keduanya saling berhadapan dan kedua alat vital mereka saling bersentuhan. Darah Ashton mendidih. Sudah sangat lama dirinya belum pernah menyentuh wanita pasca pengkhianatan Meg. Jika dihitung sudah dua tahun lebih. Dirinya tidak tertarik menjalin hubungan dengan wanita manapun karena terlalu malas dan takut terkhianati. Namun setelah bertemu dengan Rihanna di Bandara Ngurah Rai Bali, jiwa kelelakiannya kembali bangkut dan hasrat untuk menjadikan Rihanna kekasihnya begitu kuat. "Kau sangat cantik, Riri." puji Ashton. Ia lalu menyentuh buah dada Rihanna. "Lembut, ini … sangat lembut." gumam Ashton.Ashton lalu menundukkan wajahnya. Naluri laki-lakinya mendekati dada Rihanna. "May I ….""Sure, silakan." ucap Rihanna yang merutuki mulutnya karena lancang mempersilaka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status