All Chapters of MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool: Chapter 111 - Chapter 120
190 Chapters
111. Tentang Rasa Kita Hari Ini
Lo brengsek!" umpatnya menarik baju remaja yang kini dipaksa untuk bangkit dan berdiri dari posisinya. "Kalian berdua benar-benar brengsek!" teriak Xena sembari mulai menahan air matanya. Ia tak kuasa menatap wajah Malik juga Bara yang penuh dengan luka memar  dan darah segar dengan luka gores yang nyata adanya. Aksa benar, jika bukan Malik yang memang maka Bara adalah jagoannya.Gadis itu kini menundukkan pandangannya. Ia melemparkan tas hitam milik Bara yang dibawanya datang kemari tepat mengarah pada remaja jangkung yang masih duduk di sisi lapangan. Remaja itu tak banyak berkata apapun pada Xena. Ia hanya bisa menatap dengan tatapan sayu penuh makna. Gadis itu mulai terisak. Ia berjongkok sembari membenamkan wajahnya di sela-sela jajaran lututnya sekarang ini. Entah mengapa, bukannya lega melihat Malik dan Bara dalam keadaan hidup, Xena malah merasa aneh dengan perasaan yang mulai berkecamuk hebat saat ini. Ia ingin mengumpat pada semaunya. Aksa, Malik, da
Read more
112. Senja Bersama Lukanya
Decitan suara besi tua terdengar samar masuk ke dalam pendengaran kedua remaja setara usia itu kala memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya. Halaman depan dengan tanah berumput hijau menyambut kedatangan Malik juga Xena yang baru saja melangkah kakinya kembali ke peraduan ternyaman mereka. Tatapan remaja jangkung itu mulai mengudara. Ia menatap lantai atas bagian rumahnya. Mencoba mengira-ngira apakah kedua orang tuanya sudah kembali senja ini. Jika mama dan papanya melihat wajah penuh luka milik Abian Malik Guinandra sore ini, maka habislah sudah riwayatnya. Dulu, Malik pernah pulang dengan wajah seperti ini. Remaja jangkung itu mendapatkan semua luka yang identik dengan sekarang sebab tempat yang sering ia kunjungi di akhir pekan, tinju ilegal. Kala itu Malik belum sepandai sekarang. Ia masih kaku dalam menggerakkan tangannya. Mengolah kekuatan dan emosi yang ada di dalam dirinya belum mampu ia lakukan dengan baik. Kali ini Malik bisa mengontrol dan mengatur semua itu
Read more
113. Tentang Sebuah Kejutan
Segelas sirup dingin ia sajikan untuk tamunya sore ini. Seorang gadis yang sudah lama tak bersua dengannya baru saja datang menyambangi kediamannya dengan senyum hangat dan tatapan teduh tanda ada kebencian di dalam raut wajah cantiknya. Danita sudah lama tak berbicara dengan Xena. Bahkan katakan saja, ia menjauhi gadis itu selepas insiden Xena menarik tubuhnya kasar menjauh dari kerumunan dan memakinya habis-habisan. Semua atas dasar sebuah kesalahpahaman. Xena terlalu dalam merasakan emosi yang ada di dalam dirinya kala itu. Ia mengabaikan fakta bahwa tak ada bukti bahwa Danita yang sudah menyebarkan berita bohong itu. Semuanya adalah ulah dari Nara. Si gadis menyebalkan yang selalu saja membuat onar di dalam maupun di luar lingkungan sekolah."Katakan apa tujuan lo datang ke sini. Gue sama Xena mau istirahat di kamar." Suara berat menyela keheningan. Gadis itu menoleh tepat mengarah ke sumber suara. Malik ada di sana. Duduk di depan sebuah televisi besar sembari memangku ba
Read more
114. (Not) A Good Man : Daffa Kailin Lim
"Kamu yang membuat artikel itu? Tentang Xena dan Malik?" Cecar pertanyaan terus saja menghujani Daffa Kailin Lim. Remaja itu hanya bisa diam menatap sang kekasih dengan nanar. Ponselnya ada di dalam genggaman Nea sekarang ini. Ia bodoh, seharusnya Daffa tak meninggalkan benda pribadi itu sembarangan. Bisa-bisanya ia melupakan benda itu di ruang OSIS. Membuat seseorang memberikannya pada Nea sebab tak kunjung bertemu dengan Daffa. Pesan masuk. Seseorang mengirimi Daffa sebuah pesan singkat dengan memberitahu bahwa postingan sudah berhasil dibuat. Menumbuhkan banyak mata yang memandang juga komentar menggila pasal Xena dan juga Malik. Tak semuanya menerima itu dengan muda. Malik dan Xena sudah membohongi semua orang. Bukan hanya separuh, tetapi seluruh penghuni sekolah elit ini. "Kamu tega melakukannya pada Xena?" tanya Nea kembali mengimbuhkan. Ia kini memberi sebuah pandangan sayu untuk remaja yang hanya bisa menghela napasnya dan menganggukkan kepalanya ringan. 
Read more
115. About Love: Caring
Petang memulai tugas. Datang bersama langit gelap tak bertabur bintang tanpa kehadiran sang dewi malam. Rembulan hari ini absen dalam bertugas, tak ada yang berniat menghias langit gelap di luar sana. Gadis itu kini berjalan ragu. Memasuki area pribadi milik si saudara tiri. Ada Abian Malik Guinandra di depan jendela balkon rumahnya. ia memandang langit gelap sembari sekali terlihat mendesah kasar menutup hari dengan sedikit gusar. Halaman rumah mewah yang ada di bawahnya dengan lampu taman indah menghias sesekali menjadi objek pengalih pandangannya untuk tak terus menatap bentangan cakrawala di atas sana. Ia mulai lirih mengetuk sisi meja kayu untuk memberi isyarat pada Malik menoleh dan menyambut kedatangannya malam ini. Bukan tanpa alasan Xena datang, kalau hanya pasal kesepian aja gadis itu bisa melakukan hal yang lebih berguna dari pada harus menyambangi kamar pribadi milik Abian Malik Guinandra. Xena membenci suasana kotor dan aroma tak sedap ini. Malik bena
Read more
116. Good morning, damn it!
Xena menghela napasnya singkat. Ia menyandarkan kepalanya tepat di atas meja kayu yang ada di sudut ruang kamarnya. Matanya fokus menatap pintu kamar mandi pribadinya yang masih tertutup rapat dengan suara gemericik air yang mengalir jatuh mengenai permukaan lantai kamar mandi. Senandung ringan suara yang samar, tetapi sedikit merdu kalau di dengarkan dengan baik. Seorang remaja menyewa kamar mandi pribadi bermenit-menit lamanya. Ia membayar dengan sebuah janji akan mengajak gadis itu berjalan-jalan ria sembari membeli album penyanyi Korea yang amat digemari oleh Xena. Alasannya tak lain tak bukan adalah sebab bak kamar mandi di dalam kamarnya kotor. Malik enggan membersihkan itu sendiri pagi-pagi begini. Itu sebabnya ia datang ke dalam kamar Xena dan membangunkan gadis malas itu kalau akhir pekan begini.  Sialnya, Malik kembali melihat muka bantalnya yang begitu jelek dan menjijikan. Rambut singa itu menghias di atas kepalanya. Namun, mau bagaimana lagi? K
Read more
117. Cemburu Buta
Malik menatapnya dengan penuh ketidaksukaan akan kehadiran remaja jangkung sialan satu ini. Aksa tak pantas menginjakkan kakinya di halaman rumah mewah tempat dirinya dan Xena tinggal. Bertamu? Bahkan hanya untuk datang tak sengaja saja, Malik tak akan pernah sudi untuk menyambut orang satu ini. Memang, ia pernah mengatakan bahwa Aksa bukan seperti Bara dan Zain. Remaja satu ini punya sebuah keunikan yang tak pernah dimiliki oleh orang lain. Di dalam hatinya, ia sedang sakit. Pikirannya kalut dengan batin yang semrawut. Aksa memang terlihat kokoh dan tegar. Tubuhnya jangkung dengan perawakan yang besar layaknya seseorang yang suka berolahraga di pusat kebugaran. Bukan, ia bukan orang yang seperti itu. Fisiknya ia dapatkan sebab Aksa adalah rajanya orang-orang berandal. Ia hanya tau bagaimana memukul dan menghakimi orang lain dengan brutal. Ia bahkan hampir membunuh Zain kala itu jika saja Malik tak datang dan melerai keduanya.  "Katakan tujuan lo dan pergi
Read more
118. Tentang Kenangan Terindah
Xena menatap batu nisan yang ada di depannya dengan tatapan sayu. Sesekali gadis cantik itu melirik remaja jangkung yang berdiri sembari memasukkan kedua tangannya masuk ke dalam saku celana panjang ia kenakan. Helaan napas ringan muncul. Namun, suara tak kunjung ada dan memecah keheningan yang ada. Semilir hawa bayu mengiringi dedaunan kering yang menjadi alas pijakannya saat ini. Rumput liar ada di beberapa sudut nisan yang ada di bawah pandangannya saat ini. Kiranya, Xena bisa menebak dengan baik kalau siapapun jasad yang terpendam di bawahnya baru saja meninggal beberapa bulan atau satu tahun terakhir ini. Semua yang ada dan tertangkap oleh sepasang netranya masih terlihat baru dan terawat dengan benar.  Sebuah nama asing dengan tanggal kematian yang samar terlihat, gadis itu tak mau fokus pada siapa yang ada di bawah sana. Xena memilih menatap Aksa yang terdiam dengan kedua alis yang terkulai turun ke bawah. Wajahnya sedih, tak seperti kala ia 'menyeret' Xena untuk
Read more
119. Aksa Mahendra Abinaya
Suasana yang khas. Sebuah kafe murah dengan menu yang mewah. Andalan anak muda kalau waktu luang mengapa. Mereka akan datang kemari membawa pasangan, sahabat, atau kalau sedang susah hatinya maka datang seorang diri. Dua porsi pizza daging dengan segelas cola float dipesan Xena untuk menemani "kencan butanya" kali ini. Ia duduk berhadapan dengan remaja tampan yang sedikit asing untukku. Aksa sedikit berbeda. Ia tak datang dengan jaket kulit dan celana jeans yang robek-robek. Ia tak tersenyum seringai dengan luka di sisi bibirnya. Xena mulai mengerti, ini adalah hari peringatan kematian seseorang yang amat ia cintai di dalam hidupnya. Pengganti orang tua yang tak pernah ia miliki selama ini. Ibu panti itu adalah orang baik yang sudah menghidupi dirinya sampai sebesar ini.  Xena meliriknya. Ia tersenyum tipis kala Aksa mulai memakan pizza daging yang dibeli olehnya beberapa saat yang lalu. Lahap dan sedikit lucu. Ia tak tahu kalau remaja berandalan seperti Ak
Read more
120. Tukang Cemburu : Nea Oktaviana
Tak ada cahaya yang menyala-nyala di dalam pandangan gadis manis berambut pendek itu. Ia hanya terus menatap lurus ke depan sembari terus menghela napasnya tanda tak baik hatinya pagi ini. Nena Oktaviana, si gadis baik dengan wajah cantik dan tatapan polos itu datang tak seperti biasanya. Ia tak tersenyum, dirinya juga tak ceria dengan logat bak orang sedang terkena penyakit pagi ini. Fisiknya baik-baik saja, maka Xena akan menebak kalau hatinya sedang gundah, gulana, dan gelisah. Pasal Daffa Kailin Lim tentunya. Dua pandangan mengarah pada gadis baik yang ada di sisi Xena. Nea mengabaikan fakta bahwa ada dua sahabatnya sekarang ini. Sejak pagi ia bahkan tak berminat untuk berbicara juga menyapa atau membalas sapaan yang diberikan padanya. Jika Xena bisa menebak, maka seorang gadis menggoda kekasihnya itu. Nea adalah tipe gadis baik yang suka mencemburui sang kekasih. Alasannya tak lain tak bukan bahwa Daffa Kailin Lim adalah miliknya! Pasal benda dan uang mungkin Nea a
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status