Lahat ng Kabanata ng My Sugar Daddy, My Angel: Kabanata 91 - Kabanata 100
118 Kabanata
Baby Angel Butuh Daddy Nick
Apartemen, 06:23 -"Ngel, hari ini berangkat sekolah diantarin sama mama, okey?" ujar mama Angel sambil tersenyum lembut.Angel hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban."Ngel, kamu udah dapat pacar di sekolah, enggak, sih?"Angel langsung melirik ke arah mamanya yang baru saja memberinya satu pertanyaan yang cukup membuat Angel merasa kesal dan risih."Enggak," jawab Angel singkat dan kembali melanjutkan kunyahannya."Ck! Padahal kamu udah mau masuk kuliah, tapi kenapa papa enggak pernah dapat kamu bawa cowok ke rumah," sahut papa lalu kemudian menyeruput kopinya."Hahaha! Ya kali Angel bawa cowok ke rumah," ujar mama.
Magbasa pa
Nick Itu Tidak Bodoh
"Daddy, selama enggak pernah sama Angel, Daddy buat apa aja?"Nick langsung menjatuhkan pandangannya untuk menatap ke arah Angel saat mendengarkan pertanyaan wanita itu."Gue? Gue enggak buat apa-apa selain mikirin lo terus."Blushing!Wajah ngel langsung merona seketika saat mendengarkan pernyataan Nick."Ish! Daddy nakal!" manja Angel.Nick tersenyum tipis."Ngel, selama gue enggak ada disamping lo, apa aja yang udah lo lakuin di belakang gue?"Angel tiba-tiba terperanjat saat mendengarkan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Nick. Entahlah, tiba-tiba rasa bersalah muncul di dada wanita itu."Eng ... Enggak ada, kok," jawab Angel pelan.Nick yang mendengarkan itu langsung tersenyum tipis."Ouh."Angel mengangkat pandangannya dan menatap pada kedua bola mata Nick."Daddy ..." lirih Angel.Nick menjatuhkan pandangannya dan menatap kedua bola mata itu dengan santai."Aku kangen sama kamu," ujar Angel pelan.Nick tersenyu
Magbasa pa
I Want To Do It
Angel menarik napasnya dalam-dalam sambil menatap langit-langit kamar apartemen milik Nick.Angel berusaha untuk tetap bersikap tenang, berusaha untuk bersikap santai dan biasa-biasa saja, walaupun dia sedang dalam keadaan sedih dan juga kecewa berat."Jam sembilan malam ..." lirih Angel saat melihat angka jarum pendek pada jam dinding berwarna putih itu."Aku tidurnya lama banget. Perasaan tadi aku di sini pas jam dua belas siang. Tapi, sekarang udah jam sembilan malam," gumamnya sambil terkekeh pelan."Ternyata sakit hati bisa membuat orang sebodoh ini. Bahkan bisa membuat orang lupa. Iya, lupa," Angel tersenyum tipis."Lupa kalau dia sudah berkali-kali disakiti. Lupa kalau dia berkali-kali dibuat seperti ini," lanjutnya.Gadis mungil itu menarik napasnya dalam-dalam, lalu kemudian tertawa pelan. Seperti ada yang lucu saja."Nick beneran enggak bakalan balik?" tanya Angel sedih sambil menghela napas untuk yang kesekian kalinya."Di
Magbasa pa
Waktunya Untuk Melawan
Hilde masih setia untuk berusaha mendapatkan akses dari Evie agar wanita itu mengizinkan dirinya.Tiba-tiba saja Hilde menjilat leher jenjang mulus Evie. Uhm ... Seperti vampir yang membersihkan tubuh sang mangsa sebelum disantap darahnya."Vie ... Gue enggak nyangka kalau lo ternyata belum mandi," kata Hilde meledek."What?!" seru Evie tak terima. Enak saja si Hilde bilang seperti itu, padahal Evie sudah mandi layaknya Puteri bangsawan.Hilde tidak menggubris ucapan protes Evie, dia tiba-tiba menggigit leher jenjang kekasihnya itu."Dakinya masih nempel," kata Hilde meledek."Hyaa!" teriak Evie tak terima sambil menatap marah sang kekasih.Hilde tertawa geli sambil mengedipkan kedua matanya untuk Evie."Sialan lo, Dajjal!" kesal Evie sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan begitu kesal.***Kita kembali ke sisi Angel.Angel masih setia untuk berada di apartemen Nick. A
Magbasa pa
Butuh Bantuan?
"Hum ... Ya, gue tahu kalau melawan orang tua itu adalah hal yang paling fatal, Ngel. Tapi, lo emangnya mau kalau harus dikekang kesana kemari, Ngel, dan kebahagiaan lo yang jadi tanggungannya?" tanya Evie."Lo harus bilang langsung sama mereka, Ngel, kalau lo itu sayang sama Nick dan cinta mati sama dia. Jangan sampai masalah ini semakin melebar cuma karena hal ini, Ngel," kata Evie serius."Tapi-""Pilihan sekarang ada di tangan lo, Ngel," potong Evie."Lo mau melawan kedua orang tua lo dan berakhir bersama Nick. Ah ... Atau lo pilih untuk terus sama perintah orang tua lo dan berakhir jauh dan pisah sama Nick?" kata Evie memberikan pilihan."..."Angel bergeming. Dia pusing harus memilih apa."Hah ... Jangan cuma diam aja kayak patung, Ngel," kata Evie jengah sambil memutar kedua bola matanya dengan begitu malas.Angel menatap Evie dengan intens."Tapi, aku mau lihat, Vie. Seberapa mampu dan seberapa jauh Ni
Magbasa pa
Calon Tunangan Bryan
- Tolong baca chapter sebelumnya kalau kalian sudah lupa, scene yang lalu -***Nick dan Bryan masih setia untuk berdebat. Kedua pria tampan itu sama-sama tak ingin mengalah sedikitpun.Nick yang tak ingin melepaskan Angel, walaupun statusnya dengan Angel tidak jelas. Dan Bryan yang selalu ingin merebut Angel dari Nick.Ah ... Kedua kakak beradik ini memang sangat keras kepala sekali, yah. Apakah ini keberuntungan atau kesialan untuk Angel, karena dia dicintai oleh sepasang saudara psikopat begini? Entahlah, biar Angel yang merasakan hal itu terlebih dahulu."Lo itu cuma bocah. Jangan main-main sama gue, Sialan!" teriak Nick emosi sambil menatap Bryan dengan tajamnya.Nick tersenyum menyeringai sambil menatap adiknya itu dengan begitu benci.Awalnya, Nick menyukai Bryan dan menyayangi adiknya itu, tetapi semenjak Bryan yang mulai tampak memperlihatkan sikap egois dan juga sikap gilanya kepada Nick, me
Magbasa pa
Jalan Keluar Menurut Nick
Nick dan Angel masih setia untuk berdebat dan juga bertengkar satu sama lain. Nick yang masih berniat untuk memiliki Angel, dan Angel yang kesal dan marah karena tidak tahu maksud Nick yang tiba-tiba datang bagai pencuri karena masuk kamarnya melalui jendela dan bagaimana bisa tiba-tiba pria tampan itu ingin merusaknya."Ngel, lo mau hidup sama gue, kan? Walaupun semisalnya gue tanpa harta. Tanpa restu orang tua. Tanpa apartemen mewah dan mobil mewah. Lo mau, kan?" tanya Nick dengan begitu berat, tatapannya terlihat begitu nanar.Angel mengerutkan keningnya keheranan saat mendengarkan penuturan tiba-tiba dari Nick."Nick kenapa?" tanya Angel di dalam hatinya."Kamu kenapa?" tanya Angel keheranan."Gue bisa buat mama sama papa lo restuin hubungan kita berdua, Ngel!"Bukannya menjawab pertanyaan Angel dengan benar, Nick malah menjawabnya dengan jawaban yang sangat tidak masuk akal."Kamu kenapa, sih, Nick?!" tanya Angel y
Magbasa pa
Bryan Butuh Restu Nick
Angel menghela napas panjang, laku kemudian berjalan perlahan.Angel juga menggigit bibir bawahnya sambil berjalan mondar mandir seperti setrika saja."Apa yang dibilang Nick benar?" tanya Angel ragu di dalam hatinya."Tapi, aku takut kalau Nick berbohong lagi. Aku tidak percaya sama Nick, aku takut untuk kecewa dan salah langkah untuk yang kesekian kalinya," lanjut Angel di dalam hatinya."Aku takut dibohongi lagi. Aku takut dengan semuanya," lirihnya."Aku harus berbuat apa? Apa aku harus menunggu sampai malam tiba? Tapi ..."Angel menelan ludahnya dengan susah."Tapi aku takut kalau yang dikatakan oleh Nick itu benar adanya, kalau aku akan dijodohkan dengan Bryan ..." lanjutnya dengan begitu takut.Angel menggelengkan kepalanya."Mama ... Mama tidak kenal dengan Bryan. Papa ... Apalagi papa."Angel mengangkat pandangannya, lalu kemudian mengacak-acak rambutnya dengan frustasi."
Magbasa pa
Perjodohan Itu Sudah Direstui
"Ah ... Begitu pentingkah kehadiran Nick di sana?" tanya Nick sinis di dalam hatinya."Ingat, Nick. Kamu harus berada di sana nantinya. Papa tidak ingin tahu, bagaimana alasan kamu. Kamu harus datang ke acara adikmu!" tegas Jacob memperingati."Dimana pestanya?" tanya Nick."Luxury resto seven," jawab Jacob."Baiklah," final Nick malas.Jacob tersenyum menang, dia benar-benar bahagia mendengarkan jawaban Nick."Papa sangat bangga denganmu, Nick. Kamu menang anak yang sangat baik, Nick. Kamu juga sangat patuh kepada papa," kata Jacob lembut, tetapi terdengar meremehkan di telinga Nick.Nick menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kuat di bawah sana."Papa ..." panggil Nick sambil perlahan mengangkat pandangannya."Ya?" jawab Jacob."Kalau semisalnya Nick memberikan izin untuk Bryan, apa yang akan papa berikan untuk menjadi hadiah Nick?" kata Nick lagi.J
Magbasa pa
Semuanya Berakhir Dengan Cepat
Acara keluarga itu masih berlangsung. Di acara ini, ada dua hati yang terluka.Nick dengan Angel.Nick yang melukai hatinya dengan begitu hancur karena wanita kesayangannya harus berakhir mengenaskan.Sedangkan Angel yang meratapi dirinya yang keras kepala. Andaikata hati Angel terbuat dari batu, mungkin kerikil saja bisa menghancurkannya dengan cepat."Ah ... Baguslah untuk saat ini. Keduanya sudah setuju, jadi ada baiknya kalau pertunangan dipercepat saja. Jangan terlalu menunggu waktu yang lama. Sangat tidak baik untuk menunda-nunda waktu berharga seperti ini," kata Choi tiba-tiba dan membuyarkan lamunan Angel."Apa Bryan sudah membawa cincinnya?" tanya Choi sambil melirik ke arah calon menantunya itu."Iya, Tante. Bryan sudah membawa cincinnya, Tante," jawab Bryan sambil tersenyum kecil.Angel melirik ke arah Bryan, ada rasa tak suka di dalam hatinya saat mendengarkan jawaban pria itu.Lamaran?! Apa dia akan be
Magbasa pa
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status