All Chapters of MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool: Chapter 91 - Chapter 100
190 Chapters
91. Rasa Sayang Yang Berbeda
Fajar menyingsing. Sinarnya agung turun menghantam permukaan bumi. Kicauan khas alam pedesaan kini mulai masuk ke dalam telinga gadis cantik yang baru saja menggeliat kasar seraya menguapkan napasnya. Berakhir pada sebuah decakan lirih selepas menyadari bahwa pagi datang bersama hangatnya mentari yang menyinari. Xena bangkit dari tempat tidurnya. Lamat-lamat pandangan gadis itu mulai kembali menatap langit-langit kamarnya. Hanya ada satu lampu tidur yang menyala terang. Meskipun tersaingi oleh sinar sang surya yang mulai merambah masuk ke dalam kamarnya, namun benda itu masih saja terlihat begitu cantik menyinari ruangan. Gadis itu kembali memejamkan rapat matanya. Ia menduga bahwa hari masih pagi. Kiranya jarum jam belum menunjuk ke angka delapan pagi, baginya itu masih terlalu dini untuk memulai aktivitas. Aroma kopi susu kini mulai tercium jelas masuk dan menari-nari di dalam lubang hidungnya. Sigap kembali matanya terbuka. Bersama dengan tubuh rampingnya yang bangkit
Read more
92. Kisah Dari Masa Lalu
Alunan musik jazz memecah keheningan. Bersama dengan dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas permukaan piring, tatapan Xena tak beralih. Selepas menjemput Bela dari rumahnya, gadis itu membawanya untuk datang kemari. Menyantap makan siang selepas berkeliling di mal pusat kota. Bela sedikit mirip dengan Zain. Semburat wajah itu ada di atas paras cantiknya. Ia tak menyangka, kalau gadis yang awalnya terlihat begitu diam dan menguasai keadaan ternyata adalah gadis cerewet yang tak bisa membungkam mulutnya sedikitpun. Bela banyak bercerita ini itu padanya. Tentang kedua orang tuanya yang meninggal atas insiden kecelakaan beberapa tahun yang lalu, tentang sang kakak yang merupakan pengacara pembela umum, dan tentang Zain di brandal gila yang tak tahu aturan. Bela banyak berkata tentang kehidupannya. Seakan mulai nyaman berada di sisi Xena, gadis itu terus saja menggandeng tangannya saat mereka berjalan bersama. Xena tak pernah mendapat perlakuan seperti ini. Ia adalah
Read more
93. Tiga Remaja Aneh
Suasana hening terasa selepas dua tamu datang menyambangi rumahnya. Daffa Kailin Lim, hanya terfokus pada lukisan bunga besar yang ada di sisi pintu masuk. Remaja bertubuh kerempeng itu tak acuh dengan keberadaan tuan rumah yang terus menyuruhnya untuk duduk dan memulai tujuan mereka berkumpul hari ini. Katanya, Malik terlalu bersemangat. Baru juga mereka datang, Malik sudah terburu-buru untuk menyelesaikan tugas dan membuat kedua tamunya pergi dari sini. Remaja itu tak peduli dengan apapun yang ada di dalam pikiran Malik sekarang, tatapannya hanya tertuju pada lukisan besar di depannya sembari sesekali melirik naik tepat mengarah pada pintu kayu di mana kamar Xena berada. Jika gadis itu tak ada di rumah sekarang, itu pasti sebab kedatangannya dan Nara yang tak diharapkan oleh Xena. Akan tetapi jikalau gadis itu ada di dalam kamarnya, itu artinya Xena sedang mencoba untuk menyerahkan dirinya namun ragu mulai menyelimuti di dalam diri. "Lo mau beli lukisan itu
Read more
94. Bukan Lagi Rahasia
Gadis itu mengulum berat salivanya. Sejenak ia menatap remaja jangkung yang ada di sisinya sekarang ini. Ia belum terlalu banyak mengenal seorang Abian Malik Guinandra, remaja jangkung itu hanya terlihat baik di luar saja. Fisiknya dan senyum itu menyempurnakan segala kesempurnaan yang digadang-gadang oleh para kaum hawa. Semua menyukai Malik dengan segala bentuk fisik dan sikap yang ia punyai, namun di sini sekarang Nara melihat hal yang sedikit mengejutkan.Tatapan Malik tak biasa. Tak bersahabat juga tak nyaman untuk dipandang terus menerus. Ia hanya terdiam selepas menyelesaikan kalimatnya, namun senyum seringai itu sedikit mengerikan untuk Nara. Malik hanya terlihat dan terkesan sedikit gila dengan humor rendahannya kala menolak perasaan para gadis yang mencintainya. Malik tak ingin ada gadis yang berharap banyak pada hatinya. Ia tak nyaman dengan semua itu. Jadi, Malik menolak semua gadis yang menyatakan perasaan untuknya."Apa yang bisa gue lakukan agar lo diam me
Read more
95. Keadaan Yang Aneh!
Ada rasa yang tak akan pernah sampai pada tuannya. Sebuah kisah yang tak akan pernah usai sebab cerita permulaan belum benar-benar diciptakan, namun semua itu sudah membuat rasa sesak, sakit hati, bahkan merasa diri adalah pendosa yang paling hebat di dunia. Rasa itu tak bisa dideskripsikan dengan benar. Hanya ada satu penjelasan singkat dari semua fakta yang ada, intinya aku mencintainya bukan karena tetapi juga sebab sesuatu. Aku mencintainya, hanya karena dia adalah dia. Gumpalan awan hitam mulai tak terlihat lagi. Bentang cakrawala indah menghias di atas sana. Tatapan gadis itu mengudara. Tepat menitik pada satu gemerlap bintang yang mengibarkan keindahan melalui cahaya kecilnya. Bulan hanya menampakkan wajahnya separuh, mendung hilang hujan tak jadi datang. Membiarkan indahnya semesta melukis di atas sana. Rasi bintang memang sudah tak populer lagi, namun jajaran benda langit satu itu masih saja memukau untuk siapapun yang ingin menikmatinya di penghujung malam sepe
Read more
96. Pemburu Datang!
Suasana sepi tak seramai biasanya. Jarum jam baru saja menunjuk tepat di angka enam lebihnya beberapa menit. Tak seperti biasanya, Xena datang lebih pagi kali ini. Pertengkaran dirinya dengan Malik kemarin malamlah yang membuat gadis itu cepat-cepat pergi dari dalam rumahnya. Menghindari sang saudara tiri adalah alasan satu-satunya Xena memutuskan hal demikian. Ia menghindari kedua orang tuanya juga saudara tirinya. Tak ingin ditanya ini itu pasal pertengkaran mereka kemarin malam. Toh juga, Xena yakin bahwa Malik pun merasa demikian. Ia tak ingin apa-apa yang berada di masa lalu kembali terkuak dan muncul di permukaan. Xena bukan membenci dan marah para remaja itu sebab membentaknya kemarin malam, ia marah sebab Malik terus saja menganggapnya sebagai orang asing. Xena selalu menceritakan hal konyol mulai dari rahasia terkecil yang bahkan tak diketahui oleh mama kandungnya sendiri hingga fakta-fakta mengenai Xena Ayudi Bridella. Gadis itu tak pernah ragu sedikitpun. Men
Read more
97. Singa Vs Harimau
"Jangan harap, berengsek!" Seseorang menyela keduanya. Menarik pandangan Xena juga Aksa.--itu dia, pahlawan kita pagi ini! Abian Malik Guinandra.Xena menoleh. Bersama dengan Aksa yang kini mulai menyeringai tegas. Ia menyambut kehadiran Malik dengan lapang dada. Sejenak merentangkan tangannya berniat untuk merengkuh tubuh remaja jangkung yang datang dengan langkah ringan dan dua tangan yang masuk ke dalam saku celana panjangnya."Lo ngapain di sini? Mau malak?" tanya Malik sembari terus menelisik setiap bagian tubuh remaja jangkung yang ada di depannya. Malik tak akan pernah mau mempercayai fakta bahwa anak panti sialan ini datang sebagai murid baru yang bersekolah satu bangunan dengannya."Gue murid baru mulai sekarang." Aksa menyahut. Benar saja, Malik kini terkekeh-kekeh mendengarnya. Remaja itu sudah gila rupanya. Sejenak ia mengabaikan catatan kriminal dan status mantan narapidana dengan bersekolah di tempat yang elit seperti ini. Remaja itu b
Read more
98. Dua Predator!
Suasana riuh tak terkendali. Semua kaum hawa kini menujukan pandangan matanya untuk seorang remaja jangkung yang duduk seorang diri di ujung bangku kantin pojok ruangan. Kedatangannya sudah menyebar hingga ke penjuru bangunan sekolahan. Forum sekolah membawa desas desus kabar mengenai remaja bernama Aksa Mahendra Abinaya. Tak seperti yang dikatakan bahwa Aksa tampan dengan wajah kecil dan dagu yang lancip. Matanya bak elang yang membidik. Alisnya legam berbentuk garis tak menyiku di kedua sudutnya. Remaja satu itu lebih tampan dari dugaan. Bak seseorang yang dikirim Tuhan sebagai anak dewa di perwujudan nyata dunia modern.Bukan lagi Abian Malik Guinandra yang dielu-elukan di sini. Ketampanannya emang agung, akan tetapi semua menyukai suasana baru di sekolah. Penyejuk mata, penyegaran untuk hati dan refreshing untuk otak yang sedang kalut dan riuh 'semrawut' keadaannya. Aksa adalah harapan baru untuk pada gadis yang mengidam-idamkan seorang remaja tampan untuk menjadi kekasih
Read more
99. Tersangka Tak Bersalah
Bugh!!! Tubuhnya jatuh tersungkur di atas rerumputan hijau yang menjadi alas keduanya berpijak sekarang ini. Tendangan yang tepat jatuh di atas perut datarnya itu menjadi alasan Aksa tak mampu menahan tubuhnya. Remaja jangkung itu ambruk. Tersungkur dengan luka memar di sisi wajahnya. Bara mungkin akan menghabisi dirinya jikalau ini bukan lingkungan sekolah. Remaja berandal satu ini adalah iblis yang tak punya hati nurani sedikit pun. Bara menyeret tubuh Aksa untuk menjauh dari kerumunan. Meninggalkan Xena yang mematung tak mengerti pasal keadaan yang sedang terjadi di antara keduanya saat ini. Ia tak pernah menyangka akan berada di situasi serumit ini. Tentang Malik dan Zain yang mengenal Aksa mungkin bukan lagi menjadi hal yang mengejutkan untuk dirinya, tetapi tidak untuk fakta bahwa Bara juga mengenal remaja jangkung berwatak iblis satu itu."Katakan yang sejujurnya, apa yang lo lakukan di tempat ini?" Bara mengulang. Menarik kerah baju remaja yang ada di bawah kuasanya se
Read more
100. Saudara Tiri Penuh Misteri
Ia menatap nanar. Terfokus pada ujung lorong tempat Bara menyeret tubuh Aksa untuk pergi bersamanya. Bukan akses untuk semua orang datang ke tempat ini. Gudang belakang sekolah adalah tempat di mana tak banyak orang yang menyinggahinya. Sesekali gadis itu menyentakkan kakinya untuk mencoba menghilangkan rasa resah dan gelisah yang mulai menguasai di dalam dirinya. Xena ingin pergi. Menyela dua remaja bodoh yang dalam bayangannya pasti sedang bertengkar hebat di sana. Jujur saja Xena tak mengkhawatirkan Aksa sedikitpun. Remaja itu sudah berandal dari sananya. Ia bahkan hampir merenggut nyawa Zain kala itu. Tak ada yang patut menaruh rasa peduli dan kasih iba padanya. Jika Aksa yang kalah dalam pertarungannya, maka Xena akan memberi sorak dan penghargaan untuk itu. Seseorang sudah mengalahkan Aksa Mahendra Abinaya!Xena menggigit ujung kukunya. Sesekali ia menoleh memastikan bahwa dua remaja itu belum keluar dari goa persembunyian mereka. Perasaan aneh menyelimuti. Pikiran negat
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
DMCA.com Protection Status